G's perspective
"Kerja bagus, kalian berdua." puji Naven.
"Bersyukur kalian dataaaaang!!!!" Heaven menangis lega, tetapi hanya menggenggam tangan Y/n.
"Nee, Heaven! nyawamu lebih penting daripada camilanmu, tahu!" ejek Steven.
"DIAM KAU, BERISSSIIIKKK!!"
"ADAHHHH!!!" Steven dilempari tinjunya Heaven.
"Ahhaha... Terimakasih atas pujiannya, Naven-san. Tapi bagaimana bisa gurita itu masuk ke sini?" tanya Setsuna pada Steven.
"....Lewat jendela kamarnya si Heaven." jawab Steven asal.
"BUKAN BEGITU, HEHHH!!" Heaven meninju Steven untuk yang kedua kalinya.
"Aduuuuuh!!! tidak Deven, Heaven, maupun Maeven sama saja semua!" Steven mengeluh sakit.
"Apa katamu?" respon Heaven dengan suara dan tampang yang menyeramkan.
"HIYAAAA!! Se-Setsunaaa!! selamatkan akuuu!!!" Steven yang ketakutan pun lari dan berlindung di belakangnya Setsuna.
Setsuna hanya tertawa canggung.
"Ka-kalian berdua dekat sekali, ya...." komentar Y/n.
"Huwah!!! Raiden, a-apa kau cemburu!?" tanya Steven hati-hati.
"Terus terang..... Yah."
"Maafkan aku! tapi kan.... Kalian berdua sudah "jadian", jadi, aku tidak akan mencoba merebutnya!" kata Steven mengacungkan jempol.
"Kau memang bisa dipercaya, ya, Steven."
"Terimakasih".
"Oh iya. Setsuna, bisa kita bicara sebentar?"
"Ya, ada apa?"
______________________________________
Y/n's perspective
Aku mengajak Setsuna untuk berbicara di lorong depan area pemandian.
"....... Aku kesal."
Dia menaikkan satu alis.
"Kenapa? kenapa kesal?"
Aku mencoba menjabarkan semuanya.
"Begini. Aku sempat mengaku kalau aku cemburu jika Steven begitu menempel denganmu, tapi aku tidak marah. Dan sebaliknya, kau tetap biasa-biasa saja padahal aku sering dipeluk, bahkan dicium oleh Deven dan Heaven. Ditambah lagi tempo hari di dunia nyata, aku menyatakan perasaanku. Makanya, aku ingin bertanya....
... Apa kau tidak serius ingin menjadi pacarku?"
"Heh?"
"Kalau kau serius, pasti kau akan menolaknya terang-terangan, kan? aku memang tidak memaksamu untuk merasakan cemburu juga, tetapi.... Kalau memang benar kau tidak serius meski kita berdua memang Mashiaz Soulmate,
Kita bisa putus sekarang."
Aku mengakhiri ucapanku. Dan juga menyadari kalau pasti matanya akan terbelalak tidak percaya.
"Tunggu...! Kenapa... Kenapa kau jadi membicarakan itu!?"
"Hanya merasa.... Ini tidak normal."
"Tapi aku tetap menerimanya dengan tulus! bukan hanya ingin mencari aman!!"
".....Benarkah?" tanyaku tenang.
"Benar."
"Apa yang barusan kau katakan itu..... Benar??" tanyaku sekali lagi untuk memastikan.
"Tentu saja! dari hati yang mendalam!!"
Aku tersenyum lega dan mengelus kepalanya. Kemudian tertawa.
"Dasar... Jangan menakutiku dengan pertanyaan itu lagi!"
"Aku tidak percaya kalau kau takut dengan pertanyaan itu"
"Raiden-san....... Jahat, loh."
______________________________________Setsuna's perspective
Sepertinya mulai sekarang, aku harus berhati-hati agar Raiden-san tidak akan pernah memintaku untuk melakukan satu hal yang kutakuti.
Ya.
Putus.______________________________________
G's word
Putus-phobia wkekekekekekekek malah bikin nama sendiri.
Diharamkan utk mengotepe Setsu ama Steven. Sekian terima gaji.
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
The campaign of Submarine [Setsuna Yuki x Male Reader]
Fiksi PenggemarSetelah Y/n [Raiden] menerima permintaan Setsuna untuk menjadi Mashiaz Soulmate, kali ini mereka akan mencoba untuk memainkan sebuah Soulmate Campaign. Campaign ini bertema tentang seorang putri dari keluarga Hominem yang bernama Deven, dimana ia me...