Undangan

385 81 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hari ini rapat kedua kembali dilaksanakan. Bukan rapat penting sebenarnya dan yang hadir pun hanya ketua panitia beserta antek-anteknya.

Mereka menyiapkan surat undangan untuk para senior himpunan dan juga dosen perihal pensi yang akan diadakan seminggu lagi.

Ruang sekretariat selalu ramai dengan anak himpunan yang lainnya. Mereka akan berada di sana di saat jam mata kuliah selesai atau sedang gabut karena dosen yang tiba-tiba membatalkan kelas begitu saja.

Himpunan angkatan tahun kelahiran 1999 ini berbeda, berisikan anak-anak pintar, goodlooking, kaya dan style yang selalu menjadi panutan semua mahasiswa.

Banyak mahasiswa junior maupun senior yang segan dengan mereka katanya, anggota himpunan periode ini harta karun kampus jadi tidak ada yang berani berurusan dengan mereka.

"Ngi, ini siapa lagi yang belum?" tanya Yuqi yang membantunya.

"Tinggal surat buat kak Defran aja lagi."

"Kak Defran itu yang angkatan sebelum kita?" tanya Arin.

"Iya. Yang ganteng itu tapi, dingin."

"Wah. Bukannya lo pernah naksir?"

"Hust! Diem lo mau bikin orang dipojok ngamuk?" tanya Pelangi sambil menunjuk Dejun yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Pawang lo nyeremin anjir."

"Gila emang nggak berani sama Pelangi, salah dikit langsung ditatap dingin," timpal Dino yang juga ikut di sana.
"Kalau ngomogin orang jangan di belakangnya." suara itu membuat mereka berempat menoleh secara serempak dan Dino yang tadi berbicara terdiam seribu bahasa tak kala di tatapan dengan sorot mata dingin.

"Ngi, udah belum?" tanya Lukman yang hanya asik main game bersama Rocky dan Bong Jae.

"Udah. Buruan tandatangan terus gue kasih ke kak Defran."

"Oke." Lukman menandatangani surat tersebut. Si cantik melipat dan memasukknya ke dalam amplop agar terlihat sopan jika diberikan nanti.

"Mau jam ngasih jam berapa?" tanya Yuqi.

"Kak Defran ada matkul nggak?"

"Jurusan apa dia?"

"Hukum?"

"Bentar pc mas crush dulu." ucap Arin. Arin memang dekat dengan salah satu teman Defran, namanya Yuta.

"Gimana?"

"30 menit lagi keluar katanya?"

"Yaudah. Kalau gitu gue selesain surat untuk Dekan sama rektorat aja biar sekalian Dery sama Rocky kasih."

"Oh, iya, Jun, lo koordinator acara anggota lo siapa aja?" tanya Yuqi.

"Belum tau."

"Cari bego. Woy siapa mau jadi anggota Dejun tiga orang?!" teriak Yuqi lantang.

Sabda Rindu [Xiao De Jun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang