Happy Reading 🧡
*****
"Muka lo kenapa Roy? Kayak cemas gitu." ucap Aletta yang tiba-tiba saja sudah berada disamping kirinya dan ditemani oleh Dhira.
"E-enggak, gue enggak papa." jawab Roy gugup, sedikit terkejut akibat kehadiran Aletta.
Pletak
"Awsshh." rintih Aletta sambil mengelus-elus kepalanya.
"Ngapain sih lo, main jitak-jitak kepala gue." cetus Aletta menatap tajam kearah Gino.
Pletak
"Yang nyuruh lo kesini tuh siapa?" jawab Gino
Aletta yang tidak rela kepalanya dijitak untuk kedua kalinya oleh cowok aneh seperti Gino ini pun langsung menatap Gino dengan tatapan mautnya.
Pletak
"Lo lupa? Ini juga kelas gue, bukan kelas lo doang. Jadi gue berhak datang kesini." balas Aletta
Dhira yang melihatnya pun geram sekali, kenapa dua orang ini tidak pernah bisa akur, setiap kali bertemu pasti ada saja yang dijadikan sebagai bahan perdebatan, sudah sama persis seperti Tom and Jerry.
"Udah dong Lett, kita duduk aja yuk." ajak Dhira
"Sebentar, Ra. Gue belum selesai sama nih kodok satu." jawab Aletta
"Acigile, muka gue ganteng gini dibilang kodok."
Aletta memutar bola matanya malas, "Kodok gitu dibilang ganteng, cih."
Gino yang tidak terima pun langsung mengepalkan tangannya dengan kuat, namun sekuat apapun ia berusaha untuk meredamkannya.
Andai saja yang ada di hadapannya ini bukanlah seorang wanita, sudah dipastikan bahwa wajahnya akan penuh dengan biru memar-memar.
Roy yang melihatnya pun lama kelamaan mulai jengah.
"Kenapa jadi kalian yang ribut sih? Gin, ingat kita tuh lagi nyari Elvan, bukan malah ribut enggak jelas kayak gini." cetus Roy
Gino mematung, tidak lagi bersuara seperti tadi. Sungguh benar-benar sungguh Gino lupa dengan hal itu.
"Sial, kenapa gue bisa lupa sih." batin Gino
Dhira dan Aletta menatap Roy dengan penuh arti, seolah bertanya 'Elvan menghilang?'
"Sorry Roy, gue benar-benar lupa." ucap Gino dengan muka memelas.
"Emangnya Elvan pergi kemana?" tanya Dhira
Roy membuang napasnya kasar, sambil duduk di bangku yang baru saja ia tarik.
"Tadi waktu jam istirahat dia bilang mau ke rooftop, tapi sampai sekarang juga dia belum balik," jelas Roy
"Ya coba kalian hubungi lah, terus tanya 'lo dimana van' gitu ajah kok ribet." cetus Aletta
"Masalahnya nih, gue sama Roy, enggak berani nelepon Elvan duluan kalo lagi disituasi kayak gini. Takutnya, dia lagi self-healing, entar yang ada kita malah ngeganggu." sambung Gino
"Ya terus gimana kalo dia kenapa-kenapa?" celetuk Dhira
Gino, Roy begitupun dengan Aletta terdiam, sekujur tubuhnya menegang.
"Ya udah deh, biar gue yang coba hubungi Elvan." ucap Dhira
Dhira memainkan ponselnya mencari nomor telepon Elvan di penghuni grup kelas, karena memang sebelumnya ia belum pernah saling save contact.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Fine (Dhira)
Roman pour Adolescents[On going] ••••• "JANGAN SEKALI-KALI KALIAN BERANI MENYENTUH BAHKAN MENYAKITI BUNDA!!!" pekik Dhira Tangis Dhira dan Gea yang semakin histeris, ketika melihat bundanya yang ingin disakiti oleh ke-empat preman berbadan besar serta seluruh tubuhnya di...