3047 words!
Di dalam kamarnya, Yuna duduk diam menatap kosong pemandangan dihadapannya. Satu minggu berlalu sejak ia menandatangani akta pernikahannya dengan Kai yang secara tidak langsung sudah membuatnya menyandang status sebagai istri dari pria tersebut. Yuna pikir ia akan terbebas dari semua jadwal padatnya. Namun ternyata ia salah, kebebasannya semakin terkekang karena suaminya tersebut tidak pernah mengizinkannya pergi keluar kecuali bersamanya.
Sejujurnya ia sudah lelah dengan kehidupannya dulu. Sejak debut menjadi seorang model, Yuna selalu disibukkan dengan jadwal yang padat. Ia bahkan harus menjalani homeschooling karena tidak memiliki waktu untuk pergi ke sekolah pada umumnya. Dari yang awalnya iseng mengikuti lomba modeling, ternyata ia memiliki bakat di bidang tersebut dan langsung dilirik beberapa agensi model. Hingga akhirnya karirnya meroket sampai saat ini. Namun karena kontrak bodoh tersebut, membuatnya terkurung di rumah besar milik pria keturunan Amerika itu.
Tak lama berselang pintu kamarnya diketuk dari luar dan masuklah seorang pelayan wanita paruh baya membawa nampan berisi makanan.
"Nyonya, Anda belum menyantap makanan apapun sejak pagi. Saya datang membawa makanan kesukaan Anda." Ucap wanita tua itu ramah, namun tidak membuat Yuna bergeming.
"Nyonya-"
"Tolong tinggalkan aku sendiri." Wanita tua itu menghela napas berat sebelum akhirnya membungkuk, meletakan nampan tersebut diatas nakas, dan melangkah keluar ruangan.
Dalam perjalanan menuju dapur, wanita itu berpapasan dengan Kai dan tanpa ragu membungkuk memberi hormat pada sang atasan.
"Apa ia masih mogok makan?" Tanya Kai yang menyadari bahwa wanita itu baru saja melangkah keluar dari kamar istrinya tersebut.
"Nyonya masih belum mau menyantap makanannya, Tuan." Jawab wanita itu sekenannya, membuat Kai mendengkus kesal sebelum akhirnya melangkah mendekati kamar Yuna.
Brakk!
Ia membuka pintu kasar, membuat si pemilik kamar terkejut dan menoleh ke belakangnya. Yuna menatap horor sosok Kai yang melangkah mendekat dan tanpa ragu mencengkeram dagunya kuat.
"Kau sudah bosan hidup ya? Cepat habiskan makananmu atau aku akan menjejalkannya ke mulutmu!" Dengan cepat Yuna mengangguk, membuat pria itu menarik salah satu sudut bibirnya.
"Good. That's my girl." Ucapnya yang langsung mengecup pucuk kepala Yuna lembut.
"Saat aku kembali, makanan ini harus habis tak bersisa. Mengerti?" Kembali Yuna mengangguk cepat, sedang Kai langsung melangkah keluar dan mengunci pintu itu dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragile... ✔
AzioneJangan libatkan perasaan dalam urusan pekerjaan. Lengah sedikit saja, maka nyawamu lah yang akan melayang. Start: May 26, 2021 Published: August 12, 2021 Finished: March 04, 2022 Highest Ranks: #1 - sejun (15092021) #9 - txtzy (18122021) #33 - psych...