Part 8 [Matahari terbenam]

512 118 7
                                    

"mahasiswa jurusan tata boga, souta kawata!! Silahkan maju ke depan" suara dari dosen yang memanggil menuju panggung terdengar ke seluruh aula.

Nahoya yang melihat adiknya dari kursi di bawah sana. Menitikkan air mata. kini adiknya sudah dewasa dan siap menempuh perjalanan lebih jauh lagi. Yaitu kehidupan yang sebenarnya setelah pendidikan usai.

Souta mengucapkan terimakasih dan syukurnya atas apa yang sudah dia tempuh selama ini. Dia lulus dengan nilai yang lumayan tinggi. Mengingat souta pintar memasak dan mempunyai kedai, menurut nya jurusan tata boga akan mudah di hadapinya.

Dari bawah sana nahoya sang kakak mengacungkan jempol terus menerus pada adiknya. Ponselnya pun ia keluarkan untuk mengabadikan momen ini.

Souta menguncang penghargaan dari dosen dengan rasa bahagia kepada kakaknya seakan memberi isyarat "Yey! Kakak aku berhasil, nilaiku tinggi" kira kira seperti itu.

Nahoya pun tersenyum dan bertepuk tangan dari kejauhan. Kembali ia acungkan jempol pada adiknya.

....

Setelah pulang dari acara kelulusan nahoya mengajak adiknya untuk mampir di cafe bertemakan kucing di pinggir kota. Terakhir tempat ini mereka kunjungi saat kelulusan SMA.

Nahoya mengatakan bahwa tempat ini sangat ramai saat mereka SMA dulu dan pemilik cafe itu sudah mengenal kedua saudara ini.

"Hey! Si kembar lama tidak bertemu" sapa sang pemilik cafe.

Pemilik cafe itu mematung saat melihat pria bersurai biru memakai jubah toga wisuda itu.

"Souta kan?" Tanya pemilik cafe

Souta pun mengangguk tersenyum begitupun juga sang kakak. Tanpa aba aba sang pemilik cafe pun memeluk souta dan di sambung oleh nahoya

"Sudah dewasa sekali anakku, terakhir kali kalian ke sini. Baju masih keluar, tas masih di tenteng di kepala. ya ampun udah gede ternyata" sang pemilik cafe itu merasa bahagia melihat keduanya.

Sang pemilik cafe adalah seorang ibu berusia 47 tahun. Mereka bertemu si kembar saat dia masih berusia 30 tahun

Saat itu si kembar ini menemukan salah satu kucing dari cafe itu. Terjebak di selokan. Keduanya melihat itu lalu menyelamatkannya

Souta mengatakan ini kucing siapa?
Tidak ada respon akhirnya souta memutuskan untuk membawa kucing ini pulang tapi nahoya mencegahnya

"Tunggu lihat ada kalung di lehernya" souta yang menyadari itu pun membalikkan kalung itu dan menemukan nama di sana

"Cat's cafe"

Mereka pun bergegas mencari nama cafe itu. Dari ujung jalan ke jalan yang lain kemudian dari gang Kecil ke gang kecil lainnya

Setelah sekitar 10 menit akhirnya mereka menemukan nya. Suara deruh nafas dan keringat keduanya menghiasi akibat berlari ke sana kemari membuat penampilan mereka bisa di bilang anak nakal yang suka bolos sekolah

Souta yang baju nya berantakan dan keluar dari dalam celana

Nahoya yang menenteng tas Selempang nya di kepala

Berantakan tapi imut.

"Hey itu cafe nya" tukas nahoya

Mereka pun segera masuk ke sana memasuki cafe mereka di lansung di sambut Kucing berlarian ke sana kemari. Naik turun dari box kucing berbentuk bulat di sana.

Keduanya memandangi seisi cafe berwarna putih pink itu.

Tapi lamunan mereka buyar karna seorang wanita berteriak lantang dari kasir cafe itu "Astaga Roxy kamu akhirnya pulang" ucap nya

Souta yang dari tadi memegangi kucing itu akhirnya menyadari dan memberikan kucing itu pada wanita yang tak lain adalah pemilik cafe

Dan disitulah mereka bertemu dan mulai mengenal satu sama lain.
...

