V. Ego

674 80 0
                                    

"Ayo Mr. Antar kamu kerumah Jimin."

.
.
.
.

🥞🥞🥞

Disinilah keberadaan Taehyung dan Namjoon sekarang. 'RUMAH JIMIN'. Lebih tepatnya di depan rumah Jimin. Penuh dengan orang-orang yang berdatangan mengucapkan belasungkawa dan mendoakannya.

Taehyung melihat Jimin dari luar yang sedang memeluk sang eomma tercintanya yang tidak akan pernah terbangun lagi. Tanpa pikir panjang, Taehyung langsung masuk untuk menghampiri Jimin dan mengelus pundak sahabatnya tersebut bermaksud untuk menenangkannya.

Jimin menoleh dan kaget akan kehadiran Taehyung yang tiba-tiba. Pasalnya tadi ia mendapatkan balasan pesan dari Taehyung yang begitu ketus menurutnya.

Jujur Jimin ingin sekali memeluk Taehyung saat ini juga. Namun ia urungkan niatnya karna kekesalan terhadap Taehyung lebih besar.

Taehyung merentangkan tangannya lebar-lebar agar Jimin memeluknya serta dapat menyalurkan rasa sedihnya juga. Namun bukannya memeluk, Jimin malah meninggalkan Taehyung tanpa sepatah katapun.

"Jimin tidak memelukku? Kenapa? Apa aku ada salah? Oh ayolah Tae ingat! Apa yang bikin Jimin marah sama aku?" Batinnya

Taehyung mencoba mendekati Jimin kembali, tapi lagi dan lagi Jimin semakin menghindar.

"Jimin apa kamu marah samaku?" Teriaknya yang saat itu juga jadi pusat perhatian orang-orang.

"Kamu sebaiknya pulang Tae. Kamu ga pantas ada ditempat kumuh seperti ini."

"Maksudmu apa?"

"Udahlah Tae, aku gaada waktu buat bicara sama kamu. Sebentar lagi eommaku akan dimakamkan, sebaiknya kamu pulang sekarang."

"Ga! Aku akan ikut untuk proses pemakaman eommamu."

Jujur saja Jimin semakin emosional dengan ucapan Taehyung. Air matanya yang sedari tadi ia tahan agar tidak keluar, akhirnya keluar juga. Sebenarnya maumu apa si Tae? Kata-katamu di via chat dan sekarang sama sekali tidak sinkron. Aku sekarang jadi ragu kamu beneran mau berteman denganku atau hanya mempermainkanku saja.

Setelah berdebat dengan dirinya sendiri. Egonya Jiminlah yang tetap menang dibanding hati kecilnya. "Maaf aku gabutuh bantuanmu Tae." Pergi meninggalkan Taehyung yang masih mematung ditempat memikirkan kata-kata Jimin barusan.

"Seburuk itukah aku di mata Jimin? Sampai Jimin menjauh dariku?" Taehyung menangis dalam diam.

Namjoon yang melihat Taehyung sendirian bagaikan patung yang tak dianggap, akhirnya memilih menghampirinya dan bertanya.

"Kenapa?"

"Gapapa mister. Aku akan ikut ke proses pemakaman eommanya Jimin."

"Baiklah. Mr. Juga akan ikut sebagai perwakilan dari sekolah kita.

🥞🥞🥞

Setelah pemakaman selesai dan orang-orang sudah kembali pulang. Jimin masih setia terduduk di sana. Memikirkan hidup kedepannya yang entah akan seperti apa. Ia sudah tidak ada semangat dalam hidupnya lagi.

"Eomma apa boleh aku menyusulmu saja? Aku lelah eomma.. aku gabisa hidup sendirian seperti ini hiks, aku mau sama eomma.." Tangis Jimin kembali pecah.

"Jimin.."

Suara itu..

"Ngapain kamu disini? Bukannya tadi aku udah menyuruhmu pulang." Ketusnya.

"Aku gabakal ninggalin kamu sendirian Jim."

"Cukup Tae. Aku pusing. Aku ga ngerti sama jalan pikiranmu. Tolong tinggalkan aku sendirian."

"Gaakan!" Tegas Taehyung

"TAEHYUNG!! SEBENARNYA MAU KAMU TUH APA?! KALO KAMU TIDAK TULUS BERTEMAN DENGANKU, SEBAIKNYA KITA GAUSAH BERTEMAN LAGI MULAI SEKARANG!!" Bentak Jimin dengan pikiran yang sedang kacau.

Sontak Taehyung kaget dengan ucapannya Jimin. Air mata Taehyung kembali menetes dan tepat beberapa meter dari belakang Taehyung, Namjoon sudah melihat semuanya.

"Jim.. tolong jangan seperti ini, semua kata-kata yang kamu ucapkan tidak benar hiks. Aku sangat tulus berteman denganmu."

"Aku ingin sendiri Tae. Tolong tinggalkan aku."

Akhirnya Taehyung kembali pulang dengan Namjoon, meninggalkan Jimin sendirian di pemakaman. Namjoon yang melihat kondisi Taehyung sedikit kacau memutuskan untuk mengantarkan Taehyung pulang agar bisa beristirahat.

.
.
.

"Adik saya kenapa bisa seperti itu?" Tanyanya datarnya.

Namjoon menjelaskan semuanya ke Seokjin dan Yoongi yang sekarang ada dihadapannya. Dimulai dari handphone Taehyung yang diambil oleh Kai dan dengan lancangnya Kai membalas pesan Jimin yang seolah Taehyung tidak peduli akan kejadian yang menimpa Jimin, Kai yang mengunci Taehyung di toilet, dan berakhir Jimin yang marah dengan Taehyung.

"Yoongi-ah kamu memikirkan apa yang hyung pikirkan kan?"

"Emm." Angguknya.

"Baik Mr. Namjoon. Sekarang kami pamit pulang. Terimakasih atas semua penjelasannya dan sudah berkenan membantu adik kami." Ucap Seokjin.

Seokjin dan Yoongi pergi dari sekolah Taehyung.

-BUTTER-

TBC~~~

BUTTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang