Sepulangnya Nara dari cafe , gadis itu langsung bergegas membersihkan diri dan mengganti pakaian yang lebih nyaman berbanding dengan pakaian saat ia bekerja tadi .
Dengan iringan musik dari telefon pintar yang menemaninya malam ini , Nara bernyanyi kecil sambil berjalan menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam walaupun ia tahu , papanya tidak akan ikut sama setiap kali waktu itu tiba .
Tanpa berfikir banyak , ia memfokuskan dirinya mengeluarkan bahan masakan dari lemari pendingin yang akan diperlukannya untuk memasak .
Ting Tong
Dentingan lonceng rumah yang berbunyi itu sedikit membuatkan Nara terkaget .
Gadis itu menghentikan aktivitasnya dan berjalan perlahan menghampiri pintu dengan fikiran negatif nya . Jujur ia katakan , ia mula berfikiran yang aneh-aneh dan itu membuatkannya takut untuk melihat ke luar rumah .
Bayangkan saja , lonceng rumah berbunyi saat jarum jam sudah menghampiri angka sebelas . Nara yakin tidak akan ada satu orang pun yang berani membuka pintu apalagi ia kini sedang bersendirian di rumah .
" Siapa sih malam-malam ngebunyiin lonceng rumah orang ? Lama-lama gw tanggalin juga tuh lonceng "
Gadis itu berhenti tepat di hadapan pintu dan sedikit mengambil nafas untuk mengumpulkan keberaniannya .
Setelah mempositifkan fikirannya berulang kali , akhirnya Nara pun membukakan pintu .
Ia mengira Haechan akan kembali lagi dan berdiri di hadapan pintu rumahnya seperti orang yang tiada tujuan , ternyata tebakannya itu salah .
Kini yang ia dapati adalah dua orang pria yang sedang tersenyum melihatnya membuka pintu .
Gadis itu mengernyit kebingungan " Emm maap , kalian siapa ya ? "
Salah seorang dari mereka langsung tertawa setelah mendengar pertanyaan dari Nara .
" Kamu udah lupa sama kita ya ? " tanya nya sambil tersenyum manis .
Nara hanya menggelengkan kepalanya perlahan .
" Kami pengawal pribadinya tuan Lee Haechan , calon suami anda " jelas pria tersebut .
" Aaah iya , saya sudah ingat . Kamu Lee Jeno dan Na Jaemin bukan ? Ada apa ya kalian kemari ? Apa Haechan ketinggalan barang ? " tanya Nara lagi .
" Tidak . Tujuan kami kesini atas perintahnya Tuan Lee untuk menjaga kamu dan papamu itu mulai hari ini " jelas dan padat , pria yang bernama Na Jaemin itu menjelaskan dengan raut wajah yang terlihat dingin .
Sepertinya ia tidak mempunyai ekspresi wajah yang lain , karna sepanjang dirinya mengenali pria tersebut , ia hanya menunjukkan wajah tanpa senyumannya itu .
" Benar , kami ditugaskan untuk menjagamu dari orang-orang yang bermusuhan dengan Tuan Lee " sambung Lee Jeno .
" Kalau begitu silakan masuk , saya mau ke dapur dahulu untuk membuat teh "
Sekali lagi , Haechan membuatkan dirinya mendumel tidak jelas .
Selesai membuat teh untuk kedua pengawal pribadi Haechan , Nara pun membawanya ke ruang tamu .
" Silakan diminum " kata Nara dengan sopan , seperti yang ia lakukan ketika memberi pesanan kepada pelanggan di Neo'Cafe .
" Oh iya , kita juga bakal ngikutin kamu kemana aja sama mobil dan supir yang ada di depan " kata Lee Jeno sambil menyeruput tehnya .
" Minum aja damagenya gak ngotak " ujar Nara perlahan .
" Hmm ? "
" Ah gaada apa-apa , hanya saja .. ini benaran perintah dari Haechan ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa || lee haechan
FantasiSeorang perempuan bernama kim nara harus terpaksa menikah dengan seorang laki-laki psychopath bernama lee haechan krn ayahnya terlilit utang dan diiming-iming harta oleh lelaki psychopath itu .