Ini sudah larut malam.
Jam sudah menunjukkan pukul 20.15
"Tae aku pulang dulu ya, aku sampe lupa waktu main dimansionmu hehe. Eomma pasti khawatir aku belum pulang."
"Terimakasih ya Jimin udah mau main denganku."
"Iya Tae sama-sama." Jawabnya yang tidak lupa dengan senyum manisnya.
Ketika Jimin keluar dari kamar Taehyung, Jimin terdiam diambang pintu.
"Kamu kenapa lagi Jim?" Tanya Taehyung yang sedang memakai hoodie di dalam kamar.
"Tae ayo antar aku sampe keluar mensionmu. Aku bisa tersesat cuma karna gatau jalan keluar dari sini."
Taehyung yang mendengar itu tertawa. Kenapa bisa tingkah temannya ini sangat polos dan lucu.
Hey Kim Taehyung! Kamu juga gaada bedanya sama sifat Jimin. -author
Beginilah yang Jimin lihat ketika keluar kamar Taehyung.
.
"Jin hyung.. Jimin mau pulang." Ucapnya yang menghampiri Seokjin.
"Yaudah ayo Jin hyung antar."
"Tidak usah hyung, aku pulang sendiri aja."
"Ini udah malam Jimin-ah dan hyung gaakan biarin kamu pulang sendirian."
"Aku ikut ya hyung."
"Tidak usah! Kamu temenin hyung disini." Lagi-lagi Yoongi yang menyahut.
"Gamau. Aku mau ikut Jin hyung titik." Rengeknya.
"Ter-se-rah." Ucap Yoongi yang lanjut pergi ke dapur.
"Suga hyung benar Tae, kamu disini aja temenin dia. Lagi pula ini udah malam, nanti kalo kamu ikut bisa sakit."
Taehyung diam tak menjawab.
"Sudah ya Jin hyung sama Jimin berangkat. Bye Taehyungie." Sambil mengelus rambut Taehyung sebelum pergi. "Yoongi-ah temenin Taehyung." Lanjut titahnya dari sang kakak tertua.
"Aku pulang dulu ya Tae." Pamit meninggalkan Taehyung
Tidak ada pergerakan atau jawaban sedikit pun dari Taehyung. Taehyung hanya bisa memandang mereka hingga tak terlihat lagi.
🥞🥞🥞
Minggu demi minggu terus berlalu. Taehyung dan Jimin semakin akrab, bahkan Jimin pun juga sudah sangat akrab dengan kedua hyungnya Taehyung. Sekarang Jimin sudah memahami sifat asli Yoongi. Bahkan jadi tak ada bedanya dengan Taehyung yang suka adu mulut juga dengan Yoongi.
.
.
.Hari ini Jimin tidak masuk sekolah dikarenakan sedang merawat eommanya yang sedang sakit.
"Yha! Taehyung-ah!!" Panggil seseorang.
"Ada apa?"
"Tadi aku kayaknya liat Jimin deh di toilet."
"Eoh Jimin? Dia lagi ga masuk, kamu salah liat berarti."
"Sungguh, tadi dia sebut-sebut namamu mulu dari dalam toilet Taehyung-ah."
Seketika Taehyung langsung lari ke toilet untuk memastikannya. Apa benar Jimin ada disana?
Setibanya di toilet, Taehyung kebingungan karna toilet ini.. Sepi.
"Jimin.. Jiminiee.. kau dimana?"
Tak ada jawaban.
Tiba-tiba
"Hai Taehyung."
Taehyung menoleh "K-kai?"
"Wah ternyata lo inget sama gue haha. Kenapa? Lo nyari sahabat lo di sini? Dia gabakal ada di sini! Dan mungkin untuk beberapa hari anak sialan itu gabakal masuk sekolah!"
"Ma-maksudmu apa? Jimin bakal masuk sekolah besok, dia udah janji padaku."
"Ow ow ternyata sahabatnya sendiri belom tau beritanya. Duh anak yang malang, bahkan disaat seperti ini sahabatnya gatau sama sekali hahaha."
"Maksudmu apa Kai!"
Kai menunjukkan Hp Taehyung yang sedang dipegangnya. Disana Kai menunjukkan panggilan tak terjawab yang sangat banyak dan itu panggilan dari Jimin. Dilanjutnya Kai semakin mendekat ke arah Taehyung untuk menunjukkan isi pesan terakhir yang ada di chat Jimin.
Jiminie Pabo🐥
|Taehyung... Cepatlah datang, eommaku sudah tidak ada hiksss..
Maaf Jim, aku tidak bisa datang| Kamu urus saja pemakaman eommamu sendiri|
(Read)"Gimana surprise dari gue hm?" Senyum Kai yang seperti devil.
"Kai kurang ajar! Beraninya balas chat orang tanpa seizin yang punya hp!! Dan bagaimana bisa hpku sama kamu!!!" Taehyung benar-benar marah.
"Aaa~ Taehyung marah, tolong aku takuttt.."
"–Hahahahahahhaha. Lawan gue kalo lo sanggup!" Lanjutnya yang menantang Taehyung.
"Sini balikin hpku Kai!" Taehyung mengejar Kai untuk mengambil kembali hpnya, namun belum sempat diambil, Kai langsung mengunci pintu toilet dari luar, meninggalkan Taehyung yang ada di dalam toilet sendirian.
"Kai buka pintunya ku mohon hiks, Aku harus ke rumah Jimin sekarang!" Taehyung terus menggedor-gedor pintu toilet, berharap ada seseorang yang akan membukakan pintu.
20 menit kemudian Mr. Joon melewati toilet yang dimana didalam toilet tersebut ada Taehyung yang masih terus menangis.
"Siapapun itu, tolong bukain pintu kamar mandi ini hiks." Lirihnya dengan suara yang hampir tidak terdengar.
Ceklek..
Ceklek..
"Ada siapa di dalam?" Mr. Joon mencoba buka pintu toilet yang terkunci.
"Mr. Joonnnn.. Tolong bukain pintu ini hiks."
"Taehyung?" Paniknya yang segera mencoba membukakan pintu toiletnya lagi.
"Iya hiks."
"Kamu tolong mundur nak, Mr. Akan coba dobrak pintu ini."
Taehyung mengikuti perintah dari Mr. Joon, dan saat percobaan pertama pintu toilet langsung berhasil terbuka.
"Huwaaa Mr. Joon aku takut." Taehyung langsung memeluk Mr. Joon dengan seluruh badan yang gemetar.
"Yaampun nak, kamu kenapa bisa sampai terkunci di toilet?" Cemas Mr. Joon yang juga membalas pelukan Taehyung.
"Kai mengunciku dan dia juga mengambil hpku hiks.. Sekarang eomma Jimin meninggal, aku ingin kesana Mr."
"Ayo Mr. Antar kamu kerumah Jimin."
-BUTTER-
TBC~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTER
FanfictionTaehyung si anak bungsu yang memiliki 2 kakak laki-laki tampan. sikap ketiga saudara ini sangat berbeda. Mereka selalu saja melelehkan hati orang-orang dengan ketampanannya yang tidak manusiawi. "Jin hyung plis jangan tinggalkan aku berduaan dengan...