Hallo Pren <3
Happy Reading 🤩
***
"Astaga Dhira, kak Gea," teriak Aletta kaget yang baru saja datang mendengar pekikan suara Gea, lalu berjalan menghampiri sumber suara dan melihat Dhira, Gea terduduk lemas dilantai yang menangis histeris.
"Aletta." lirih Gea, Aletta melangkah menghampiri lalu memeluknya dengan sangat erat.
"Apa yang sudah terjadi, kak?" tanya Aletta khawatir melihat penampilan Gea yang sudah acak-acakan.
Gea tersenyum, Aletta mengangguk seolah tau, tau Gea masih shock dengan kejadian tadi dan sangat belum memungkinkan untuk bercerita.
Aletta langsung berjalan mendekati Dhira yang masih menggenggam satu serpihan piring, "Dhira, gue mohon lepas serpihan piring itu ya," pinta Aletta mencoba untuk menenangkan diri Dhira.
Dhira yang mendengarnya pun langsung menatap Aletta dan menurutinya.
Aletta melengkungkan mulutnya membentuk senyuman. Akhirnya, Dhira mau mendengarkan ucapannya, "obati luka lo dulu yuk," ajak Aletta dengan lembut.
"Dhira ayok, itu darah lo terus-terusan ngalir." sambungnya
Dhira yang sedari tadi berdiam diri lalu menarik lengan Aletta dan memeluk memeluknya dengan sangat erat, "Bantu gue cari bunda ya Lett," lirihnya
Aletta melengkungkan mulutnya membentuk senyuman tulus menatap Dhira, "Iya, nanti gue bantu cari. Tapi, gue obati dulu luka lo."
Dhira mengangguk lemah, Aletta membantunya untuk berdiri dan duduk di kursi dekat meja makan.
Aletta lansung mencari kotak P3K, lalu ia mengobati luka bekas goresan di pergelangan tangan Dhira lembut dan telaten.
"Lo kenapa bisa kayak gini si, Ra?" tanya Aletta, dibalas dengan gelengan kepala lemah Dhira.
"Ya udah lo istirahat, ayok gue antar lo ke kamar." ajak Aletta dibalas anggukan kepala, Dhira dan Aletta menaiki tangga satu persatu menuju kamar.
Sementara Gea yang masih terkulai lemas. Ia bingung dengan semua sikap Dhira, makin kesini semakin berhalusinasi.
Gea mencoba bangkit dari duduknya dan membereskan serpihan piring yang berantakan dilantai, ia harus semangat kembali untuk Dhira, Dhira adik semata wayangnya yang sangat ia sayangi.
Setelah selesai semuanya, Gea mengistirahatkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Memejamkan mata sambil melipat tangan ke depan dada.
Aletta yang baru saja keluar dari kamar Dhira, ia langsung melangkah menghampiri Gea, "Kak,"
Gea sedikit kaget melihat Aletta yang tiba-tiba berada disampingnya, "Eh Letta, sini duduk." ajak Gea sambil merubah posisinya menjadi duduk bersebelahan dengan Aletta.
"Oh iya, Dhira lagi istirahat di kamarnya, kak."
"Iya, makasih ya Letta." ucap Gea
"Iya sama-sama kak, kalau boleh tau Dhira kenapa ya kak?" tanya Aletta, namun Gea tidak sedikitpun untuk menjawab pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Fine (Dhira)
Teen Fiction[On going] ••••• "JANGAN SEKALI-KALI KALIAN BERANI MENYENTUH BAHKAN MENYAKITI BUNDA!!!" pekik Dhira Tangis Dhira dan Gea yang semakin histeris, ketika melihat bundanya yang ingin disakiti oleh ke-empat preman berbadan besar serta seluruh tubuhnya di...