Gladiresik

360 77 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pagi ini sesuai yang sudah di rapatkan malam tadi, Lukman dan beberapa ank himpunan lainnya mengunjungi gedung tempat anak seni berlatih untuk besok. Sedangkan sisanya, ada yang melihat persiapan panggung di lapangan kampus serta pendirian stan untuk beberapa fakultas.

Hari ini juga Yeri dan yang lainnya menyelesaikan lukisannya yang akan di pamerkan besok di stan himpunan. Anak-anak perempuan ada yang sibuk ke pasar membeli bahan makanan untuk para panitia besok dan sisanya hanya rebahan di kost Pelangi sembari membantu Yeri merapikan lukisannya.

Mereka akan berangkat jam 2, setelah Bora dan Soodam pulang dari pasar dan menyiapkan bahan untuk besok.

Ini kegiatan pertama yang mereka lakukan setelah menjadi anak himpunan selama 4 bulan dan mereka langsung mendapatkan tugas yang cukup besar.

"Yeri, lo selesain ini kapan? Kok sekarang tinggal beberapa aja?" tanya Yuqi.

"Oh, semalam waktu selesai rapat gue cicil dua terus selama perjalanan dari dan ke puncak," balasnya.

"Serius?! Anjir gue aja tidur selama di mobil."

"Yeri bukan lo yang tukang mageran!" timpal Arin. Yuqi hanya menatap kesal sambil menyunggingkan sudut bibirnya.

"Qi, nih berkas yang lo minta," ujar si cantik.

"Ini udah semua?"

"Udah tinggal lo tambahin aja nanti kolom yang gue kosongin itu sengaja biar kalau ada tambahan gampang."

"Oke deh berarti LPJ yang kita buat lusa sama Arin, Lukman."

"Iya. Nanti setelah itu kita bisa istirahat sebelum ada kegiatan lagi."

"Haaaa.. Akhirnya," sahut Yehana. "Oh, Ngi, Dejun nginap di sini beneran tidur bareng lo?" tanya Yehana.

"Iya. Dia manja soalnya. Di depan lo aja dia dingin aslinya hati hello kitty."

"Tapi.."

"Gue tau batasan, Mina! Emang lo sama Mark?"

"Anjir nyesel gue nyaut."

"Makanya jangan nyaut kenakan lo," ejek Yehana.

"Eh, Ngi, tandatangan dulu di sini," ucap Yuqi memberinya kembali berkas yang tadi dia pegang. Setelah selesai Pelangi tandatangani, dia mengembalikannya pada Yuqi.

"ASSALAMUALAIKUM UKHTI," teriak Bora dan Soodam bersamaan.

"Walaikumsalam. Jangan teriak bisa nggak? Kita nggak tuli!" tutur Yuqi kesal. Kedua gadis itu hanya tersenyum tanpa dosa dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi mencuci semua bahan makanan yang mereka beli.

Setelah semuanya selesai mereka memasukan bahan makanan tersebut ke dalam kulkas.

"Udah selesai nih. Mau ke kampus nggak?" tanya Bora.

Sabda Rindu [Xiao De Jun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang