06

1.7K 182 70
                                    


"BANGUN, BANGUN, BANGUN, BANGUN, BANGUN ANJING!"

Blaze membangunkan Ice dengan tidak manusiawi. Ia membangunkan pemuda itu dengan teriakan yang sangat melengking.

"Engh, bacot anjir." Lenguhan keluar dari mulut Ice.

"Bangun bangsat! Udah jam 8 woy. Lo mau kita telat?"

Tunggu, Ice masih memproses. Jam 8? Bukannya sekolah jam 7...

"KAMPRET, JADI KITA TELAT?!"

"Bukan kita sih, lo doang. Bye bi."

Blaze berlari dari kamar dan pergi ke bagasi yang terletak di lantai terbawah rumahnya.

Pemuda bernetra biru muda itu tentu saja panik. Dengan gerak cepat ia tak mandi dan langsung menggunakan baju.

Ngeng

Terlambat. Ice sudah di tinggal oleh Blaze, dengan berat hati ia memilih menggunakan motor sportnya dengan lesu.

°°°°

"Blaze, lo tau gak?!"

"Tau apaan? Orang lo belom kasih tau apa-apa." Pemuda bernetra biru tua itu terkekeh pelan.

"Jadi si Aira yang kemarin kita ghibahin ternyata dia–"

"Dia siapa?" Thorn menyela ucapan Taufan.

"Heh tuyul, bisa diem dulu gak?!" Taufan berdecak kesal, kapan ia bisa berghibah kalo temennya pada kayak gini?

"Udah, udah lanjut." Blaze menengahi keduanya.

"Jadi katanya dia itu–"

"HAI EPRIBADEH, MAMANG SOLAR DATANG UNTUK MENJEMPUT INCESS THORNY."

Tanpa pikir panjang Taufan menggeplak pemuda yang baru saja berteriak yang tak lain adalah Solar.

"Woy sakit, goblok!" Umpat Solar yang malah digebukin sama Taufan.

Blaze dan Thorn saling memandang, bagaikan telepati mereka saling menyeringai. Akhirnya acara menggebuk Solar semakin panjang sampai sang empu melarikan diri.

"Akhirnya tenang, jadi gadis yang namanya Aira itu katanya simpenan om-om anjir." Taufan memasang raut julidnya.

Thorn menggambil foto gadis itu lalu menatap jijik, "cantik sih, tapi sayang simpenan om-om."

"Mungkin dia kekurangan uang makannya jadi simpenan om-om." Blaze tertawa membayangkan hal itu. Tentu saja kedua temannya ikut tertawa.

"Lagi bahas apa?"

Bukan magic, bukan sihir. Tiba-tiba pemuda bernetra merah datang entah dari mana.

"Lagi ngibahin yang namanya Hali." Celetuk Thorn.

Hali langsung menatap intens Taufan yang menahan air ludahnya.

"Temen anjing emang."

"Taufan, ikut gue."

Mau tak mau Taufan terpaksa menuruti suruhan Hali dengan berat hati. Padahal masih mau ghibah. Tak lupa, sesekali pemuda itu bergerutu.

"HAHAHAHA, mampus tuh si Upan."

"HAHAHAHAHA, iya anjir."

Kedua pemuda itu tertawa terbahak-bahak sedari tadi melihat Taufan yang tak berkutik.

Tanpa keduanya sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka. Orang itu menggertakkan gigi nya.

°°°°

Blaze melangkahkan kakinya ke arah kantin sekolah. Perutnya secara tiba-tiba berbunyi tanda anaknya– cacing-cacing, membutuhkan asupan yang enak.

"Bu pesen bakmi yang kayak biasa."

Ibu kantin hanya memberikan angukan sebagai balas.

Dengan rasa bosan karena menunggu pemuda itu celingak-celinguk melihat apakah ada orang yang ia kenal dan jawabannya, iya.

"Itu bukannya si Babi? Ngapain dia berduaan sama cewek?" Blaze menggerutkan dahinya.

"Mana tuh cewek kayak kegatelan lagi. Pengen tak tampol rasanya."

Pemuda bernetra oranye itu beranjak dari tempatnya dan pergi menuju Ice yang sedari tadi berusaha melepaskan diri dari genggaman gadis yang tak di kenal.

"Bi, ngapain disini?"

Ice terbelalak kaget, ia mendorong gadis itu dengan sekuat tenaga lalu memberitahu Blaze bahwa semua yang ia lihat adalah kesalahan pahaman.

"Blaze gue bisa jelasin..." Pemuda itu menundukan kepalanya, takut.

"Jelasin apaan? Lebih baik sini lo temenin gue makan." Blaze menarik lengan Ice, tidak kasar.

"Gak usah jelasin, kita kan cuman pacar bohongan," ucap Blaze lirih.

Ia hanya pacar bohongan, jadi untuk apa iri? Walau hatinya sedikit sakit.

Gadis itu melihat kepergian kedua pemuda itu. Rasanya ia sangat kesal kepada Blaze yang membawa pergi

Kekasihnya.


-To Be Continued-

Makasii banyak buat 1k lebih view dan 200 vote. Gak nyangka bisa segitu, padahal Lala cuman gabut jadinya buat book ಥ_ಥ.

Maaf kalo Lala jadi slow update, Lala bingung mau lanjutin gimana soalnya:(

Terima kasih buat kalian yang setia nunggu update ♡.

Fake Boyfriend [IcexBlaze]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang