06

1.1K 124 30
                                    

Sepulangnya Nara dari cafe , gadis itu langsung bergegas membersihkan diri dan mengganti pakaian yang lebih nyaman berbanding dengan pakaian saat ia bekerja tadi .

Dengan iringan musik dari telefon pintar yang menemaninya malam ini , Nara bernyanyi kecil sambil berjalan menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam walaupun ia tahu , papanya tidak akan ikut sama setiap kali waktu itu tiba .

Tanpa berfikir banyak , ia memfokuskan dirinya mengeluarkan bahan masakan dari lemari pendingin yang akan diperlukannya untuk memasak .

Ting Tong

Dentingan lonceng rumah yang berbunyi itu sedikit membuatkan Nara terkaget .

Gadis itu menghentikan aktivitasnya dan berjalan perlahan menghampiri pintu dengan fikiran negatif nya . Jujur ia katakan , ia mula berfikiran yang aneh-aneh dan itu membuatkannya takut untuk melihat ke luar rumah .

Bayangkan saja , lonceng rumah berbunyi saat jarum jam sudah menghampiri angka sebelas . Nara yakin tidak akan ada satu orang pun yang berani membuka pintu apalagi ia kini sedang bersendirian di rumah .

" Siapa sih malam-malam ngebunyiin lonceng rumah orang ? Lama-lama gw tanggalin juga tuh lonceng "

Gadis itu berhenti tepat di hadapan pintu dan sedikit mengambil nafas untuk mengumpulkan keberaniannya .

Setelah mempositifkan fikirannya berulang kali , akhirnya Nara pun membukakan pintu .

Ia mengira Haechan akan kembali lagi dan berdiri di hadapan pintu rumahnya seperti orang yang tiada tujuan , ternyata tebakannya itu salah .

Kini yang ia dapati adalah dua orang pria yang sedang tersenyum melihatnya membuka pintu .

Gadis itu mengernyit kebingungan " Emm maap , kalian siapa ya ? "

Salah seorang dari mereka langsung tertawa setelah mendengar pertanyaan dari Nara .

" Kamu udah lupa sama kita ya ? " tanya nya sambil tersenyum manis .

Nara hanya menggelengkan kepalanya perlahan .

" Kami pengawal pribadinya tuan Lee Haechan , calon suami anda " jelas pria tersebut .

" Aaah iya , saya sudah ingat . Kamu Lee Jeno dan Na Jaemin bukan ? Ada apa ya kalian kemari ? Apa Haechan ketinggalan barang ? " tanya Nara lagi .

" Tidak . Tujuan kami kesini atas perintahnya Tuan Lee untuk menjaga kamu dan papamu itu mulai hari ini " jelas dan padat , pria yang bernama Na Jaemin itu menjelaskan dengan raut wajah yang terlihat dingin .

Sepertinya ia tidak mempunyai ekspresi wajah yang lain , karna sepanjang dirinya mengenali pria tersebut , ia hanya menunjukkan wajah tanpa senyumannya itu .

" Benar , kami ditugaskan untuk menjagamu dari orang-orang yang bermusuhan dengan Tuan Lee " sambung Lee Jeno .

" Kalau begitu silakan masuk , saya mau ke dapur dahulu untuk membuat teh "

Sekali lagi , Haechan membuatkan dirinya mendumel tidak jelas .

Selesai membuat teh untuk kedua pengawal pribadi Haechan , Nara pun membawanya ke ruang tamu .

" Silakan diminum " kata Nara dengan sopan , seperti yang ia lakukan ketika memberi pesanan kepada pelanggan di Neo'Cafe .

" Oh iya , kita juga bakal ngikutin kamu kemana aja sama mobil dan supir yang ada di depan " kata Lee Jeno sambil menyeruput tehnya .

" Minum aja damagenya gak ngotak " ujar Nara perlahan .

" Hmm ? "

" Ah gaada apa-apa , hanya saja .. ini benaran perintah dari Haechan ? "

Terpaksa || lee haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang