29

635 69 9
                                    

Bibir mereka hampir bersentuhan. Tiba tiba.

"Soobin . . ."-Yeonjun.

Mark yang mendengar itu langsung terkejut dan sadar.

"Ih kok gua mau nyium Soobin sih?"-Batin Mark.

"Eh om"-Mark bangkit dan mencium tangan Yeonjun.

Jujur Mark deg degan karena mengingat kejadian dimana Yeonjun memarahi anak anak.

"Om, Soobin nya langsung pulang aja, nanti saya yang izinin"-Mark

"Iyaa, terima kasih ya bawa Soobin ke sini"-Yeonjun.

"Iya om"-Mark.

"Ayo Soobin, kita ke dokter ya"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

******

Di rumah sakit . . .

"Gimana dok?"-Yeonjun.

"Soobin hanya kelelahan dan masuk angin saja"-dokter.

"Anaknya?"-Yeonjun.

"Anak?"-Dokter.

"Iya, dia hamil kan?"-Yeonjun.

"Engga"-Dokter.

"Hah seriusan?"-Yeonjun.

Dokter mengangguk.

"Terus testpack?"-Yeonjun.

"Oh itu mungkin testpacknya sudah kadaluarsa pak"-Dokter.

"Jadi beneran ga hamil??"-Yeonjun.

"Engga pak"-Dokter.

"ALHAMDULILLAH YA ALLAH"-Yeonjun sambil sujud syukur.

"Bangun pak, malu"-perawat.

"Oh iya, makasih ya dok"-Yeonjun.

"Iya sama²"-Dokter.

"Ayo pulang"-Yeonjun menggandeng Soobin

******

"Jiaaakhh Soobin sakit ada yang galau nih keknya"-Lucas.

"Apesi ga jelas lu"-Mark.

"Eh eh, gua ga ngomong ke lu kok lu sewot?"-Lucas.

"Ngerasa lu yaa"-Lucas.

"Eaaakk"-Jisung

"Eh, ntar kita jenguk Soobin yok"-Mark.

"Engga ah, takut"-Sungchan.

"ET dah preman takut"-Chenle

"Lu kaga inget apa bapaknya kek mana waktu ntu"-Sungchan.

"Serem anjir, galak"-Lucas.

"Iye Anjir kek macan, rawr"-Jisung.

"Coba aje dulu"-Mark.

"Kita yang sopan kesononya, biar ga kena amuk"-Mark

"Nah iye juga, yodah di coba"-Sungchan.

*******

Tok tok

"Iya siapa?"-Yeonjun berjalan membukakan pintu.

"Polisi"-Lucas.

"Bodohie"-Sungchan menoyor Lucas.

"Hehe, om"-Lucas mencium tangan Yeonjun.

"Om"

Yang lain akhirnya ikutan cium tangan.

"Soobin nya ada?"-Mark.

"Oh ada, masuk aja ke kamarnya"-Yeonjun.

"Mari saya antar"-Yeonjun.

"Soobin ada temen temen kamu nih"-Yeonjun sambil membukakan pintu.

"Terima kasih om"-Mark.

Yeonjun tersenyum dan meninggalkan mereka di depan kamar Soobin.

"SAYANGKUUU"-Lucas melompat dan menindih Soobin

"Kamu sakit apa si sayang?"-Lucas.

"Cuma demam biasa"-Soobin.

"Ih sepi tau ga ada kamu"-Lucas memeluk Soobin.

"Kamu beneran demam bin?"-Mark.

Soobin mengangguk.

"Kok bisa sampe pingsan?"-Mark

"Loh tadi Soobin pingsan?"-Jisung.

"Iya"-Mark.

*******

22:00

Mereka masih asik mengobrol sampai tak tau ini sudah pukul berapa.

"Ih demi apa si dia ketahuan gitu?"-Soobin

"Iya anjir, katanya pas lagi ngocok terus keluarnya banyak kan"-Jisung.

Mereka masih menghibah sampai pukul 23:00. Tiba tiba Yeonjun nongol di depan pintu.

"Eh om"-Lucas.

"Eh iya om ini mau balik om"-Jeno.

Mereka akhirnya pada bubar.

"Balik om, dadah"-Lucas mengecup ubun ubun Yeonjun.

"Kok temen temen kamu bubar sih? Padahal mau Daddy suruh nginep"-Yeonjun.

"Takut kali sama Daddy"-Soobin.

"Loh kok gitu?"-Yeonjun.

"Daddy seram kayak mau makan orang"-Soobin.

"Oh Daddy mau makan orang hm?"-Yeonjun mendekat.

"NIH MAKAN ORANG"-Yeonjun menggigit pipi Soobin.

"Ih jangan Daddy"-Soobin.

Setelah lama bercanda akhirnya yeonjun dan Soobin ketiduran. Awalnya yeonjun akan mengerjakan pekerjaannya, namun yeonjun ketiduran dan posisinya memeluk Soobin.

ADOPTION (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang