Bab 12 aku janji setelah sampai (Mature)

9 4 1
                                    

hai aku kembali maafken diriku yang lama publish ya 

mungkin bab ini sedikit mengobati rasa kecewa kalian karena aku lama publish 

so jangan pelit pelit kasih bintang ya dan tolong koment yang cantik dong biar aku cepet publish lagi 

selamat membaca

tengkyu



"Rino, tolong kirimkan buket mawar putih untuk nona lena sekarang!" titahku untuk rino .

"baik tuan!'" balas rino seraya pamit keluar dari ruanganku.

"tunggu jangan lupa ini!" aku mengangsurkan kartu ucapan kepada rino yang ku tulis dengan tinta emasku kemudian rino mengambilnya.

"ada lagi tuan?" tanya rino memastikan.

"tidak kau bisa keluar sekarang!" balasku sambil menggelengkan kepala.

Setelah rino keluar dari ruangan aku kembali bersikutat dengan laporan dan setumpuk dokumen yang harus diperiksa dan kutanda tangani segera. Semuanya harus selesai hari ini  jika aku ingin bertemu lena gadisku dan makan malam dengannya nanti. Ya hari ini aku sengaja membuat sedikit kejutan untuknya dengan mengirimkan bunga mawar dan berencana untuk menjemput usai bekerja untuk mengajaknya makan malam denganku.

Meski hubungan kami terbilang sudah ada kemajuan tapi gadisku itu masih seperti jinak jinak merpati. Aku harus bekerja keras menarik perhatiannya dahulu, bagiku tidak masalah bahkan aku akan lebih memberikan perhatian dan kasihku untuknya mungkin akan lebih katakanlah posesif atau sejenisnya aku tidak peduli. Jika nantinya dia tetap bergeming menolak semua bentuk perhatian dan rasa cintaku aku  akan tetap membuatnya menerimaku kelak. 

katakanklah aku gila dan posesif kalau menyangkut lena dan semua terasa tidak wajar tapi sekali lagi aku tidak peduli. Aku sudah cukup menahan untuk tidak menyentuhnya sejak 2 tahun yang lalu. tapi memang Tuhan sangat baik padaku hingga bisa mempertemukan aku kembali dengannya senyum  smirk menghiasi bibirku mengingat kembali kejadian 2 tahun yang lalu dimana wajah polosnya ketakutan saat mobil kami hampir bertabrakan.

Tapi aku dengan kurang ajarnya malah melihat lekukan payudaranya yang menyembul seperti meledek ingin diremas dan seolah putingnya mengintip untuk sekedar ku lumat rakus dengan bibirku. membayangkan saja selakanganku terasa sesak ingin keluar sungguh radarnya sangatlah kuat jika itu menyangkut lena

"aku melirik kebawah celanaku dan bergumam

"sabar dude, sebentar lagi kau akan tau rumahmu!" sambil mengelusnya dan terkekeh. 

Ku kira dulu aku hanya tertarik sesaat maka dari itu aku berusaha mengabaikan perasaanku ini terhadap lena dengan mencari teman wanita. Hanya untuk sekedar teman tidur menghangatkan ranjangku. 

Ku akui aku adalah pria dingin dan tak tersentuh tapi adakalanya aku juga butuh penghibur diranjang tapi daripada menjalin hubungan dengan wanita yang nantinya akan membuat hidupku menjadi rumit maka aku hanya menyewa wanita yang mampu memuaskan hasrat lelakiku. Dan sekarang sepertinya hanya lena yang tanpa ku sadari sudah sejak lama menggenggam hatiku yang dingin layaknya batu es. Dan hanya lena yang mampu mencairkan batu es tersebut dalam hatiku. 

 Lena juga seperti memberikan efek luar biasa kepada otak dan tubuhku saat bekerja, gadis itu seperti booster tersendiri dan kadang bisa menjadi heroin yang benar benar membuatku ketagihan. 

Satu persatu dokumen telah selesai kuperiksa  menyandarkan punggung ke kursi kebesaran ini aku menatap jam di pergelangan tanganku ternyata sudah hampir lewat jam makan siang, suara ketukan pintu terdengar 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mahdalena  "you are mine only, everything in you is mine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang