🥞🥞🥞
Setelah kelulusan Jimin dan Taehyung. Yoongi menawarkan Namjoon untuk kerja di perusahaannya sebagai wakil kepala perusahaan. Yoongi sangat menyayangkan jika otak jenius Namjoon hanya digunakan ke tempat yang bukan seharusnya.
Belum lama ini, Yoongi habis memecat karyawannya yang membuat perusahaannya hampir bangkrut. Dan maka dari itu, Yoongi menawarkan Namjoon untuk bekerja di perusahaannya. Yoongi yakin, jika Namjoon bekerja dengannya, perusahaan akan kembali membaik dan bahkan lebih cepat meningkat.
Tidak membutuhkan waktu lama, Namjoon langsung menyetujuinya. Jika boleh jujur, ini adalah pekerjaan yang Namjoon impikan sejak lama, namun takdir berkata lain yang membuat hidupnya harus bekerja menjadi seorang guru. Dan sekarang mimpi itu menjadi kenyataan baginya, Namjoon sangat sangat bersyukur dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
•••
"Dengakan baik-baik. Saya mengumpulkan kalian semua disini, karna saya akan memperkenalkan orang yang berada disamping saya ini. Kenalin dia adalah Namjoon, dia yang akan menggantikan posisi Johnny sebagai wakil kepala perusahaan ini. Saya harap kalian semua dapat cepat akrab dan bisa membuat perusahaan ini jauh lebih meningkat."
Namjoon sangat berterimakasih karna sudah diperkenalkan ke seluruh karyawan di perusahaan ini. Dan tidak lupa seluruh karyawan juga menyapanya dengan ramah dan senyuman hangat.
Yoongi mengajak Namjoon ke ruangannya untuk bertemu seseorang yang sudah kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Namjoon-ssi kenalin ini Hoseok manajer saya. Hoseok kamu sudah tau Namjoonkan?"
"Tau." Jawabnya singkat dan masih terus fokus bertaut dengan laptopnya.
"Hoseok-ah."
Hoseok menoleh dan menatap Yoongi sedikit kesal. "Yoongi-ah.. asal kau tau, aku harus fokus ke laporan ini, ini sangat urgent."
Yoongi hanya menggelengkan kepalanya. Sebenarnya yang bos disini siapa si. Kenapa jadi dia yang marah-marah. Dirasa sedang malas berdebat, Yoongi segera masuk keruangannya dan meninggalkan dua orang dengan keheningannya.
"Terus saya harus kemana ya?"
"Ikut masuk aja kerungannya, kan kamu yang ada urusan dengannya, bukan saya."
Namjoon nampak bingung dan sedikit canggung dengan situasi yang seperti ini. Sesaat kemudian Namjoon nyusul masuk keruangan Yoongi.
10 menit telah berlalu. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30, yang dimana sebentar lagi sudah masuk jam makan siang.
"HOSEOK-AH!!!"
"Iyaiyaaaa." Hoseok segera bangkit dari kursi kerajaannya dan menghampiri sang atasan yang memanggilnya.
"Ada apa? Bisa ga si ga pake teriak-teriak Yoon?"
"Temenin Namjoon berkeliling perusahaan agar dia tau ruangan-ruangan perusahaan ini."
"Yaampun Yoon kan ada Jamal yang bisa mandu Namjoon company tour. Lagi pula sebentar lagi waktu istirahat, laporan juga belom selesai ini."
"Nyaut mulu, gue gorok mampus lo. Ini jadinya mau nemenin Namjoon tour apa gaji mau dipotong?"
"Ga asik banget mainannya potong gaji. Namjoon-ssi, yuklah kita tour sekarang."
Namjoon dan Hoseok keluar dari ruangan Yoongi dan mereka mulai berkeliling serta Hoseok juga memandu Namjoon dengan menjelaskan ruangan-ruangan dan kegunaannya.
"Hoseok-ssi, saya ingin bertanya. Maaf kalo sedikit lancang."
"Tidak masalah, tanyakan saja."
"Kamu sudah dekat banget sama Yoongi-ssi ya? Kok kalo saya perhatiin kamu doang yang berani ngelawan omongan Yoongi."
"Saya dan Yoongi sudah bersahabat sejak kecil, tapi saat umur 12 tahun saya pindah ke Jepang dan berpisah dengan Yoongi bertahun-tahun. Saya pikir Yoongi sudah lupa dengan saya karna dulu saat saya pindah, saya tidak memberitahu dia. Ternyata saat kuliah, kita bertemu lagi. Dan hingga sekarang kita bareng terus, itu yang bikin saya dan Yoongi sudah seperti saudara kandung."
"Terus kenapa pas Yoongi pecat si wakil kepala disini, bukan kamu yang naik? Kan kamu sudah sangat dekat dengannya, malah dia nawarin saya yang menjabat diposisi ini."
"Oh itu emang sebelumnya dia nawarin saya, tapi saya ga pernah mau. Saya akan terus tetap diposisi saya sekarang sampe kapan pun."
"Kenapa? Padahal semua orang yang bekerja selalu berlomba-lomba agar bisa naik jabatan."
"Saya disini bukan untuk ngejar jabatannya. Tapi saya disini untuk membantu Yoongi. Baik masalah perusahaan ataupun masalah diluar perusahaan. Lagi pula saya juga punya perusahaan saya sendiri."
Namjoon terlihat kaget saat tau orang yang menjadi manajer Yoongi ini mempunyai perusahaan juga.
Hoseok yang melihat ekspresi kaget Namjoon hanya terkekeh. "Kamu orang yang jenius, tapi ternyata kamu juga orang yang sangat polos ya Namjoon-ssi."
"Hehe, abis saya terlalu kaget saat tau kamu ternyata seorang CEO juga. Wahhh gimana bisa seorang CEO bekerja jadi manajer Yoongi."
"Itu karna Yoongi membutuhkan sosok saya dan saya juga tidak bisa meninggalkan Yoongi seorang diri di perusahaannya, bisa-bisa hancur perusahaannya kalo tanpa saya hahahahah."
"Udah ngobrolnya? Seru banget kayaknya."
"Eh Yoongi, ada disini dari kapan? Awwww sakit Yoon." Yoongi memukul kepala Hoseok menggunakan jam tangannya.
"Kalo udah selesai, cepet kembali ke ruangan saya."
"Ngapain lagi, ini udah jam makan siang Yoon."
"Gue udah pesen makanan buat kita bertiga." Setelah itu Yoongi meninggalkan mereka dengan cepat.
-BUTTER-
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTER
FanficTaehyung si anak bungsu yang memiliki 2 kakak laki-laki tampan. sikap ketiga saudara ini sangat berbeda. Mereka selalu saja melelehkan hati orang-orang dengan ketampanannya yang tidak manusiawi. "Jin hyung plis jangan tinggalkan aku berduaan dengan...