2

2.9K 249 4
                                    

*Eleanora*

Pesta yang berakhir tidak menyenangkan, putra mahkota memang ahli dalam menghancurkan suasana hati seseorang, ingin sekali ku lempar gelas berisi wine tepat ke wajahnya. Apakah dia selalu sepercaya diri itu dulu?! Saking bodohnya aku sampai tidak menyadarinya, haha menjijikan sekali, untuk apa aku harus cemburu terhadap lady cathrene, benar-benar memuakkan.

Sial dia membuat ku naik pitam sampai tak bisa tidur ughh, padahal harus menyiapkan kekuatan pikiran lahir dan batinku untuk menghadapnya besok. Sepertinya harus membaca buku.

10 menit kemudian

"kok masih tidak bisa tidur?!"

"sial buku apa ini?" melihat cover buku

"ohaku tidak pernah tau ada buku ini di kamar"

Sepertinya aku dulu terlalu sibuk bergelayutan disekitar putra mahkota seperti lintah sampai-sampai tidak tau ada buku sekeren ini di kamarku.

Lama membaca membuat Eleanora tanpa sadar tertidur

*******

Suara burung pipit yang bersenandung di pagi hari membuat Eleanora mulai terbangun dari tidurnya, cahaya matahari samar-samar yang menembus masuk dari sela-sela tirai kamarnya membuat Eleanora membuka mata seutuhnya.

Akhirnya hari yang kutunggu-tunggu. Kuharap surat mengenai jadwal pertemuanku dengannya sudah ada.

Suara pintu dibuka

"selamat pagi lady, ada surat dari putra mahkota untuk anda" ucap Erika senyum sumringah

"ah iya berikan padauk"

"akan saya siapkan air hangat untuk anda"

Surat ini bisa kulihat bukan dia yang menulisnya sendiri, lagipula dia tidak mau repot-repot menulis surat untukku. Syukurlah kalau begitu, aku juga tidak mau melihat tulisan tangannya yang jelek itu. Siang ini, ya siang ini dia menjadwalkan pertemuannya, baiklah aku masih ada waktu untuk berleha-leha.

Siang, waktu pertemuan

Kereta kuda keluarga duke telah pergi menjauh dari mansion, menyusuri jalanan Aloysius. Eleanora hanya menatap keluar jendala sambil melihat rakyat yang sibuk dengan aktivitas mereka.

Semakin membayangkan wajahnya nanti saat bertemu membuat ku geram. Setelah membatalkan pertunangannya apakah aku harus memberi ciuman kepalan tanganku di wajahnya sebelum pulang?!...ah..tidak tidak, aku tidak mau main kejar-kejaran bersama pengawalnya nanti.

***Ruang kerja Putra Mahkota Louis***

"Yang mulia, lady Eleanora telah tiba" ucap seorang pengawal yang berdiri di ambang pintu ruangan Louise

"ya, suruh dia masuk" jawab Louise tidak peduli

*******

Astaga dia bahkan tidak merepotkan dirinya hanya untuk sekedar menoleh ke arahku.

"saya menghadap yang mulia putra mahkota" menunduk hormat

"ya, duduklah"

5 menit berlalu.

Suasana hening macam apa ini, sangat canggung. Dia bahkan tidak peduli dengan keberadaanku. Ugh aku harus memulai percakapan.

"yang mul-"

"apa yang ingin kau bahas mengenai pertunangan?" potong Louise menatap Eleanora

Bikin kaget saja si setan ini.

🌸Eleanora🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang