Case 01: Car Explosion

280 27 17
                                    

3203 words! Here's the first part of this story! Enjoy reading lovelies 💕💕💕

3203 words! Here's the first part of this story! Enjoy reading lovelies 💕💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa Jam sebelumnya...




"Selamat datang di GS25! Selamat berbelanja!" Sapa seorang gadis pada pengunjung yang memasuki minimarket tempatnya bekerja.

Dialah Hwang Yeji, yang sudah 5 tahun ini bekerja paruh waktu di sebuah minimarket yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Walau riskan, Yeji memilih shift malam daripada siang. Karena ia tidak suka melihat banyak orang dan untuk memenuhi kebutuhannya ia harus bekerja di malam hari, dimana pada jam tersebut tidak terlalu banyak pembeli.

Pasti kalian bertanya mengapa ia bekerja? Kemana orangtuanya? Jawabannya... Ia hidup sebatang kara. Sejak kecil ia sudah tinggal di panti asuhan, namun karena tak ada yang ingin mengadopsinya akhirnya ia memilih untuk meninggalkan panti saat berumur 17 tahun. Berbekal uang pemberian Ibu panti, Yeji menyewa satu flat kecil dengan harga yang sangat murah. Ia mulai mencari pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hingga akhirnya ia menemukan tempat kerjanya sekarang dan bertahan hingga saat ini.

Apa ia sekolah? Tentu saja, karena ia menerima beasiswa. Yeji tidak perlu memikirkan biaya sekolah. Ia termasuk siswa yang cerdas walau setiap jam makan siang ia selalu tidur di kelas karena harus merelakan jam tidurnya untuk bekerja. Begitulah kehidupannya selama 5 tahun ini. Beruntung ia sudah menyelesaikan studinya sekarang.

Jika ditanya bagaimana perasaannya, tentu saja ia lelah harus hidup seperti ini. Setiap hari terasa seperti neraka baginya. Belum lagi dulu selama di sekolah ia sering menjadi sasaran perundungan para siswa terkenal yang sok berkuasa. Apa itu menganggunya? Sangat, dan ia merasa bahwa Tuhan tidak adil padanya.

Jam demi jam pun berlalu, akhirnya shift-nya sudah selesai dan waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 KST. Yeji melepas rompi miliknya dan melangkah menuju ruang penyimpanan yang menyatu dengan loker tempat karyawan menyimpan barang-barangnya. Ia meraih tas selempang miliknya dan melangkah meninggalkan minimarket tersebut.

Dalam perjalanan pulang Yeji terus merenung meratapi kehidupannya yang menyedihkan. Jika boleh menjerit, ia benar-benar ingin mengeluarkan semua isi hatinya saat ini. Rasa sesak kembali menyelimuti hatinya, dan satu pertanyaan terlintas dalam pikirannya.

"Untuk apa aku dilahirkan jika pada akhirnya aku dibuang dan ditelantarkan seperti ini?" Gumamnya dengan pelupuk mata yang mulai berair. Pandangannya tertuju pada gedung apartemen yang sederhana dan ia menghela napas sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam sana.

Ia meniti satu per satu anak tangga yang akan membawanya ke lantai tempat ia tinggal. Tunggu! Mengapa ia terus meniti tangga dan melewati lantai 2 tempat flatnya berada? Tanpa sadar ia sudah berada di lantai paling atas yang merupakan rooftop dari gedung tersebut. Yeji kembali menghela napas saat tiba di depan pintu yang menjadi akses masuk menuju atap.

Fragile... ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang