Case 07: Backstabbing

136 15 5
                                    

3304 words. I'm so sorry for the late late update. Enjoy reading 💜

 Enjoy reading 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Brakk!






Seungwoo menoleh dan terkejut menemukan sosok Chan dan Sejun masuk ke ruangannya dengan kondisi memprihatinkan. Lantas ia pun bertanya pada kedua pria itu.

"Apa yang terjadi? Mengapa kalian babak belur seperti ini?" Tanyanya setelah Chan dan Sejun duduk di sofa yang tersedia disana.

"Hyung... kau harus membatalkan... misi dari klien kita..." ucap Chan terbata-bata membuat Seungwoo mengerutkan dahi.

"Mengapa? Apa yang terjadi dengan klien kita kali ini?" Tanyanya lagi.

"Dia... bekerja sama dengan Mafia dari Amerika... untuk menjebak kita." Jawab Sejun, membuat Seungwoo naik pitam.

"Brengsek!" Geramnya, membuat Sejun dan Chan meringis menahan sakit.

"Hyung! Apa yang terjadi?" Kaget Yeonjun yang memasuki ruangan Seungwoo bersama Yeji.

"Yeonjun, Yeji, tolong kalian obati Chan dan Sejun terlebih dahulu. Aku harus pergi ke suatu tempat." Keduanya mengangguk dan membiarkan pria itu pergi.

"Yeji, aku akan mengobat Chan hyung. Tolong kau obati Sejun hyung ya?" Mendengar itu Yeji sedikit menegang, namun pada akhirnya ia mengangguk dan membiarkan Yeonjun membopong Chan keluar ruangan, meninggalkannya bersama Sejun dalam suasana canggung.

"Eung... Aku akan membawa kotak P3K dulu." Ucapnya sambil bangkit dan meraih kotak P3K yang tersedia disana.

Setelah mendapatkannya, ia duduk disamping Sejun dan mengeluarkan cairan antiseptik beserta kapas. Dengan telaten Yeji meneteskan cairan antiseptik pada kapas dan mulai membersihkan luka yang menghiasi wajah pria itu.

"Sssss." Sejun berdesis saat Yeji mengobati luka sobek di sudut bibirnya.

"Ah maafkan aku! Apa aku terlalu keras?" Sejun menggeleng dan menyuruh Yeji kembali mengobatinya. Setelah selesai, Sejun berusaha bangkit namun ia merasakan sakit di area tulang rusuknya.

"Ah!" Ringisnya sambil memegangi area dadanya.

"Oh! Apa ada bagian lain yang sakit?" Tanya Yeji khawatir, membuat Sejun mengangguk pelan. "Biar aku periksa. Tapi... Sepertinya kau harus... Membuka pakaian atasmu." Ucap Yeji dengan wajah memerah, membuat Sejun berdecak dan mulai membuka jacket dan kemeja yang dikenakannya.




Fokus Yeji! Fokus!




Yeji menghela napas sebelum akhirnya memeriksa bagian yang ditunjuk Sejun. Matanya melebar sempurna ketika menemukan beberapa luka lebam dan bengkak di area perut dan dada pria itu.

"Apa kau terlibat perkelahian hingga terluka seperti ini?" Tanya Yeji sambil meraih kantung es dan bangkit dari tempat duduknya untuk membawa beberapa es batu di dalam ice box yang tersedia disana.

Fragile... ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang