Bab 1 insiden gaun

17 5 3
                                    



Mahdalena POV

"Mati aku....." 

sambil berlari dengan sepatu bootku yang tinggi membawa beberapa gaun ditanganku sangatlah tidak mudah, ini sangat menyusahkan tapi aku harus cepat kalau tidak ingin meghan mengoceh dan memaki habis diriku.

 Aku melihat jam ditangan lagi, berlari melewati lobby berbelok kekanan sebelah meja resepsionis. Aku memencet tombol lift tapi "ohh....shit" aku mengumpat lift tak kunjung terbuka aku terengah mencari cara lain agar sampai dengan cepat di studio pemotretan, haruskah aku lewat tangga darurat? tidak mungkin kecuali aku super sonic tokoh kartun yang berlari secepat kilat.

 Aku hanya seorang gadis yang tidak mempunyai kekuatan seperti sonic, seorang gadis biasa yang ingin mempunyai mimpi luar biasa,namaku Mahdalena Tanjung Asmara orang orang biasa memanggilku Lena. Aku sekarang bekerja sebagai assisten fashion stylis untuk model,artis,penyanyi papan atas. Meski cuma assisten tapi aku sangat menyukai pekerjaan ini, karena ikut berpartisipasi membuat orang menjadi cantik itu adalah kebanggaan dan kepuasan tersendiri.

 Dan disinilah aku sekarang tampak panik berlari mengejar waktu atas insiden yang terjadi karena kesalahan salah satu artis yang kami handle fashion stylenya. Entah kenapa dia yang berbuat ulah atas gagal dietnya dan menyalahakan kami karena gaun yang dipakai untuk fotoshoot tidak muat dipakai padahal dari jauh hari kami sudah memastikan ukuran gaun gaun yang akan dipakai artis kami, jadi itu bukan kesalahan kami,tapi sekali lagi yang Namanya artis terkenal tidak akan mau tau apapapun alasannya sekali lagi karena mereka artis dan kami hanya fashion stylisnya yang dibayar tinggi untuk membuat mereka tampak cantik tampan dan mempesona dengan kesan image look didepan kamera dan penggemarnya. 

Ketika insiden itu terjadi berati aku harus siap dengan segala resiko mencari solusi untuk permasalahan ini dan siap untuk diperintah untuk fashion styleku mengambil gaun lain sebagai alternatif atas insiden tersebut. Aku berpikir lagi, berbalik dan melihat rombongan para pria berjas sedang menuju ke arahku sepertinya para exekutif muda yang akan mengadakan meeting. Aku tidak memperhatikan langkahku ketika aku akan menuju meja resepsionis untuk bertanya apakah ada lift lain selain lift ini,tapi aku salah langkah karena gaun gaun yang kubawa teramat berat dan panjang membelit sepatu boot yang ku kenakan tanpa sengaja menginjaknya dan aku jatuh tersungkur berguling dengan gaun gaun yang ikut terbelit ditubuhku aku terpejam bibirku terantuk lantai ada rasa asin bibirku sepertinya berdarah.

 Ketika mataku terbuka ada sepasang sepatu sepatu pantofel pria menggelilingku. ohh....sial aku terjatuh ditengah kerumunan orang berjas ini aku mendongakan kepala,  yap.. benar sekali! mereka para exekutif muda yang kulihat tadi berjalan beriringan.

 "Bagaimana ini?" aku tidak sanggup berdiri tubuhku terbelit gaun gaun ini.

 "Sial" aku mengumpat lagi dalam hati.

Ini adalah hari tersial dalam hidupku,aku memejamkan mata lagi bertanya dalam hati

"haruskah aku pura pura pingsan dan ditolong orang orang ini? Astaga meghan pasti akan memecatku setelah aku siuman nanti".

 Aku menggelengkan kepala aku masih membutuhkan pekerjaan ini, dan ini juga bukan gayaku apapun yang terjadi aku harus bertanggung jawab terhadap pekerjaanku. Kukerjapkan mataku,Ketika sepasang kaki melangkah mendekat dengan sepatu mahalnya merk Stefano bemer dan berhenti tepat didepan wajahku dan dia menunduk berjongkok dan saat itu pula suaranya yang serak dan lembut bertanya kepadaku.

"apakah kau baik baik saja nona?" Aku mengangkat kepalaku sedikit keatas saat mataku bertemu dengan matanya.

 Astaga aku terpaku melihat warna matanya, ya mata hijaunya itu membiusku membuatku terperangah oh.... demi dewa neptunus yang ada dilautan dia sangat tampan dengan garis rahang tegas dan bulu bulu yang yang menghiasinya apalagi ditambah warna matanya yang hjiau.

Mahdalena  "you are mine only, everything in you is mine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang