"Pelangi... Pelangi.. Bantu gue dong!" suara teriakan itu menggema dipagi hari. Mina sedari tadi memanggil si cantik yang masih asik dengan mimpi indahnya.
"PELANGI... BANGUN WOY!" Mina yang berteriak ditelinga si cantik membuatnya terbangun dengan spontan.
"Apa sih anjir? Masih pagi ini!"
"Pagi kepala lo enam. Udah jam 9 woy!" sontak saja mata si cantik membulat sempurna mendengar ucapan sahabatnya itu. Dia langsung bergegas mengambil handuk lalu berlari masuk ke dalam kamar mandi, membuat Mina kebingungan akan sikapnya itu.
Mina yang masih sibuk pun kembali ke dapur untuk membantu Yeri menyiapkan makanan yang akan mereka bagikan untuk warga desa sebagai ucapan terimakasih karena, telah membantu mereka selama dua hari ini di sana.
Tak lama kemudian, Pelangi ke luar dari dalam kamar mandi dengan keadaan sudah berganti baju dan handuk yang membungkus kepalanya.
Dia berjalan menuju Mina dan Yeri yang tengah sibuk menyiapkan makanan. Gadis itu mengambil sebotol air minum yang masih ada di kardus, dia meminum air tersebut dan duduk memperhatikan dua gadis di hadapannya.
"Mau gue bantuin nggak?" ucap Pelangi menawarkan.
"Ma-"
"Nggak usah! Lo mau liat Dejun ngamuk ke kita berdua?" potong Yeri.
"Aelah dia nggak ada kali paling lagi keluar."
"Siapa yang nggak ada?" sontak ketiga gadis itu menoleh secara bersamaan dan Pelangi yang mematung melihatnya berdiri sambil memegang kedua pundaknya dari belakang.
"Ng-nggak ada kok, Jun," jawah Pelangi gugup.
"Yaudah, keluar ayo. Gue keringin rambut lo." si cantik bangkit dan menuruti ucapan pemuda itu.
"Mereka berdua beneran jadian? Gila padahal dulu debat mulu, mana Dejun keliatan bucin banget," sahut Mina.
"Dia nggak jadian cuman gue rasa Dejun emang sayang banget sama Pelangi, buktinya dia nggak ngizinin Pelangi ngapa-ngapain terus dia juga pakai ngeringin rambut Pelangi segala lagi."
"Dejun kalau nyakitin Pelangi bakalan nyesel sih."
"Kalau ini gue jamin nggak mungkin. Lo liat aja betapa bucinnya kahim kita kesekretaris kita itu."
"Lo bener juga sih, Yer." Yeri mengangguk kemudian kembali mengerjakan tugasnya memotong sayuran.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, makanan yang Mina dan Yeri buat juga sudah jadi dan siap dibagikan ke para tetangga mereka. Begitu juga dengan yang lainnya, mereka sudah siap sedari tadi.
Dejun memimpin doa agar semuanya berjalan lancar. Mereka meminta izin mengumpulkan para ibu-ibu di depan rumah sewa mereka untuk dibagikan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabda Rindu [Xiao De Jun] ✔
Fanfiction❝Dejun, pemuda yang menyukai pelangi namun, membenci hujan❞ Rank #9painful 040821 #21azaleaspublisher 040821 #17azaleaspublisher 040821 #13azaleaspublisher 020921 #6azaleaspublisher 060921 #6painful 060921 #4painful 070921 #5azaleaspublisher 070921 ...