Semua anak himpunan sudah berada di sekretariat mereka hari ini. Semuanya terlihat lelah setelah kegiatan di desa dan perjalanan pulang yang memakan waktu cukup banyak.
Semua ada di sana kecuali, Pelangi. Gadis itu masih sibuk bergelut dengan kasur dan selimutnya, bahkan ketika Lukman datang untuk menjemputnya pun dia tidak bangun dan menyuruh Lukman berangkat lebih dulu.Semuanya menunggu kedatangan gadis yang membawa flasdisk berikan file penting mengenai kegiatan mereka beberala hari lagi.
"Bentar gue telepon dia," usul Yeri.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.. "
"Nomornya nggak aktif."
"Pasti dia ngebo nih. Kecapean apa gimana sih perasaan dia kerjaan tidur mulu di mobil," ucap Mark dengan nada kesal.
"Chat gue dari tadi juga nggak di bales. Etdah nih anak bikin kesel orang aja," timpal Chanbin."Bentar gue telepon lagi."
"Eh, masuk cuy."
"Hallo. Lo dimana woy?"
"Gue di pftt mmhh le-lepas.. "
"Pelangi.. Ngi.. Pelangi, woy lo kenapa. Hallo. Anjir."
"Kenapa?" tanya Dejun.
"Nggaktau dia belum jawab."
"Emang dia bilang apa?" tanya Woojin.
"Dia kaya dibekap gitu terus sempet bilang lepasin."
"APA?!" suara lantang mereka terdengar sangat keras bahkan Yeri sampai kaget dibuatnya.
"Kok bisa?! Masa Pelangi di culik?" tanya Mina heran.
"Siapa coba yang nggak suka sama Pelangi?" tanya Arin.
"Gila! Kita harus cari orangnya," usul Dery. Mereka mengangguk kemudian pergi mencari si cantik. Berbeda dengan teman-temannya Dejun terlihat santai tanpa beban sedikitpun.
"Jun, Woy! Lo kok diem sih?!" tanya Lukman kesal. Dejun tak menjawab dan tiba-tiba saja bangkit dari duduknya, berlari meninggalkan Lukman yang terheran-heran.
Dejun terus saja berlari ke tempat yang dia pikirkan. Hanya tempat itu yang ada dipikirannya saat ini tak ada yang lain.
Iya, gudang. Hanya tempat itu, tempat dimana Tzuyu mantan kekasihnya memukul Pelangi.
Dia berhenti ketika sampai di depan pintu gudang tersebut, pemuda itu mengatur nafas akibat berlari kencang tadi.
Brak!
Pintu itu berhasil dia dobrak, dan benar saja Tzuyu beserta dengan teman-temannya sudah menyiksa Pelangi. Mereka bertiga menoleh ketika mendengar pintu itu di dobrak dengan kuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabda Rindu [Xiao De Jun] ✔
Fanfiction❝Dejun, pemuda yang menyukai pelangi namun, membenci hujan❞ Rank #9painful 040821 #21azaleaspublisher 040821 #17azaleaspublisher 040821 #13azaleaspublisher 020921 #6azaleaspublisher 060921 #6painful 060921 #4painful 070921 #5azaleaspublisher 070921 ...