CHAPTER 10

141 19 21
                                    

Happy reading~
.

.

.

.

.


Jiyeon terkejut, ia benar-benar terkejut. Setelah membaca kalimat terakhir dari Exy barusan, ia langsung mengeluarkan dari aplikasi chatnya, lalu mematikan ponselnya dan memasukannya pada kantong celananya.

Jiyeon melamun, apa benar ia menyukai Luda? Atau hanya sekedar perasaan sahabat, tapi ia juga merasa ini bukanlah perasaan biasa. Ia harus apa sekarang.

"Jiyeon?" Panggil Luda pelan.

Saat Jiyeon mengatakan kata-katanya waktu itu, ia tidak bermaksud serius, tapi apakah ia mengatakan itu memang ia ingin Luda bersamanya? Apakah itu memang berasal dari hatinya, tapi ia tidak menyadarinya?

Jiyeon bingung.

"Hello, Jiyeon?" Luda melambaikan tangannya didepan wajah Jiyeon.

Jiyeon agak sedikit terkejut, ia tersadar dari lamunannya.

"Are you okay? Kok ngelamun"

"No I'm not, I mean, I'm okay, just think of something, doesn't matter" Jiyeon tersenyum meyakinkan Luda.

"Beneran ngga papa? Kamu sakit?"

Jiyeon menggeleng cepat "No, really, I'm okay, aku gapapa kok"

"Yaudah ini aku udah selesai, kamu udah juga kan? Mau makan lagi?"

Jiyeon terkekeh menggeleng.

"Yaudah bentar ya, aku ke toilet dulu"

Jiyeon mengangguk terseyum.

Saat Luda sudah pergi dari bangkunya, Jiyeon berpikir lagi.

Oh ayolah, ini bukan pertama kalinya Jiyeon merasakan cinta, tapi kenapa ia merasa bodoh sekarang, kenapa bisa ia tidak menyadari kalau ia menyukai Luda.

"Jiyeon yuk, berangkat"

"Oh oke, bentar aku bayar dulu"

"Ngga usah, udah aku bayar"

Ya, Luda tadi ke toilet sekaligus membayar pesanan mereka berdua, ia sengaja tidak memberitahu Jiyeon kalau Luda akan membayar pesanannya, kalau Jiyeon tau, sudah dipastikan hal yang dilakukan Luda barusan tidak akan terjadi.

"Lhoh, kok kamu yang bayar, kan aku yang ajak kamu pergi Da..."

Luda terkekeh pelan "Udah sih,cuma makan juga, ini tuh ngga seberapa Jiyeon, kamu selama ini udah bayarin aku makan berapa kali, udah belanjain aku berapa banyak, udah bantuin sama kasih aku apa aja, beneran Jiyeon, gapapa"

"Ya kan sama aja Da..."

"Ngga sama, udah ah ayo, keburu siang"

Luda berjalan duluan, mendahului Jiyeon, Jiyeon hanya bisa mengekori Luda dari belakang.

Oke, Jiyeon, sekarang lupakan masalah tadi, biarkan semuanya berjalan, jangan terlalu dipikirkan, batin Jiyeon.

Setelah masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman, Luda bertanya kepada Jiyeon.

"Mau kemana?" Tanya Luda menoleh pada Jiyeon.

"Masih jam 10, enaknya kemana ya Da hehe...aku gatau tempat-tempat liburan gitu soalnya, kamu ada recomend ngga?"

WE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang