6. I'm not fine

8 2 0
                                    

Happy Reading 🧡

*****

Dhira dan Gea sedang menyantap sarapan pagi ini dengan santai, "Udah yuk kita berangkat, kak."

Gea pun mengangguk lalu beranjak dari duduknya dan menggantungkan tas dipundaknya, "Gaskeun."

Tin ... Tin ... Tin

Suara klakson motor terdengar dari luar. Dhira mengerutkan keningnya, "Lo pesan ojol, kak?"

Gea menggeleng cepat, "Enggak, lagian juga buat apa gue pesan ojol?"

"Terus itu suara klakson motor siapa ya?"

Gea pun mengangkat bahunya acuh, "Gue juga enggak tau, ya udah yuk kita lihat kedepan."

Dhira dan Gea melangkah cepat membuka gerbang rumahnya. Terlihat seorang cowok yang sedang menaiki motornya berhenti tepat didepan pintu gerbang rumahnya.

Dhira berjalan menghampiri cowok tersebut lalu ia menatapnya dengan intens dan meskipun cowok tersebut masih terbalut helm dikepala nya, Dhira tentu saja masih sangat bisa mengenalinya.

"Ngapain lo pagi-pagi udah ada didepan rumah gue? Jangan-jangan lo mau malingin isi rumah gue, yak?." ucap Dhira sedikit ngaco

Elvan membuka kaca helm-nya, "Ngaco lo. Mana ada maling dateng se-pagi ini."

Ya, cowok yang berada didepan gerbang rumahnya ialah Elvan. Elvan berangkat pagi-pagi buta hanya untuk menjemput Dhira, dirinya pun sangat bingung kenapa bisa ia berpikiran untuk berangkat sekolah bersama Dhira.

"Ya, terus lo mau ngapain ke rumah gue?" tanya Dhira sambil melipatkan kedua tangannya didada.

"Mau jemput kak Gea." jawab Elvan ngaco.

Dhira membuka matanya lebar-lebar menganga. Elvan pun terkekeh geli melihat wajah Dhira yang menurutnya itu menggemaskan.

"Ya mau jemput lo lah, ngapain gue jemput kak Gea. Kita berangkat sekolah bareng, cepetan naik, pake helm-nya, jangan manja." ajak Elvan

"Ekhem-ekhem aduh tenggorokan gue sakit, pagi-pagi udah mencium aroma-aroma perbucinan nih." goda Gea

Dhira memutar bola matanya malas, kakak semata wayangnya ini kalau sudah mengeluarkan sifat goda-menggoda sudah dipastikan ialah juaranya.

"Siapa juga yang mau berangkat bareng lo. Gue berangkat bareng kak Gea."

Gea menaikkan satu alisnya, "Udah sana berangkat bareng Elvan aja, hari ini gue mau berangkat sendiri." usir Gea

Elvan pun tersenyum kemenangan, lalu ia langsung men-standarkan motornya, melangkah menghampiri Dhira lalu menggendongnya seraya sedang memikul beras sekarung dipundaknya.

"Eh-eh turunin gue, gue mau turun, Van." Dhira menjambak rambut Elvan terus-menerus dan memukul-mukul punggung.

Elvan menurunkan Dhira diatas motornya, "Apaan sih, gue enggak mau berangkat bareng lo." oceh Dhira

Namun Elvan tidak memperdulikannya, ia langsung memakaikan helm ke kepala Dhira.

"Ya udah, iya oke. Gue berangkat sama lo, tapi gue mau ngambil tas gue dulu di dalem."

"Soal tas mah gampang dek, nanti gue anterin ke kelas lo." sahut Gea

"Nah, udah kan? Kak Gea mau bawain tas lo. Kak, gue sama Dhira berangkat duluan ya." pamit Elvan, lalu menyalakan motornya.

"Iya hati-hati, jangan sampe adek gue lecet." ucap Gea dan dibalas dengan Elvan mengacungkan jempol kearahnya.

***

I'm Not Fine (Dhira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang