X. Penyesalan

663 53 0
                                    

"Anjing! Sampe kapan si lo bully Taehyung mulu, cape gue lama-lama."

Dio yang merupakan teman Cleo di geng mereka termasuk teman yang paling dekat dengan Cleo. Dio sudah sangat muak dengan tingkah konyol temannya tersebut.

Cleo terus mengepalkan tangannya menahan amarah yang sudah di ujung tanduk. Murka Cleo kumat saat tau Taehyung malah kabur tidak menemuinya. "Kali ini mungkin lo berhasil kabur, tapi besok abis lo sama gue Taehyung bangsat!"

•••

"Yoongi-ah tolong panggil anak-anak, ayo kita makan malam."

Yoongi bangun dari acara rebahannya dan mengambil ponsel yang ada di atas meja untuk menghubungi Jimin. Jika bisa ditelfon, kenapa harus cape-cape menghampiri mereka?

Tidak lama Jimin dan Taehyung datang untuk makan malam bersama.

"Kalian udah mikirin mau SMA dimana?"

"Belom. Tapi yang pasti aku mau satu sekolah sama Jimin."

"Jimin mau hyung sekolahkan di luar negeri Tae."

Taehyung membulatkan matanya lebar-lebar. "Kalo gitu aku juga."

"Kamu mah tetap disini."

"Suga hyung!!" Teriak Taehyung tidak terima.

"Sudah lanjutin makanmu Taehyungie, Yoongi hyung cuma bercanda. Lagi pula mana mau Jimin pisah sama kamu."

"100 buat Jin hyung."

"Terus gimana sama persiapan ujian kalian?"

"Aku 80%, Taehyung 60%."

"Awas aja kalo diantara kalian ada yang tidak lulus. Hyung usir kalian dari sini."

"Nyenyenye~ kuping aku gaada, aku ga denger."

"Aamiin."

"SUGA HYUNG!"

Yoongi hanya menaikkan alisnya sebelah menatap Taehyung yang berteriak menyebutkan namanya.

"Btw si brengsek itu gimana? Apa masih ganggu kamu Tae?"

"Hah? Siapa?" Taehyung langsung menatap tajam Jimin dan dibalas gelengan oleh Jimin.

"Gausah liat ke Jimin Taehyungie. Jimin gatau apa-apa, tapi kamu juga salah bantet! Kenapa kamu ga kasih tau ke hyung kalo si brengsek ganggu Taehyung?"

"Maksud hyung si brengsek itu siapa?"

"Cleo."

Taehyung dan Jimin bungkam. Mereka tidak tau harus mulai bicara dari mana dan mereka juga sudah terlanjur takut dengan tatapan Yoongi yang sangat menyeramkan itu.

Seokjin belum mau ikut campur jika Yoongi sedang turun tangan. Seokjin akan jadi penenang untuk Yoongi dikala emosinya memuncak dan juga penenang untuk adik-adiknya yang takut dengan sikap Yoongi.

Seokjin memiliki caranya tersendiri untuk mengurus masalah seperti ini. Ia tidak perlu mengintrogasi adik-adiknya berlebihan hingga membuatnya ketakutan seperti cara Yoongi. Seokjin cukup menyelesaikannya dengan ketenangan dan masalah selesai.

"Sudah Yoongi-ah cukup, kasian mereka takut sama kamu."

"Kalian tuh bodoh tau ga." Yoongi beranjak dari meja makan dan pergi ke kamarnya. Jimin dan Taehyung masih menunduk, tidak berani menatap Yoongi.

🥞🥞🥞

Dua minggu ini, Taehyung dan Jimin sedang melaksanakan ujian kelulusan.

Mereka sangat fokus untuk mendapatkan nilai terbaik dan bisa masuk ke sekolah yang di incarnya.

Hingga ujian sudah berakhir dan tinggal menunggu hasilnya keluar, semua murid tingkat akhir yang telah mengikuti ujian selalu merasa gelisah, takut jika nilainya tak sesuai ekspektasi.

Tiga hari telah berlalu. Para murid bergantian melihat ke arah papan mading yang sudah ada informasi mengenai nama-nama yang lulus dan tidak lulus.

Jimin dinyatakan lulus dan berada di peringkat ke 2 dari seluruh murid tingkat akhir.

Taehyung juga dinyatakan lulus serta berada di peringkat ke 3 dari murid kelasannya dan berada di peringkat 12 dari seluruh murid tingkat akhir.

Sementara untuk Cleo and friends, mereka dinyatakan tidak lulus karna berbagai alasan, yang sudah pasti itu karna ulah mereka sendiri.

Dio dan Cleo berkelahi di lapangan. Dio benar-benar murka dengan semua tingkah brutal Cleo. Dio sangat menyesal sudah mengikuti ajaran sesat teman sebangsatnya itu. Jika dulu otak Dio bekerja dengan benar, sudah dipastikan saat ini Dio lulus dan mendapat nilai bagus.

Memang. Menyesal itu selalu datang di akhir. Kalau datang di awal itu pendaftaran namanya.

–BUTTER–

BUTTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang