7

0 0 0
                                    

"Halo Kak Nu, ada apa?" Tanya Natasha sambil membereskan barang-barangnya dan bersiap untuk pergi ke restoran temannya.

"Sha bisa datang ke Jagat Nirwana?"

Natasha diam sejenak, ada apa kakaknya yang paling peka tiba-tiba memintanya datang ke kafe? Dia ingin memenuhi permintaan kakaknya, tapi hari ini dia ada janji dengan teman-temannya.

Natasha menghembuskan nafasnya, kemudian menyanggupi permintaan kakaknya. Keluarga tetap diatas segala-galanya. Natasha bisa kapan saja datang ke restoran temannya.

"Bisa kak, memang ada apa?"

"Kakak tunggu."

Wisnu tidak menjelaskan alasannya dan langsung menutup sambungan telepon itu. Sangat mirip dengan Ayah Mahendra, tidak menghargai lawan bicara. Natasha langsung mengabari temannya bahwa dia tidak bisa bergabung dalam acara pembukaan restoran itu.

"Sha, kamu belum pergi?" Tanya Anna yang berjalan mendekati Natasha.

"Belum Kak, kakak sendiri kenapa belum pulang?" Natasha memasukkan teleponnya ke dalam tas, lalu merapihkan kursinya.

"Iya nih, pacar kakak belum balas pesan kakak dari tadi."

Natasha mengangguk perlahan, kemudian dua perempuan berjalan menuju lift bersama. Tiba-tiba Anna teringat bahwa dia meninggalkan kunci rumahnya di kantor, jadi dia bergegas kembali ke ruangan.

Saat lift terbuka, alangkah terkejutnya Natasha melihat Ganendra berdiri di dalam lift sambil membawa satu buket bunga.

"Ganendra, kok kamu ada disini."

Natasha masuk ke dalam lift dengan wajah bahagia, berminggu-minggu sulit dihubungi, tiba-tiba Ganendra datang membawa sebuket bunga. Ganendra menekan tombol lantai 1, kemudian memberikan bunga itu pada Natasha.

"Hari ini aku sengaja jemput kamu, maaf ya aku baru bisa temuin kamu sekarang, kemarin aku harus datang ke pabrik di tempat yang susah sinyal." Ucap Ganendra sambil memasang wajah menyesalnya.

"Iya gak apa-apa." Kesibukan orang-orang sudah jadi makanannya setiap hari, Natasha tidak masalah dengan itu.

Saat lift sampai di lantai 1, Ganendra menyuruhnya untuk menunggu di mobil karena ada pesan yang harus dia balas. Natasha berjalan keluar dari kantor dan mencari mobil Ganendra. Saat menelusuri parkiran, mata Natasha melihat sesuatu yang membuatnya bingung.

"Hei kenapa melamun." Ganendra menyentuh pundak Natasha kemudian menggandengnya menuju mobil hitam yang tidak asing lagi untuk Natasha.

Natasha mengabaikan dulu apa yang dilihatnya tadi, sekarang dia ingin melepas kerinduan pada tunangannya yang sudah hilang berminggu-minggu.

"Sekarang kita pulang?" Tanya Ganendra.

"Enggak, tadi Kak Nu nyuruh aku untuk datang ke kafe Jagat Nirwana." Jelas Natasha sambil memakai sabuk pengaman.

"As your wish My Queen."

"Let's go My King."

Ganendra dan Natasha saling melemparkan panggilan kesayangan kepada satu sama lain. Kemudian mobil itu melaju keluar dari area perusahaan Mahendra Ali Saka itu.

Sepanjang perjalanan telepon Ganendra tidak berhasil bergetar, Natasha bisa mendengarnya. Natasha merasa kasihan pada Ganendra, disaat Ganendra meluangkan waktu untuknya, dia tetap dikejar pekerjaannya. Natasha menyentuh pundak Ganendra kemudian berkata dengan suara lembut,

"Jangan lupa istirahat yang cukup, kalaupun kamu harus bekerja di hari libur, jangan terlalu memaksakan diri."

"Iya... Aku akan berusaha istirahat yang cukup, makasih ya." Senyum Ganendra terlukis di wajahnya.

Keluarga Mahendra Ali SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang