Kekasih Sang Kelana

0 0 0
                                    

Kutancapkan gundah seiring ujung pena menuliskan kalimat ini.
Berkali-kali. Berlembar-lembar keluh kesah tanpa kata sudah.
Menerka dan mengira apa sebenarnya rahasia semesta, mengapa aku tak kunjung menemukan cinta?

Sebagai kawan, kau berkali-kali pula memberi semangat
Berupa kata,
Berupa nasihat.
Bahwa kelak aku akan bersua dengan dia,
Jodohku.

Gantinya, aku berikan kepercayaanku. Dan kujaga kepercayaanmu.

Hingga suatu hari, kau berkata lelah.
Lelah berlayar, namun tak kau jumpai tempat berlabuh.
Tempat bersandar.
Biduk kau kayuh sendiri, ombak besar tetap saja kau paksa terjang sendiri.
Begitu tangguh, tapi kau merasa rapuh.
Kutawarkan sementara tempat bersinggah. Aku.

Dan tak mengapa bagiku, aku bisa menjadi dermaga. Sementara, pikirku saat itu.

Dermaga yang rapuh ini. Entah darimana kau melihatnya.

Kau memutuskan berhenti berkelana. Bidukmu berlabuh.
Padaku!

Aku, menjadi kekasihmu.
Kekasih sang kelana.

Sajak Perawan KelanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang