"WOI WOI PAK HANBIN"
Hanbin masuk.
"Bagaimana kalian ini? Masa nilainya ga ada satupun yang bagus"-Hanbin.
"Lah kan ulangannya dadakan pak"
"Ya saya ga mau tau ya"-Hanbin.
"Akan saya bagikan ini"-Hanbin.
"Bisa bisanya ga ada yang bener nilainya"-Hanbin.
"0 semua nilainya"-Hanbin.
"Ya namanya juga dadakan pak"
Hanbin membagikan kertas ulangan tersebut. Soobin melihat nilainya dan dia sangat kaget. Pasalnya baru kali ini ia mendapat nilai 0.
"Mark"-Soobin memasang nada melasnya.
"Sama bin, 0"-Mark menjawab dengan santai.
"Udah bin, fisika mah biasa"-Mark
"Nanti kita balik bareng ya, aku antar"-Mark.
"Iya mark"-Soobin
*******
"Soobin ayo"-Mark menggandeng tangan Soobin.
Mark membawa Soobin keluar.
"Hai bro, nongki kuy"-Mark.
"Loh mark, kan kita mau pulang"-Soobin.
"Udah bin sekali kali"-Mark.
"Eemm iya deh"-Soobin.
*********
Pukul 22.00
"Aduh stress banyak bangeeet"-Yeonjun.
"Soobin juga kok belum pulang"-Yeonjun.
Yeonjun sudah stress karena pekerjaannya. Di tambah lagi Soobin yang belum pulang
"Awas ye tuh anak"-Yeonjun.
Tiba tiba ada suara motor. Terdapat Soobin yang baru saja pulang di bonceng laki laki dengan motor besar.
"Wah sama siapa tuh?"-Yeonjun membuka gorden.
Soobin pelan pelan membuka pintu.
"Baru pulang kamu?"-Yeonjun.
"E-eh i-iya daddy"-Soobin.
"Liat, jam berapa sekarang?"-Yeonjun.
"Sepuluh"-Soobin menunduk.
"YANG KERAS"-Yeonjun.
"SEPULUH"-Soobin.
"ABIS DARI MANA KAMU JAM SEGINI BARU PULANG?"-Yeonjun.
"Main"-Soobin.
"APAAA MAIN???"-Yeonjun.
Soobin mengangguk.
"MANDI SEKARANG"-Yeonjun.
"I-iya daddy"-Soobin.
Soobin cepat cepat menaiki tangga dan langsung mandi.
"tuh anak pasti cape tuh, gue bantuin beresin aja lah"-Yeonjun.
Yeonjun membereskan tas yang Soobin pakai. Tiba tiba ada kertas yang jatuh disana. Yeonjun membuka dan melihat kertas tersebut. Stres dan emosinya pun bertambah.
"Bener bener ini anak"-Yeonjun
Soobin masuk ke kamarnya dengan handuk yang melilit pinggangnya. Betapa kagetnya Soobin melihat Yeonjun ada di dalam kamarnya.
"Ini apa Soobin?"-Yeonjun.
"I-itu"-Soobin.
"NOL SOOBIN??"-Yeonjun.
Soobin mengangguk.
"Sini kamu sini"-Yeonjun menggenggam kuat kuat tangan Soobin dan menariknya.
"Daddy sakit daddy"-Soobin.
Yeonjun melempar Soobin ke kasurnya dan mengambil dasi dan ikat pinggang Soobin.
"Daddy ampun daddy"-Soobin.
"Ga"-Yeonjun.
Yeonjun mengikat tangan Soobin ke belakang dengan dasi.
"Daddy ampun"-Soobin.
"MAIN AJA KAMU TAU YA"-Yeonjun memukul punggung Soobin dengan ikat pinggang.
"Ah sakit daddy, hiks"-Soobin mulai menangis.
Soobin terus meminta ampun tapi Yeonjun terus memukuli Soobin sambil marah marah.
"Nangis aja bisanya"-Yeonjun.
Akhirnya Yeonjun selesai melampiaskan stresnya dan selesai memarahi Soobin karena pulang larut dan dapat nilai 0.
Yeonjun kembali mengerjakan pekerjaannya. Setelah 30 menit akhirnya pekerjaannya selesai juga
"Akhirnya selesai"-Yeonjun.
"Eh tadi gue marahin dia ya?"-Yeonjun.
"Astagfirullah aku ini berdosa banget"-Yeonjun.
Yeonjun kembali melihat Soobin di kamarnya. Terdapat Soobin yang sedang meringkuk kesakitan disana.
"Soobin"-Yeonjun menghampiri Soobin dan melepaskan ikatanya.
"Daddy"-Soobin memeluk Yeonjun.
"Maafin Soobin daddy, Soobin janji ga dapat nilai nol lagi daddy"-Soobin.
"Iya sayang iya"-Yeonjun mengelus kepala Soobin.
Yeonjun mengelus punggung Soobin.
"Ya ampun berdarah"-Yeonjun.
"Maaf ya"-Yeonjun.
"Iya daddy"-Soobin.
"Daddy obatin ya, abis ini kamu tidur"-Yeonjun.
Soobin mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADOPTION (YEONBIN)
FanfictionYeonjun adalah seorang pria berusia 37 tahun dan belum pernah jatuh cinta. Karena ingin memiliki anak, maka ia mengadopsi anak laki laki bernama Soobin. namun seiring berjalannya waktu Yeonjun memiliki perasaan kepada Soobin. tapi perasaan tersebut...