09

2.5K 200 69
                                    


Blaze termenung, memikirkan kejadian kemarin. Kejadian yang membuatnya tak bisa berkata apa-apa, Ice dan Aira yang pulang bersama.

"Menyebalkan!"

Pemuda itu berguling-guling di atas kasur queen sizenya. Ia masih memikirkan kejadian itu.

"Lo pikir gue cemburu? Gak! Gue gak cemburu," bohongnya kepada diri sendiri.

Akhirnya Blaze terlelap ke alam mimpi. Dan sudah bahagia di sana.

°°°°

Di sekolah, Blaze sama sekali tidak menganggu orang bersama gengnya. Bahkan untuk berbicara saja ia hanya membalas dengan,

'Oh'

'Ok'

'Hahaha'

Dan lainnya.

Kan Taufan jadi kesel ngeliatnya, jadi pengen nyakar orang! Terus berubah jadi aing maung biar bisa makan anak bernama Blaze.

"Blaze, lo kenapa?" tanya Thorn.

"Emang gue keliatan kenapa-kenapa?" tanya Blaze balik.

"Gak sih, tapi lo keliatan kayak gak baik-baik aja. Kenapa? Sini cerita," ujar Thorn, ia tersenyum manis.

"Iya, cerita aja sama kita! Kita gak bakal–" ucapan Taufan terpotong.

"Gak bakal ember? Bahkan setan-setan tau kalo kalian manusia ter-ember!" Blaze mengerucutkan bibirnya kesal.

Keduanya hanya terkekeh tidak jelas. Yang dikatakan Blaze tidak salah juga. Namun sedetik kemudian Thorn terdiam, sepertinya ia tau penyebab Blaze seperti ini.

"Lo marah sama Ice?"

Skakmat!

Blaze langsung menatap tajam Thorn.

"Dinda jangan marah, marah~"

Plak!

Taufan tertampar oleh Gempa yang dari tadi menguping. Biasa ibu-ibu kepo.

"Pan, jangan berisik. Blaze, ayo cerita," sahut Gempa.

Helaan napas keluar dari mulut Blaze. Mau tidak mau ia harus menjelaskan semuanya secara detail.

Akhirnya ia menjelaskan kejadian kemarin yang membuatnya mimpi tertabrak.

"Oh, begitu rupanya. Emang cewek kegatelan." Taufan melirik jijik gadis yang bernama Aira, gadis itu berada di luar jendela. Sedang melakukan pelajaran olahraga.

"Blaze yang kena, kok gue yang kesel? Pengen gue tampol tuh cowok," ujar Thorn.

"Bisa cemburu ternyata, gue kira lo gak bisa cemburu." Gempa terkekeh pelan.

Blaze memutar bola matanya. "Siapa yang cemburu? Gak ada tuh!"

Gempa jadi ingin menguburkan teman satunya ini secara hidup-hidup.

°°°°

Ice terdiam saat melihat Fang dan Blaze yang tengah bertengkar perkara Gempa.

"Lo tuh jadi cowok gentle napa!"

"Lah? Lo kan juga cowok samsul!"

"Idih, kok Gempa mau ya sama cowok kayak lo. Udah jelek, bego lagi!"

"Enak aja, gue itu orang paling ganteng sejagat raya. Jangan ngadi-ngadi dah!"

Yah, seperti itu lah pertengkaran mereka. Sungguh membuat Gempa pusing, ia sudah serasa punya dua anak.

"Lo pada bisa diem gak sih?! Ngango ngango ngango, kayak orang gila ae," rasanya Taufan ingin pergi dari sini, menahan malu itu tidak enak kawan.

Keduanya pun diam, tidak berkata apapun.

"Blaze."

Sontak, pemuda yang bernama Blaze menoleh. Ia terbelalak saat melihat Ice yang sudah berada tepat di sampingnya.

"Apa?"

"Lo kenapa?" Ice tuh khawatir, pacar bohongan nya tiba-tiba berubah sikapnya.

"Nda kenapa-napa," balasnya.

Namun di balik kalimat nda kenapa-napa sebenarnya bermakna. Aku kenapa-napa, tapi gengsi aja buat bilang.

"Hm, beneran?" Ice mendekati kepalanya ke Blaze.

"Iya."

Ice akhirnya memilih untuk pergi, ia rasa Blaze butuh waktu sendiri. Emang cowok gak peka, minta digebukin sepertinya.

"Babi! Maklumin lah, cowok gak peka emang kayak gitu."

Blaze melirik Ice yang sudah pergi dari hadapannya. Tapi ada satu hal yang aneh, Ice tersenyum ke arah Aira. Ia bahkan sedang bercanda dengan gadis itu.

Deg!

Ia menghela napas, "ngapain sih cemburu? Inget, kita hanya sebatas pacar bohongan..."

Tapi secara tiba-tiba Ice balik. Memberikan permen berbentuk love.

"Nih, biar gak ngambek mulu," ucapnya sambil memberikan permen.

Seketika wajah Blaze memerah bak kepiting rebus sambil memandang permen yang diberikan oleh Ice.

"Gak mau?"

"Dasar babi, ternyata peka juga." Blaze tersenyum manis membuat Ice ingin mimisan.

Thorn, Taufan, Gempa, Solar, dan Fang menatap jijik ke arah duanya. Namun berbeda dengan satu orang yang berada di sebelah Taufan, ada rasa kekesalan tersendiri.


-To Be Continued-

Thank for Reading!




Fake Boyfriend [IcexBlaze]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang