Case 02: Mysterious Guest

171 24 0
                                    

3277 words! Enjoy reading lovelies! 💕💕 baca sampai bawah ya. Karena aku mau klarifikasi sesuatu 😅

Yeji beguling ke kiri dan ke kanan di atas tempat tidurnya, berusaha untuk memejamkan kedua matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji beguling ke kiri dan ke kanan di atas tempat tidurnya, berusaha untuk memejamkan kedua matanya. Namun sekeras apapun usahanya, ia tetap tak bisa terlelap. Insomnia yang dideritanya malah semakin parah, terlebih dulu ia sering bekerja di malam hari membuatnya terbiasa dengan dingin dan sepinya gelap malam.

"Aish! Kenapa aku malah memikirkan ucapan Yeonjun beberapa waktu lalu?" Gumamnya dan pikirannya melambung ke beberapa jam lalu dimana ia mengobrol bersama Yeonjun di balkon kamarnya.



Flashback


"Mau dengar ceritaku?" Karena sangat penasaran, Yeji menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan Yeonjun.

"Dari mana aku harus memulainya ya. Baiklah aku akan memulai ceritaku terlebih dulu." Yeonjun menghela napas sebelum akhirnya mulai bercerita.

"Waktu itu umurku baru 17 tahun. Sejak kecil aku sering mengalami kekerasan dan pelakunya adalah ayahku sendiri." Yeji meringis mendengarnya.

"Ibuku meninggal ditangan ayahku. Namun bajingan itu malah mengatakan pada polisi bahwa penyebab kematiannya karena bunuh diri. Sejak saat itu aku memilih kabur dari rumah dan berniat untuk menyusul Ibuku yang sudah tiada..." Yeonjun memberi jeda sejenak. "...ketika hendak melompat dari jembatan. Ada seorang pria yang menghentikanku. Ia bilang jika aku melompat, sama saja aku akan mati sia-sia karena takkan ada yang mencariku. Itulah bagaimana aku bertemu dengan Seungwoo hyung. Ia mengatakan jika aku ingin membalas kematian Ibuku, aku harus jadi lebih kuat agar bisa melawan ayahku." Yeji tertegun mendengarnya. Ia pikir hanya dirinya saja yang mengalami pahitnya kehidupan, ternyata Yeonjun pun demikian.

"Lalu... bagaimana kabar ayahmu... sekarang?" Tanyanya ragu, membuat Yeonjun memalingkan muka.

"Untungnya saat aku hendak balas dendam, ia sudah meninggal karena overdosis. Setidaknya aku tak perlu mengotori tanganku dan mengeluarkan tenaga untuk menghabisinya." Hening kembali menyelimuti atmosfer diantara keduanya.

"Yeonjun."

"Ya?" Yeji menoleh padanya dan meraih tangan pria itu.

"Aku tahu, aku tidak berhak mengatakan hal ini padamu. Tapi... kau sudah melakukan yang terbaik." Yeonjun tertegun mendengarnya. "Kau hebat bisa bertahan hingga sejauh ini. Aku iri padamu."

"Hei, mengapa kau iri padaku? Tidak ada hal yang bisa ku banggakan dalam hidupku. Karena itulah aku memilih mengabdikan hidupku pada Seungwoo hyung." Yeji kembali terdiam mendengarnya.

"Lalu bagaimana cerita yang lainnya?" Yeonjun kembali terdiam sebelum akhirnya bersuara.

"Seingatku, Chan hyung bergabung dengan Seungwoo hyung karena ia di sia-siakan orangtuanya. Ia tidak dianggap dan sekeras apapun usahanya untuk membanggakan keduanya, mereka hanya menganggapnya sebagai hama pengganggu." Kembali Yeji meringis mendengarnya.

Fragile... ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang