Mahdalena "you are mine only, everything in you is mine"

Prolog

Prolog

Sosok itu terlalu dekat, bahkan aku tak sanggup menatap sepasang mata hijaunya yang tiba tiba berubah menjadi kelam.

 Ooh..tidak dia semakin mendekat jarak itu hanya berkisar beberapa langkah dari aku berdiri sekarang ini. Bertanya dalam hati haruskah aku lari seperti pencuri yang ketahuan pemilik rumah? Tapi aku tidak salah aku bukan pengecut,bagaimanapun juga harus bisa menghadapi pria itu. 1 detik 2 detik 3 detik tangan kirinya meraih pinggangku dengan gerakan yang sangat cepat bahkan aku sendiri seakan merasa waktu berhenti, nafasku tercekat dan detik itu juga tangan kanannya mencengkeram tengkukku keningnya menempel lekat dengan keningku nafasnya yang berat menerpa hidungku, tanpa meminta ijin dariku dengan kurang ajarnya mulutnya melumat bibirku yang sedikit terbuka karena terperangah oleh perlakuanya.

 Pria ini menciumku tapi tunggu dulu kenapa aku tidak marah bahkan tidak memakinya ohh tuhan aku sudah menjadi gila karena pria ini. Ciumanya terasa lembut aku menikmatinya tanpa sadar tanganku melingkar ke lehernya. Aku ikut terhanyut dalam ciumannya membalas setiap lumatan demi lumatan bibirnya.

 Ciumannya semakin menuntut tanpa terasa dia menurunkan kedua tangannya di pantatku meremasnya aku terpekik tanpa sadar membuka mulutku dan pria ini langsung menggunakan kesempatan ini memasukannya lidahnya untuk menarik perhatian mencari lidahku menghisap apapun didalam mulutku. Aku tak sanggup lagi kakiku lemas seakan tidak bertulang nafasku tersengal aku butuh bernafas tapi aku tidak ingin menghentikan ciuman ini. Ciuman panas dari pria yang sangat ingin aku hindari.

 Seolah tau apa dalam pikiranku dia menghentikan ciumannya,dengan masih menempelkan bibirnya lekat dengan bibirku, perlahan bibirnya turun mengendus leherku seolah leherku adalah morfin yang tak akan habis disesapnya, memberikan kecupan disana kecupan seringan bulu dan naik kemudian berbisik ditelingaku "please don't run, you're driving me crazy".