08

714 81 29
                                    

Warning ⚠

Banyak adegan
yg mengandung darah

" Selamat malam cantiknya Haechan " ujarnya setelah mematikan lampu dan menutup kembali pintu kamar gadisnya.




" Tuan Lee " panggil Jaemin dengan wajah dinginnya.
Haechan memandang Jaemin yang kini memberikannya sebuah map.

" Seperti yang tuan minta, info tentang si R itu "

Pria psiko itu tersenyum bangga karena gerak kerja temannya yang bisa dibilang lebih cepat berbanding anak buahnya yang lain.
Saat ini, mereka masih berada di rumah Nara dan dirinya sengaja menginap disini untuk menjaga gadis tersebut sekaligus membahas tentang kewujudan si 'R' itu.

Karena rasa penasaran yang besar, Haechan mengarahkan dua temannya itu untuk mencari informasi tentang sosok R yang dengan beraninya mengganggu hidup gadisnya.

" Jadi, namanya siapa? " tanya Haechan lalu membuka map yang diberikan oleh Jaemin tadi.

" Namanya Rena, tuan "

" Kok bisa ya cewek? Padahal yang kemarin kita lihat dicafe itu cowok " kata Jeno, hairan.

" Setelah dicari tahu, ternyata itu hanyalah seorang 'budak' dan si Rena ini adalah tangan kanan dari bosnya mereka " jelas Jaemin sambil menunjukkan profil pria yang dilihat oleh mereka ketika berada di Neo' Café kemarin.

" Kalo begitu, bosnya siapa? Dalang sebenar disebalik masalah ini? "

" Dan Rena. Namanya seperti gak asing.. tapi siapa ya? " tanya Haechan lagi yang masih memikirkan sesuatu. Kelihatan jelas bahwa dirinya sedang berfikir keras tentang seorang Rena dari riak wajah dan kerutan di dahinya.

" Data tentang bos mereka masih belum diketahui, tapi- " belum sempat Jaemin menyelesaikan ucapannya,

Haechan terlebih dahulu memotongnya dengan menyampaikan sebuah fakta yang sungguh tidak pernah mereka duga.

" Akhirnya! " teriak Haechan sambil memetik jarinya.

" Jung Rena, mantan gw " sebaik sahaja Haechan memberitahukan fakta tersebut, Jeno dan Jaemin automatis membelalakkan mata mereka, kaget.

" Sejak kapan tuan pernah pacaran?" tanya Jaemin yang masih kaget disebabkan fakta tadi dan juga karena Haechan mengubah gaya bicaranya dari formal ke informal. Sungguh ia tidak terbiasa dengan itu.

" Kok lu gak pernah cerita ke kita soal mantan lu itu? " kini giliran Jeno yang bertanya. Karena sifatnya yang lebih mudah akrab, ia lebih sering menggunakan gaya bicara yang terkesan santai dengan Haechan.

Hanya saja Jaemin tidak membenarkannya untuk melakukan itu, mengingatkan mereka bekerja di bawah Haechan.

" Jen, yang sopan kalau lagi bicara " tegur Jaemin yang sedang menahan kesal dikarenakan sejak kemarin lagi seorang Lee Jeno berbicara dengan tidak sopan ketika bersama majikan mereka iaitu Haechan.

" Gapapa kok Jaem.. gw juga ga terlalu suka ngomong formal bareng kalian, padahal kalian kan sahabat gw. Masa kita bicaranya harus formal juga? Tapi beda cerita sih kalau diluar, nah karna ini bertiga doang, jadi santai ajalah "

" O-okay " jawab Jaemin terbata-bata sambil menatap tajam Jeno yang sedang menjelirkan lidah ke arahnya.

" Yaudah- " Haechan yang baru sahaja ingin melanjutkan perbicaraan kini terhenti karena pertanyaan dari Jeno.

" Tunggu! Itu benaran mantan lu? Kalau iya, kenapa dia bisa tau Nara? "

" Kalau kalian nanya itu benaran mantan gw apa enggak, jawabannya iya. Rena benaran mantan gw, tapi kalau soal kenapa dia bisa tau Nara.. itu gw gatau " jawab Haechan yang ikut bertanya-tanya bagaimana sang mantan bisa mengenali calon istrinya.

Terpaksa || lee haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang