Bab 3 persiapan makan malam

17 4 2
                                    

Hai hai aku balik lagi semoga kalian ga bosen dengan mahdalena

Jangan lupa taburkan bintang dan komen ya

Karena komen kalian membuatku semangat untuk menulis bab selanjutnya

Thanks

Linpurnama


Meghan memelukku khawatir seolah olah aku habis melewati bahaya, aku membelalakkan mata tidak percaya perlakuannya kepadaku.

 "Syukurlah kau tidak apa apa lena, aku sangat mencemaskanmu",ucap meghan menkhawatirkanku.

 padahal aku sempat menduga bahwa aku akan ditendang meghan gara gara kesalahanku ini.

 "Aku baik baik saja meghan, maafkan aku tidak bisa membawa gaun gantinya dan mungkin pemotretan Tamara akan kita tunda sementara waktu". 

Shuttt...lihatlah Tamara sudah hampir selesai pemotretan dan kau sebaiknya istirahatlah bibirmu terluka darling". 

Aku terperangah tidak mempercayainya kenapa gaun yang kubawa sudah dipakai oleh Tamara dan siapa yang membawanya kesini, sial aku melupakan sesuatu ya tas dan ponselku.

 "meghan siapa yang mengantar gaun itu?"tanyaku penasaran.

 meghan hanya tersenyum "tenanglah darling yang pasti seseorang tampan menyuruh orangnya untuk mengantar gaun ini dengan selamat kesini" 

aku mengernyit astaga pasti pria misterius tadi yang menolongku.

 "Apakah orang itu juga mengantar tas ponselku?" tanyaku lagi pada meghan, 

" nope" jawab meghan seperlunya.

 oh....god sepertinya aku akan kembali berurusan dengan pria brengsek tadi.

 Aku menggigit jari betapa bodohnya dirimu lena, kau melupakan tas dan ponselmu.

 Dengan kesal ku hentakan kakiku keras ke lantai,seketika semua orang menatapku, "ada apa lena, kenapa kau kesal apa ada yang sakit lagi?" tanya meghan penasaran.

 Aku hanya menggelengkan kepalaku, "maaf aku hanya melatih otot kakiku saja biar tidak terjatuh lagi" jawabku asal mencari alasan agar meghan tidak lagi penasaran dan mencemaskanku. 

"baiklah apa sekarang kau ingin pulang saja lena?" "tidak meghan aku akan kembali bekerja,tapi sebelumnya apa kau bisa meminjamkan ponselmu?"

Meghan hanya mendesah "sebaiknya kau pulang saja lena, beristirahatlah!" titahnya sambil menyerahkan ponselnya kepadaku.

 Aku melangkah keluar studio mencari tempat dan menekan nomer pada ponsel meghan yang tadi ku pinjam , disana langsung terhubung terangkat dan suara tegas pria tadi dengan lembut menjawab

 " apa kau mencari ponselmu sweetheart?"sahut pria itu.

 oh Tuhan suaranya membuat darahku berdesir, diam sejenak aku terpaku oleh suaranya yang lembut.

 "Sweetheart apa kau masih disana?" kembali suara pria itu menyapa.

 " tolong kembalikan ponsel dan tas saya tuan! Maaf saya sudah tidak ingin berurusan dengan anda lagi!" jawabku ketus.

 "apa ini caramu berterima kasih kepadaku sweetheart?'

''kau salah urusanmu masih banyak denganku" jawabnya dengan nada bergemuruh seperti menahan amarah. 

"saya mohon tuan buatlah ini dengan mudah atau jika tidak anda bisa mengirimkannya lewat kurir!" jawabku lirih.

 Dia hanya diam tidak menjawab "jika kau ingin barang barangmu kembali datanglah ke penthouseku hari jumat besok jam 7 malam sweetheart!"

Mahdalena  "you are mine only, everything in you is mine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang