01. Bertemu Untuk Pertama Kalinya

7.9K 582 184
                                    

Akhirnya waktunya tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya waktunya tiba. Hingga kemarin, semuanya adalah permulaan dari sebuah prolog.

》❈Sparkle❈《

“ABIANDRA, dia abang kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“ABIANDRA, dia abang kamu.”

Menatap sosok yang kini berdiri tepat di samping sang ayah, anak lelaki berusia sepuluh tahun itu memperhatikan dari ujung kepala sampai ujung kaki lelaki yang 'katanya' adalah kakaknya.

“Laksmada namanya, kamu bisa panggil Bang Mada, ya?”

Abiandra kini menatap Bunda. Sedikit ragu saat mendengar permintaan tersebut. Abiandra bukan tidak tahu kalau memiliki saudara yang terpaut tiga tahun lebih tua darinya. Abiandra tahu betul tentang hal itu, hanya saja selama ini mereka hidup terpisah. Abiandra dengan Ayah dan Bunda, sementara saudaranya tinggal dengan Oma, neneknya. Melalui setumpuk album foto dan cerita dari Bunda, Abiandra biasa membayangkan sosok kakaknya.

Akan tetapi, beberapa hari lalu Oma telah berubah menjadi sosok malaikat yang akan menjadi penghuni surga untuk selama-lamanya. Itu alasan kenapa Abiandra bisa berjumpa dengan Laksmada.

“Ayo, sana datangi abang kamu, sapa dia,” titah Bunda lembut.

Langkah kecil mengiringi Abiandra yang mencoba mendekati Mada. Saudaranya itu tengah memperhatikan ayahnya. Tak lama langkah itu terhenti, Abiandra berdiri tepat di hadapan Mada.

Mereka bertemu untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

Tangan mungil Abiandra terulur meminta sosok di depannya menerima uluran tangannya. Tidak ada suara yang keluar dari bibir Abiandra, karena pada dasarnya anak itu memliki sifat pendiam dan tidak pernah memulai percakapan lebih dulu.

“Mada, ini Abiandra. Adik kamu,” jelas Ayah lembut, tangannya mengelus pundak si sulung.

Mada menoleh, dan langsung menatap Abiandra polos.

Senyum yang Mada tunjukkan pada Ayah mulai sirna, membuat Abiandra sedikit takut. Bahkan tangannya yang masih terulur, mulai sedikit gemetar.

“A–akh!” Abiandra meringis kesakitan. “Bunda sakit! Tolong!”

Jangan Ganggu Abang || Lee Jeno ft. Mark Lee✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang