11

1K 122 33
                                    

"WOI WOI PAK HANBIN"

Hanbin masuk.

"Bagaimana kalian ini? Masa nilainya ga ada satupun yang bagus"-Hanbin.

"Lah kan ulangannya dadakan pak"

"Ya saya ga mau tau ya"-Hanbin.

"Akan saya bagikan ini"-Hanbin.

"Bisa bisanya ga ada yang bener nilainya"-Hanbin.

"0 semua nilainya"-Hanbin.

"Ya namanya juga dadakan pak"

Hanbin membagikan kertas ulangan tersebut. Soobin melihat nilainya dan dia sangat kaget. Pasalnya baru kali ini ia mendapat nilai 0.

"Mark"-Soobin memasang nada melasnya.

"Sama bin, 0"-Mark menjawab dengan santai.

"Udah bin, fisika mah biasa"-Mark

"Nanti kita balik bareng ya, aku antar"-Mark.

"Iya mark"-Soobin

*******

"Soobin ayo"-Mark menggandeng tangan Soobin.

Mark membawa Soobin keluar.

"Hai bro, nongki kuy"-Mark.

"Loh mark, kan kita mau pulang"-Soobin.

"Udah bin sekali kali"-Mark.

"Eemm iya deh"-Soobin.

*********

Pukul 22.00

"Aduh stress banyak bangeeet"-Yeonjun.

"Soobin juga kok belum pulang"-Yeonjun.

Yeonjun sudah stress karena pekerjaannya. Di tambah lagi Soobin yang belum pulang

"Awas ye tuh anak"-Yeonjun.

Tiba tiba ada suara motor. Terdapat Soobin yang baru saja pulang di bonceng laki laki dengan motor besar.

"Wah sama siapa tuh?"-Yeonjun membuka gorden.

Soobin pelan pelan membuka pintu.

"Baru pulang kamu?"-Yeonjun.

"E-eh i-iya daddy"-Soobin.

"Liat, jam berapa sekarang?"-Yeonjun.

"Sepuluh"-Soobin menunduk.

"YANG KERAS"-Yeonjun.

"SEPULUH"-Soobin.

"ABIS DARI MANA KAMU JAM SEGINI BARU PULANG?"-Yeonjun.

"Main"-Soobin.

"APAAA MAIN???"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

"MANDI SEKARANG"-Yeonjun.

"I-iya daddy"-Soobin.

Soobin cepat cepat menaiki tangga dan langsung mandi.

"tuh anak pasti cape tuh, gue bantuin beresin aja lah"-Yeonjun.

Yeonjun membereskan tas yang Soobin pakai. Tiba tiba ada kertas yang jatuh disana. Yeonjun membuka dan melihat kertas tersebut. Stres dan emosinya pun bertambah.

"Bener bener ini anak"-Yeonjun

Soobin masuk ke kamarnya dengan handuk yang melilit pinggangnya. Betapa kagetnya Soobin melihat Yeonjun ada di dalam kamarnya.

"Ini apa Soobin?"-Yeonjun.

"I-itu"-Soobin.

"NOL SOOBIN??"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

"Sini kamu sini"-Yeonjun menggenggam kuat kuat tangan Soobin dan menariknya.

"Daddy sakit daddy"-Soobin.

Yeonjun melempar Soobin ke kasurnya dan mengambil dasi dan ikat pinggang Soobin.

"Daddy ampun daddy"-Soobin.

"Ga"-Yeonjun.

Yeonjun mengikat tangan Soobin ke belakang dengan dasi.

"Daddy ampun"-Soobin.

"MAIN AJA KAMU TAU YA"-Yeonjun memukul punggung Soobin dengan ikat pinggang.

"Ah sakit daddy, hiks"-Soobin mulai menangis.

Soobin terus meminta ampun tapi Yeonjun terus memukuli Soobin sambil marah marah.

"Nangis aja bisanya"-Yeonjun.

Akhirnya Yeonjun selesai melampiaskan stresnya dan selesai memarahi Soobin karena pulang larut dan dapat nilai 0.

Yeonjun kembali mengerjakan pekerjaannya. Setelah 30 menit akhirnya pekerjaannya selesai juga

"Akhirnya selesai"-Yeonjun.

"Eh tadi gue marahin dia ya?"-Yeonjun.

"Astagfirullah aku ini berdosa banget"-Yeonjun.

Yeonjun kembali melihat Soobin di kamarnya. Terdapat Soobin yang sedang meringkuk kesakitan disana.

"Soobin"-Yeonjun menghampiri Soobin dan melepaskan ikatanya.

"Daddy"-Soobin memeluk Yeonjun.

"Maafin Soobin daddy, Soobin janji ga dapat nilai nol lagi daddy"-Soobin.

"Iya sayang iya"-Yeonjun mengelus kepala Soobin.

Yeonjun mengelus punggung Soobin.

"Ya ampun berdarah"-Yeonjun.

"Maaf ya"-Yeonjun.

"Iya daddy"-Soobin.

"Daddy obatin ya, abis ini kamu tidur"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

ADOPTION (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang