03

2.1K 240 60
                                    

" Kamu bakal tahu nanti "

Membutuhkan waktu selama hampir 1 jam setengah , sang pengemudi pun akhirnya memperlambatkan kelajuan mobil yang dinaiki mereka berempat ini seraya menuju masuk ke sebuah pekarangan yang menurut Nara sangat asing dimatanya .

Didorong keluar dari mobil , Nara berjalan perlahan sambil sesekali memutarkan tubuhnya bagi memerhatikan setiap sudut mansion di hadapannya ini . Sungguh ia bingung dan juga penasaran , mengapa dirinya di bawa ketempat ini .

 Sungguh ia bingung dan juga penasaran , mengapa dirinya di bawa ketempat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cantik .

Mansion berwarna putih mutiara di hadapannya ini benar-benar menarik perhatiannya sehingga gadis itu melupakan fakta bahawa ia sedang diculik .

Seperti disihir , Nara melangkah masuk ke dalam mansion tersebut tanpa diminta oleh sesiapapun walau belum mendapatkan izin dari 'penculik-penculik' yang membawanya ke sini .

" Kelihatannya , gadismu menyukai mansion ini " usil lelaki yang menarik paksa Nara ke dalam mobil 1 jam yang lalu .

DUARR 

Bertepatan dengan dentuman petir yang menyambar , Nara yang sedang berjalan mengundur itu langsung terduduk sambil memejamkan matanya dan tidak lupa tangan yang menutup rapat telinganya . 

Ia mengundurkan dirinya perlahan-lahan dengan posisi yang masih berjongkok dan mata yang terpejam . Saat ia semakin mengundur kebelakang , 

Bugh 

Pergerakannya terhenti . 
Nara tidak sengaja melanggar sesuatu di belakangnya . Gadis itu dapat merasakan benda tersebut  sepertinya dalam keadaan yang basah dan anehnya , ia mencium bau ..

Darah?

Sontak ia membuka matanya dan menoleh ke belakang ,

" AHHH! " teriaknya sambil menjauh setelah melihat sesuatu yang berhasil meloloskan air matanya begitu saja . Sungguh kakinya terasa lemas ketika matanya menangkap sosok papanya yang sedang diikat di sebuah kursi dalam keadaan kaki dan tangannya yang berlumuran darah .

" Paa .. " lirihnya . Dengan keadaan kakinya yang gemetaran , Nara menghampiri papanya dan saat ia semakin hampir dengan pria itu , sebuah suara menghentikannya dari terus mengambil langkah dan membuat tubuhnya kaku di tempat .

" Jika kamu nekad untuk maju selangkah lagi , akan saya siksa dia lebih parah dari ini "

Merasa tidak terima dengan ucapan tersebut , Nara berpaling ke arah pintu dan menatap pria berkacamata di hadapannya ini ,

" APA YANG SEDANG KAU COBA LAKUKAN HAH?! " 

" Kalian mau apa? Kita bahkan tidak mempunyai harta " gadis itu menggigit bibir bawahnya , mencoba menahan dirinya untuk tdk menangis terisak-isak di hadapan tiga orang lelaki yang sedang memandangnya . 

Terpaksa || lee haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang