Salah Paham

449 100 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hari ini semua anggota himpunan sudah siap dan rapi, mereka siap menuju SD 07 untuk menjalankan proker yang di berikan kampus dan juga sebagai bahan presentasi untuk menarik perhatian mahasiwa dan mahasiswi agar mau bergabung dengan himpunan tahun depan.

Mereka kini berada di depan menunggu anak perempuan lainnya yang masih sibuk merias wajah nereka. Hanya Pelangi satu-satunya gadis yang tidak melakukan hal tersebut bukan tidak ingin karena, dia tahu hari ini akan jalan kaki jadi percuma saja.

Tak lama para gadis yang merias wajah mereka keluar secara bersamaan. Mereka berjalan beriringan ke sekolah dasar target mereka.

Hanya butuh waktu 10 menit dan mereka sudah sampai di sekolah tersebut. Mereka langsung menuju ruang kepala sekolah untuk kembali menyampaikan tujuan mereka datang.

Ini waktu istirahat jadi mau tidak mau mereka harus menunggu sampai bel berbunyi 15 menit lagi. Woojin dan Mina mengajak mereka membeli jajanan di depan pagar untuk sekedar mengisi perut karena tak sempat sarapan.

Setelah sampai mereka berpencar mencari jajanan yang mereka ingikan. Dery menarik Pelangi, dia mengajak gadis itu membeli sosis bakar. Sedangkan Dejun, dia masih diam di tempatnya memperhatikan para anggotanya yang sibuk membeli makanan bahkan tanpa sadar gadisnya sudah di tarik oleh wakahim sendiri.

Sadar akan kepergian si cantik, Dejun mencarinya dengan teliti. Dia menemukan gadis itu berada di kerumunan anak-anak kelas dua yang sedang mengantri membeli sosis bakar. Namun, hal yang membuatnya kesal bahwa Dery ada di sana bersama dengan Pelangi.

"Ayo masuk udah 15 menit," beritahu Dejun.

"Jun, belum selesai makan,"renge Pelangi.

"Bawa makanannya bisakan? Nggak usah manja!" Pelangi mengerutkkan bibirnya kesal. Mereka akhirnya masuk ke ruang kepala sekolah kembali. Setelah berbincang sebentar akhirnya seorang guru mengantar mereka ke salah satu ruangan dimana sudah banyak murid-murid yang menunggu mereka.

"Kalau begitu saya permisi," pamit sang guru tadi.

"Baik, Bu. Terimakasih," balas Dejun. Sesuai dengan tugas yang sudah dibagi, Dery dan Pelangi yang akan mempresentasikan materi yang sudah di kerjakan semalam. Sedangkan yang lainnya, ada yang sibuk mendokumentasikan kegiatan, ada pula yang menegur para murid jika mulai berisik.

Dery dan Pelangi mempresentasikan semuanya dengan baik dan jelas. Anak-anak juga terlihat sangat cepat memahami apa yang mereka sampaikan.

"Gila, Dery udah kaya kahim anjim," sahut Mina.

"Iya. Kenapa nggak dia aja yang jadi kahim, ya?" tanya Soodam.

"Kalau mau muji wakahim kalian nanti aja di kampus." suara dingin itu membuat mereka berdua menoleh. Dejun sudah berdiri di sana sambil melipat kedua tangannya ke depan, menatap dingin ke arah mereka berdua.

Sabda Rindu [Xiao De Jun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang