#46

1K 78 18
                                    

Saat ini rumah mewah milik Yoona menjadi rumah duka untuk anak lelaki nya, Choi Hyunsuk

Beberapa kali Woona hampir pingsan melihat jenazah Hyunsuk yang sebulan lagi akan resmi jadi suami nya itu

Wajah nya yang putih berubah jadi pucat pasi seakan tak ada darah yang mengalir lagi disana

Woona memeluk Jihoon sambil menangis "Jii, Hyunsuk jiiihoonnnn!!"

Airmata Jihoon pun tak dapat dibendung lagi, dia juga ikut menangis dalam diam. Sungguh sakit rasanya kehilangan sesosok sahabat sekaligus saudara yang hampir setengah hidup nya telah bersama

Apalagi untuk Choi Woona, calon istri yang ditinggal perpulang kepangkuan sang maha kuasa terlebih dahulu

Hampir seluruh hidup gadis itu di habiskan bersama sang pujaan hati, tapi ternyata rasa sayang Woona tidak lebih besar daripada rasa sayang tuhan kepada Hyunsuk

Sehingga tuhan mengambil seseorang tersayang itu lebih dahulu, dan daun terakhir lelaki itu telah gugur

Woona mendekat ke arah Hyunsuk yang telah terbaring kaku didalam peti jenazah, tubuh nya telah di balut dengan kain putih yang sisi nya tidak dijahit

"Hyunsuk bangun sayangg, kamu jangan tidur disini..."

"Woonaa--" Jihoon berusaha menenangkan Woona

"Kita nikah sebulan lagi, kamu ingat kan? Rumah impian kita juga udah jadi, besok kita pindahan. Kamu bangun ya sayang,-"

Suasana kembali mengharu, siapa yang siap ditinggalkan pergi untuk selama nya?

Setabah apapun hati seorang manusia, kalau bisa menolak kenapa harus menerima?

"Jenazah harus segera di makam kan," ucap salah satu petugas pemakaman

Woona menggeleng dan memegangi peti jenazah itu, "nggak! Ini calon suami saya! Jangan di bawa pergiiiii"

"Woonaa, lepasin ya sayang. Ikhlasin Hyunsuk" Yoona berusaha memberi kekuatan kepada anak perempuannya itu padahal hati nya juga tak kalah sakit, ibu mana yang tidak menderita ditinggal selamanya oleh anak yang sudah di rawat nya sejak kanak kanak itu

"Nggak bundaaa! Woona mau nikahh sama Hyunsuk!! Hyunsuk calon suami Woonaaaa"

"Tabah sayang, ikhlasinn. Semua nya sudah ketentuan Tuhan" ujar Siwon

"Ayahhh, Woona mau nikahhhh, sebulan lagi kita nikah itu galama kok" racau Woona lagi

Woona beranjak lalu menarik tangan Junjyu dan Yoshi

"Junkyuuu! Bukain ini jun, Yoshii bukain ini, Woona mau ikut masukk kasian Hyunsuk sendiriannn"

"Hyunsuk itu takut gelap, biarin Woona ikut kedalam disana"

Junkyu dan Yoshi ikut menangis dan terus berusaha menenangkan Woona

"Sayangg, bangunnn jangan tinggalin akuu--"

Setelah terus meracau Woona pun jatuh pingsan

"Ya Allah Woonaaa--"

Jihoon tak kuasa menahan isak tangis nya, dia menjauh dari sana di susul Yoshi yang berusaha memberi bahu untuk sahabatnya itu

"Gue jahat banget yoshh. Gue gak sadar kalau permintaan maaf Hyunsuk kemaren adalah permintaan maaf terakhir kali nya" kata Jihoon dengan airmata yang terus mengalir

"Ini udah takdir, kita ga bisa nolak takdir tuhan hoon"

"Tapi gue jahat bangett yoshhhh. Gue yang nyuruh dia pergi dan jangan balik lagi"

"Gaada yang jahat Jihoon. Hyunsuk udah tenang disana, kalau dia liat lo nangis kaya gini dia juga akan sedih. Lo orang tempat dia nitipin Woona, lo harus tepatin janji itu" ujar Yoshi

Jihoon menggeleng "demi tuhan Yoshii, gue lebih baik mati ajaaaa, ini semua bikin gue sakit bangett"

"Ayok Jihoon, kita antar Hyunsuk ke peristirahatan terakhir nya. Kalau bukan kita sahabat dia semasa hidup siapa lagi?"

Dengan langkah gontai nya Jihoon dibantu Yoshi, mereka dan yang lain mengantarkan jenazah sahabat mereka itu ke tempat pemakan kawasan elit

-----

Gundukan tanah terakhir telah menutupi liang lahat pujaan hati nya, serasa hancur hati Woona

Lebih hancur dari apapun, bahkan dunia tidak bersahabat dengan nya

Kenapa Hyunsuk egois meninggalkan dia sendirian?

Woona sadar kalau calon suami nya itu telah tiada, tapi apa boleh Woona ikut kepergian Hyunsuk?

Taburan bunga mawar merah dan putih telah memenuhi gundukan tanah didepan Woona, dia terus memeluk potret bingkai foto Hyunsuk yang tengah tersenyum

"Kamu tega ya suk ninggalin akuu--" ucap Woona terdengar parau

"Janji yang pernah kita buat selama ini cuma angan angan kah? Kamu bahkan belum sempat nepatin janji kamuu" kembali terdengari isak tangis gadis itu

"Demi tuhan ini lebih sakit daripada tujuh tahun lalu kamu bentak aku untuk pertama kali nya, ini lebih sakit daripada aku liat kamu sama gadis lain, ini lebih sakit Hyunsukkk!!" pekik Woona

"Kamu pergi untuk selama nya ninggalin aku tanpa kamu ajak akuu! Aku mau ikut pun kamu udah duluan pergiii. JAHATT!!!"

"Udah ya Woonaa" Heejin memeluk Woona berusah memenangkan nya yang tidak berhenti menangis

"Jinn, Hyunsuk ninggalin guee--"

"Ikhlasin naa, lo pasti bisa berlapang dada. Kita semua sayang sama Hyunsuk tapi Hyunsuk nampak nya lebih merindukan pangkuan tuhan, kita cuma bisa iklasin dia dan berharap dia bahagia disana"

Jihoon, Yoshi, Junkyu, dan Jaehyuk yang berdiri di belakang Woona serta Heejin kembali menitihkan airmata

Woona beringsut mencium batunisan yang tertara nama 'Choi Hyunsuk'

"Kamu bahagia disana ya sayang ku. Awalnya aku terpaksa dan akhirnya aku ikhlass"

.

.

.

.

Nge feel ga sih :'(

Jangan sedihh, ga se sad ending itu kok. Akhinya as always bakalan happy, semoga

Have a nice day❤💜❤💜

Bad Sister - HYUNSUK ° JIHOON × OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang