XII. Holiday Plan

672 57 4
                                    

Yoongi dan Seokjin sudah berjanji kepada Jimin dan Taehyung. Jika mereka sudah lulus, mereka akan di hadiahkan pergi liburan.

Kini mereka sedang berkumpul diruang nonton.

"Kita mau liburan kemana?"

"New Zealand aja gimana? Sekalian nanti hyung mau liat perusahaan disana."

"GAMAU."

"Kenapa?"

"Nanti hyung bukannya liburan, tapi malah kerja. Niat kita semuakan pergi liburan, gaada sejarah liburan sambil kerja!"

"Udah mau masuk SMA, masih bawel aja anda."

"Emang bawel harus ada batasannya? Kan engga."

"Udah-udah. Heran banget sama kalian ini debat mulu tiap hari, gaada bosennya apa."

Jimin hanya menonton perdebatan kakak beradik ini sambil mengunyah snack keju yang toplesnya sudah ia genggam sejak awal.

"Seru kalo liat mereka berdebat hyung."

"Kamu gausah ikut-ikutan Jimin-ah."

"Ih ngga, orang dari tadi Jimin makan snack doang kok."

"Udah kita pergi liburan ke China aja liat barongsai, abis itu langsung pulang."

Yoongi, Taehyung, dan Jimin langsung menatap Seokjin dengan tatapan tak percaya.

"Hyung! Stoplah melawak. Ini sungguh tidak lucu." Jimin dan Taehyung justru langsung tertawa saat Yoongi melontarkan ucapan tersebut. Pasalnya ekspresi Yoongi juga sangat mendukung untuk mengejek Seokjin.

"Terserah kalian aja, hyung mau tidur di kamar."

"Ih kok hyung ngambek si." Taehyung menarik tangan Seokjin untuk kembali duduk.

"Terus mau kemana?"

"Gimana kalo kita ke Indonesia? Aku pengen banget ke Yogyakarta. Aku sangat penasaran sama candi yang sangat banyak itu hyung. Itu indah banget."

"Gimana kalo ke pulaunya?"

"Ngga. Yogyakarta aja titik."

"Emm.. Boleh tuh kayaknya kalo hyung bangun perusahaan disana."

"HYUNG!!!" Teriak Taehyung dan Jimin bersamaan.

"Apa si! Sewot banget kalo hyung ngomongin masalah perusahaan."

"Ya mikir aja sendiri."

"Yauda nanti kita seminggu di Yogyakarta, seminggu lagi di pulau. Nanti Yoongi hyung yang bakal urus tiket sama penginapannya."

"Yeaayyyyyyyyy!!! Gomawo Jin hyung."

"Jin hyung doang?"

"Gomawo Suga hyungggggggg."

🥞🥞🥞

"Tae kita ke toko strawberry cake yuk. Aku pengen pienya."

"Tapi Jin hyung sama Suga hyung lagi ga di mansion Jim. Bentar aku coba telfon Jin hyung."

1 menit...

2 menit...

Bahkan hingga 5 menit, Seokjin tidak mengangkat telfon dari sang adik.

"Apa Jin hyung lagi sibuk ya? Emm.. Jim, gimana kalo kita ke perusahaan Jin hyung? Ga mungkinkan kalo kita ke perusahaan Suga hyung, yang ada langsung di usir kita."

"Jangan Tae, nanti malah ngeganggu. Kan jadi gaenak sama Jin hyung."

"Gabakal, dulu aku sering diajak ke perusahaannya kalo Suga hyung belom pulang. Yuk! Nanti kita minta blackcardnya Jin hyung buat beli strawberry cake."

•••

Saat mereka sampai di perusahaannya Seokjin, Taehyung hendak ingin masuk begitu saja dan saat itu juga Taehyung ditahan oleh scurity.

"Ade mau kemana? Tolong jangan asal masuk aja ya, harap lapor terlebih dahulu ke kami. Agar kami informasikan ke bagian dalam, jika diizinkan, baru ade diperbolehkan masuk."

Jimin yang melihatnya langsung menutup wajahnya malu. Bisa-bisanya adik dari pemilik perusahaan ini etikanya dibawah 60%.

"Bapak scurity baru ya?"

"Ngga juga, lumayan udah dua tahun disini."

"Oh pantesan bapak ga tau saya."

"Siapa juga Tae yang mau tau kamu."

"Sttt, kamu mending diem dulu Jim."

"Ade emangnya ada keperluan apa kemari?"

"Aku ada keperluan sama pemilik perusahaan ini. Bisa tolong hubungi dia?"

Dari agak kejauhan Seokjin seperti mengenali dua anak yang sedang berbincang dengan scurity. Karna penasaran, Seokjin akhirnya menghampiri mereka dan benar saja, dua anak ini ternyata adik-adiknya sendiri.

"Taehyung-ah, Jimin-ah, ngapain kalian disini? Dia ada urusan apa pak?"

"Oh ngga ini pak Seokjin-ssi, mereka ingin bertemu pemilik perusahaan ini."

"Ada urusan apa kalian pengen ketemu sama Jaehyun-ssi?"

"Hah? Jaehyun-ssi? Ngga, kita pengen ketemu sama hyung, makanya kita ke perusahaan hyung."

Seokjin tertawa terbahak-bahak. "Astaga kalian ini bikin malu hyung aja. Perusahaan hyung itu yang sebelahnya, bukan yang ini."

Taehyung hanya cengengesan saat tau salah alamat. Jimin yang sudah menahan malu dengan kelakuan sahabatnya ini tambah semakin malu, lalu Jimin memukul lengan Taehyung. "Taehyung-ah, bisa-bisanya kamu salah tempat, udah asal main selonong aja lagi, bikin malu aja tau ga."

Seokjin yang masih tertawa, sebisa mungkin ia netralkan kembali ekspresinya seperti semula.

"Duh maafin adik-adik saya ya pak, terutama sama anak yang satu ini. Maklum dia udah lama banget ga dateng ke perusahaan saya, jadinya agak lupa dia."

"Iya gapapa pak Seokjin-ssi. Lagi pulakan juga hampir sama gedung perusahaannya, wajar kalo ade pak Seokjin-ssi keliru."

Setelah itu mereka pergi ke perusahaan Seokjin dengan pemilik aslinya.

-BUTTER-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUTTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang