......
Keringat bercucuran dari kening Erika, dia terlihat ngos-ngosan.
Sudah 30 menit dia berlari keliling lapangan, bukan karena terkena hukuman tapi memang hari ini adalah hari olahraga kelasnya.Dibelakangnya ada Arga yang masih terlihat santai berlari meskipun matahari nyaris berada di atas kepala.
"Ayo semangat tambah kecepatan larinya." Suara pak Randi lantang dari pinggir lapangan.
Arga berlari menyusul Erika di depannya "Masa baru segitu doang udah capek." Ejek Arga.
Erika spontan menarik rambut acak-acakan Arga "Gw ratu sedangkan lu babu, yah jelas beda fisik lah." Bisik Erika di telinga Arga.
"I-iya princess, aduh pala gw sakit anjir." Arga meringis kesakitan.
"Makanya gak usah sok iya." Erika melepaskan tangannya dari rambut Arga.
"Berantem mulu nih anak, heran gw." Ucap Davin berlari melewati Arga dan Erika.
"Gak tau nih bocah satu." Erika berlari meninggalkan Arga di belakang yang masih memegangi kepalanya.
Untung gw sayang, kalo gak udah gw arghhh.
Batin Arga sedikit kesal."Sudah cukup hari ini, kalian boleh istirahat." Sahut pak Randi.
Semua siswa bubar dari lapangan, sebagian beristirahat di gazebo sekolah yg ada di pinggir lapangan.
"Capek bnget." Davin mengusap keringat di dahinya.
"Lah badan doang gede, baru keliling lapangan udah capek." Ejek Arga yang duduk di sampingnya.
"Sok bnget nih kuli." Iksan menimpali.
"Mana ada kuli ganteng kek gw." Arga menyugar rambut nya.
"Noh di Korea, kuli nya ganteng-ganteng." Potong Alin yang juga duduk di gazebo yg sama.
Erika menatap Alin "Emang ada.?"
"Gak tau deh soalnya gw ngarang." Alin cengengesan.
"Si Siti ngelawak bae." Ejek Iksan.
"Itu nama mak gw gblok." Arga spontan memukul kepala Iksan diikuti gelak tawa dari teman-temannya.
"Eh gw ke kantin dulu ya bareng Alin, ada yang mau nitip gak.?" Erika turun dari gazebo.
"Es teh aja sih 3." Usul Arga.
"Yaudah ntar gw bawain." Erika berjalan ke kantin di temani Alin di sampingnya.
"Mending mabar yok, sekalian nungguin Erika dateng." Ajak Arga.
"Gass lah." Davin antusias.
Belum lama Erika pergi, terlihat Alin berlari dari ujung koridor sekolah dengan muka panik.
"Arga, Davin tolongin Erika di kantin." sahut Alin dari kejauhan membuat Arga dan Davin yang mendengarnya ikutan panik.
Arga buru-buru memasukkan hp nya kedalam saku celana olahraganya lalu lari menuju kantin disusul Davin dan Iksan di belakangnya.
-------
Di kantin sudah ramai kumpulan siswa, di dominasi kumpulan kakak kelas.
Di tengah kerumunan itu terlihat Erika sedang berdiri memegang cup minuman dan didepannya seorang cwo yang terlihat memegangi baju nya yang basah.
"Kalo jalan tuh pake mata, biar ga nabrak orang. Nih baju gw basah gara minuman lu." Ucap kakel itu masih memegangi bajunya yang basah terkena minuman.
"Lah lu yang nabrak gw, makanya jalan pake kaki bukan pake mata." Skak Erika dengan tatapan yang tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA RENJANA "feelings and promise" (ON GOING)
Fiksi Remaja"Maaf, gw udah ngecewain lu dan udah ngabisin waktu lu buat nunggu perempuan gila seperti gw." Kalimat ringkas yang keluar dari mulut perempuan itu. Kalimat yang terdengar biasa saja namun bagi Arga adalah sebuah kekecewaan yang mendalam. semua ra...