"Ohh begitu yah, baguslah udah sukses sekarang yah" mereka berbincang-bincang di cafe itu. Sangking lamanya tidak bertemu.

Membicarakan hal hal yang lama. Kucing yang mereka pernah selamatkan ikut duduk bersama mereka di sana.

Mereka mengatakan bahwa mereka punya kedai ramen dan mengajak sang pemilik cafe untuk sesekali datang berkunjung ke kedai ramen mereka.

***

"Baiklah hati hati yah sayang" pemilik cafe itu melambaikan tangan kepada si kembar.

Hari sudah sore waktunya pulang. Di tengah perjalanan nahoya tiba tiba saja menendang kaki adiknya

Souta kemudian meringis dia bilang "aww apa apaan sih kak?" Sang kakak hanya terkekeh pelan kemudian merangkul adiknya

"Mau lihat matahari terbenam gak?" Nahoya menunjuk sesuatu yang tak lain adalah pantai yang kebetulan mereka lewati

Souta pun mengangguk ajakan kakaknya.

Tanpa aba aba nahoya lansung berlari ke sana dan mendahului adiknya lalu dia mengatakan "yang kalah, bakal cuci mangkok ramen seminggu"

Souta yang tidak mau kalah pun ikut berlari juga. dia berteriak di belakang kakaknya "heyy!! Curang huhhh.."

Saat sampai di bibir pantai. Mereka kelelahan dan nahoya tertawa "hahahaha..kau kalah, cuci mangkok seminggu yah" nahoya mengatur nafasnya sambil menatap ke arah adiknya

Begitupun dengan sang adik yang mengatur deruh nafasnya akibat berlari mengejar kakaknya "heyy!!! Kau curang" kesal souta

Keduanya menunduk sambil memegangi lutut mereka lalu menatap lumayan lama dan kembali tertawa.

Suara tawa terdengar sangat nyaring jika di dengar dari kejauhan itu terdengar.

Nahoya mengatakan pada adiknya. Ayo main air di sana

Dan Souta pun mengangguk.

Mereka kemudian melepas sepatu mereka kemudian menggulung lengan baju mereka.

Canda tawa keduanya kembali terdengar saat mereka berdua mengibaskan air satu sama lain.

Tak lama setelah bermain itu. Matahari pun sudah mulai terlihat setengah tenggelam

Souta dan nahoya pun terduduk di bibir pantai memandangi matahari yang terbenam itu

Mereka berdua sama sama menopang lutut mereka dan rambut yang tersibak angin laut

Hening terjadi. Hanya ada suara deruh ombak dan suara kendaraan dari seberang pantai

Tak lama setelah itu salah satu dari mereka bersuara.

Nahoya kemudian membuka percakapan "kau tau tidak, aku pernah bermimpi ingin tenggelam bersama dengan matahari itu" ucap nahoya

Souta yang bingung mengalihkan pandangan nya pada sang kakak di samping kanannya. Sang kakak masih saja setia menatap matahari dan Langit yang bewarna jingga keemasan itu.

"Di saat matahari tenggelam saja masih bisa memberikan kita kesan bahagia karna keindahan melihat nya. Aku ingin seperti itu" lanjut nahoya

Souta pun menjawabnya "kau sudah melakukannya koq, contoh nya aku. Aku Melihat mu aku sangat bahagia"

Padangan sang kakak kini beralih ke adiknya. Di elus kepala sang adik dia mengatakan "aku senang" itulah.

Keduanya kembali menatap ke langit sore dan matahari terbenam itu.

Terakhir atau tidak sama sekali dia ingin menjadi matahari terbenam.

.
.

T
B
C
...

Jangan lupa vote ✨🗿

𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐚𝐩𝐧𝐞𝐚 || 𝐊𝐚𝐰𝐚𝐭𝐚 𝐭𝐰𝐢𝐧𝐬 [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang