"Halo everybody." Natasha menyapa teman-temannya yang sedang terhubung pada panggilan video.
"Wih inces baru muncul nih." Ucap Rajna.
"Sayang banget kemarin lo gak bisa datang Sha, acaranya seru banget loh." Ucap Rin.
"Iya sorry, gue ada urusan yang gak bisa di tinggal."
"Pasti tentang keluarga lo kan? Seorang Natasha pasti akan batalin semua rencananya kalau udah nyangkut soal keluarga." Sindir Kamphaeng
"Motto keluarga Mahendra Ali Saka, Keluarga di atas segala-galanya." Timpa Liu.
Semua orang dalam panggilan video itu tertawa. Setelah persahabatannya dengan Tiana berakhir, Natasha memiliki banyak teman dari berbagai negara. Ini salah satu saran dari Erwin agar Natasha tidak larut dalam kesedihan.
"Oh ya Sha, tadi lo bilang Raja lo jemput, gimana tuh ceritanya?" Tanya Rin.
"Ya begitu aja, tiba-tiba dia datang ke kantor bawa bunga dan jemput gue deh." Jawab Natasha dengan santai.
"Aduh jadi iri." Liu memegang dadanya kemudian mengekpresikan kesedihannya.
"Makanya terima perjodohan lo, gak usah jual mahal." Rajna masuk dalam percakapan.
Saat semua berbaur dalam pembicaraan, Kamphaeng hanya diam dan itu menarik perhatian Natasha. Natasha mengirimkannya pesan pribadi.
Kenapa Kamphaeng?
Sha, gue tahu ini konyol,
tapi lebih baik lo ubah panggilan
kesayangan lo itu.Maksudnya?
Seorang Raja pasti memiliki selir.
Ratu bukan perempuan satu-satunya
yang dicintai Raja.Natasha terdiam, dia tahu temannya sedang membicarakan omong kosong, tapi hatinya sesak mengingat kejadian Revano yang berselingkuh darinya.
Keesokan harinya, Natasha duduk di kursinya tanpa tenaga. Dia bahkan tidak mendengarkan kabar baik Erwin yang akan segera menikahi Brigitta. Nathan memperhatikan wajah saudari kembarnya itu, seandainya kakinya bisa di gerakan, dia akan menendang kaki Natasha dan bertanya.
"Rencananya kapan kamu ingin melangsungkan pernikahannya?" Tanya Josandi.
"Sekitar bulan Agustus."
"Itu bagus, lebih cepat lebih baik." Ucap Mahendra.
"Kakak mendahuluiku." Jeremy menimpali.
"Santai saja My, Ayah akan menikahkan kalian secara berurutan, kecuali Natasha, kapanpun dia siap, Ayah akan menikahkannya."
Semua pandangan beralih pada Natasha, membuat semua menyadari bahwa Natasha sedang melamun. Jeremy yang duduk di samping Natasha meraih tangan Natasha dan menyadarkan Natasha dari lamunannya.
"Princess are you ok?" Tanya Josandi.
"Apa yang kamu pikirkan tuan putri?" Tanya Jeremy.
"Bukan apa-apa, Sha cuman kurang tidur semalam, terlalu asyik ngobrol sama temen-temen virtual." Jawab Natasha.
"Oh ya bagaimana kegiatan barumu itu?" Tanya Erwin.
"Sangat menyenangkan."
Meja kemudian teralihkan oleh pembicaraan lain, Natasha berusaha makan sarapan pagi dihadapannya. Seharusnya dia tidak terlalu memikirkannya, tapi untuk memastikan dia harus bertanya pada El.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Mahendra Ali Saka
Romansa*Baca 6 cerita sebelumnya dulu ya.* Semua keluarga memiliki masalahnya sendiri, tapi tidak semua masalah harus di selesaikan bersama keluarga. Start writing : 10 Juni 2021