Happy reading 💜💜
-o0o-
Seperti pelaku pembunuhan yang baru tertangkap, tatapan para murid tak lepas dari Vella dan Juno yang berjalan bersisian. Ada yang biasa saja melihat Vella dengan cowok selain Melvin, ada yang nyinyir mengatakan bahwa Vella cari perhatian dengan Juno, ada juga yang mencibir Vella karena menganggap dia telah menduakan Melvin dan lebih memilih Juno, padahal itu semua tidak benar.
Vella yang sudah terbiasa dengan para murid khususnya murid perempuan yang hobi nyinyir pun terlihat biasa saja, acuh dan bodo amat. Sedangkan Juno, cowok itu juga terlihat bodo amat, karena disekolahkan lamanya, dia juga kerap menjadi bahan nyinyiran. Namun, dari sikap santai Juno, siapa sangka cowok itu sedang bergelut dengan pikirannya, bertanya-tanya sedekat apa Vella dan Melvin sampai-sampai para murid menuduh Vella telah menduakan Melvin.
Memang, para perempuan sukanya ngomong ceplas-ceplos tanpa tau kebenarannya! Namun, para murid juga tidak salah menganggap Vella milik Melvin karena keduanya memang telah dekat sejak awal kelas sepuluh. Apapun yang berhubungan dengan Vella, pasti akan Melvin usahakan.
Vella sampai mendapatkan julukan artis KW karena mereka menganggap Vella yang sengaja menutupi hubungan asmaranya dengan Melvin, sudah mirip seperti para artis yang tidak mau mempublikasikan hubungannya.
"VELLA ...."
Vella yang sedang berjalan disamping Juno seketika menoleh ke belakang saat mendengar teriakkan membahana dari seorang yang sudah dikenalnya.
Dia berhenti berjalan ketika kedua sahabatnya menghampirinya, Juno juga berhenti. "Kenapa teriak-teriak, sih, Sa? Lo bisa buat kuping semua murid jadi sakit, tau, gak!" omel Vella.
"Itu gak penting!" balas Alisa. "Lo dari mana, sih? Pak Ali marah liat lo gak ada di lapangan."
Vella memutar bola matanya. Jika dia berbohong dia mendapatkan dosa, tetapi jika dia jujur, dapat dipastikan cewek itu menjadi trending topik hari ini karena berduaan dengan Juno, mulut Alisa memang selalu ember, jadi jangan sekali-kali memberitahu sebuah rahasia kepada cewek itu.
"Heh! Lo dari mana? Ditanyain malah diem!" Alisa bertanya lagi.
"Udah! Udah! Mending kita ke kantin dulu! Ngobrol sambil makan, kan, enak!"
"Halah! Soal makanan aja nomor satu lo," cibir Alisa pada Sandra. Sandra adalah cewek yang sangat suka makan, apapun jenis makanannya, jika enak dan bersih pasti dimakannya, tetapi herannya, cewek itu tidak pernah gendut.
"Kayak lo gak doyan makan aja!"
"Gue makan juga kira-kira kali, gak kaya lo."
"Lo berdua lanjutin aja berantemnya, Vella-nya gue pinjem dulu, ya," seru Juno setelah tadi dirinya hanya diam, seperti tidak dianggap ada. Tanpa menunggu respon kedua sahabat Vella, Juno langsung menggandeng tangan Vella dan mengajaknya lanjut berjalan menuju kantin. Setelah tadi dari perpustakaan, mereka berdua memang memutuskan untuk ke kantin bareng, tentu saja Juno yang mengajaknya.
Juno tidak paham atau bodo amat, sih? Vella berjalan bersisian dengannya saja banyak yang nyinyirin, apalagi sekarang tangan keduanya bergandengan, auto tambah panas yang menyaksikan.
"Woi! Main ambil aja lo! Gue belum selesai sama Vella," teriak Alisa kesal.
"Jangan teriak-teriak anjir!" Sandra menarik rambut Alisa pelan, sebagai bentuk peringatan. "Ini lagi, kemana, sih, si Jesi? Ngilang mulu dah perasaan."
"Lo kayak gak tau aja. Si Jesi, kan, sukanya ghibah, ya, pasti lagi bareng sama kumpulan kang ghibah, lah."
"Ya udah, gak usah diurusin. Mending ke kantin aja, nyusul si Vella."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit!
Dla nastolatków[FOLLOW SEBELUM BACA] Flavella Loviana, murid cantik yang selalu menjadi bahan nyinyiran seantero sekolah, juga mendapat julukan artis KW karena dianggap sengaja menutupi hubungan asmaranya dengan murid tampan bernama Melvin, sudah mirip seperti par...