03

1.9K 192 108
                                    


Thorn berjalan-jalan entah kemana. Intinya ia tidak ingin ikut pelajaran matematika, otaknya bisa pecah kalo ikut pelajaran itu.

Saat ini ia sedang mencari Blaze yang menghilang dari tadi. Yang ia tau anak itu pergi bersama pacar 'bohongan' nya.

"Si Setan ke mana sih, ngeselin dah."

Karena lelah, Thorn memilih untuk pergi kekantin. Siapa tau ada Blaze yang sedang makan mie ayam.

Sesampainya ia dikantin betapa kagetnya pemuda itu. Matanya membulat sempurna saking kagetnya.

"Blaze–"

°°°°

Saat ini terlihat Blaze dan Thorn yang sedang memakan es krim. Ya, es krim yang dibeliin oleh Ice guna untuk menyembunyikan adegan aneh tadi.

"Gue gak nyangka ternyata–"

"Diem Thorn, mau gue cakar?" Blaze tersenyum, namun senyuman itu bukan senyum biasa.

Thorn menenguk ludahnya kasar. Lebih baik ia diam dibandingkan menjadi mayat.

"Gue duluan ya." Ucap Ice.

Tanpa menunggu balasan ia sudah beranjak lebih dulu dan meninggalkan kedua sepasang sahabat yang masih setia menyantap es krimnya.

"Eh, Blaze tau gak?"

"Hah? Gak tau, emang ada apa?"

"Itu si Probe sama Adudu putus njir, terus si Probe jadian sama si Petai. Terus Adudu sama Ejojo anjir."

Blaze melongo, padahal Probe dan Adudu kan baru pacaran satu bulan yang lalu. Bagaimana bisa putus?

"Ko bisa anjir, gimana ceritanya?"

"Katanya sih Probe selingkuh jadi ukenya Petai. Jadinya Adudu potek dan disitulah Ejojo dateng."

Mereka pun bergossip-ria sampai istirahat.

°°°°

"Pacar bohongan, kira-kira kalo gue bilang beneran suka gimana ya."

Ice menghela napasnya berat. Entah mengapa pikiriannya dipenuhi akan kenyataan ia menyukai Blaze.

"Bilang aja kalo suka, dari pada diembat orang lain." Balas Fang yang sedari tadi bermain game disebelah Ice.

"Masalahnya bisa aja dia malah ngejauh, kan makin ribet."

Sepertinya Ice frustasi.

"Ya udah, buat dia nyaman. Gak susah kan?"

Ice berdecak, "lo pikir segampang itu?"

"Pantesan lo sama Gempa gak pernah jadian. Orang lo aja gak ngerti gimana cara pendekatan yang bener." Gumam Ice namun masih bisa didengar oleh Fang.

"Apa lo bilang?!"

"Dey itu benarlah. Gempa aja jadi ilfeel gara-gara sifat aneh lo itu."

Jleb!

Rasanya seperti ditusuk oleh kata-kata Gopal. Fang bungkam. Setelah bungkam ia pun memikirkan cara membuat Gempa tidak ilfeel kepadanya.

Berbeda dengan Ice yang overthinking karena Blaze. Bisa aja kan Blaze selingkuh–

"Bi!!" Seru pemuda netra oranye.

Yang dipanggil menoleh dan memiringkan kepalanya, tanda bertanya.

"Ayo mulai manas-manasin Hali!" Tanpa menunggu lama Blaze sudah menarik Ice lebih dulu.

"Blaze! Lepasin gue, gue bisa jalan!"

"Ogah-ah, sekalian buat nyiksa lo bi."

"Semangat Ice." -Fang, Gopal.

Kedua sepasang itu pun pergi meninggalkan kantin.

°°°°

"Tuh, liatkan si Hali lagi sendiri."

"Ya terus?"

Bugh!

Ice mendapatkan pukulan sayang dari Blaze. Sebab pukulan itu kepala Ice menjadi benjol.

"Sakit bego!" Ringisnya.

"Makannya jangan aneh-aneh!"

Sebagai seme yang baik dan bucin uke ia pun hanya bisa menghela napas sabar. Sesekali ia mengelus-elus dada nya agar semakin sabar.

"Jadi ayo manas-manasin Hali. Jadi kita pura-pura mesra-mesra gitu. Pahamkan?" Jelas Blaze panjang dan lebar.

Ice hanya mengangguk. Mereka pun memulai permainannya sampai pikirannya berpikir sesuatu.

"Tapi siapa yang seme, siapa uke?"

Blaze terdiam sejenak, benar juga mereka belom memikirkan role masing-masing.

"Kalo gitu pake suit aja. Yang menang seme, yang kalah uke."

Ice berbinar-binar. Ternyata Blaze cukup pinter juga.

"Oke."

"Batu-gunting-kertas!"


-To Be Continued-

Kali ini gak ada target update, jadi update sesuai mood UwU. Maaf jika ada typo, tanda baca yang salah dan keanehan cerita. Anggap aja magic:D

Tapi jangan lupa vote! Biar semakin semangat buat update, hehe.

Makasih buat kalian ♡

Fake Boyfriend [IcexBlaze]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang