"pak"
"Iya?"-Hyunjin.
"Tadi haechan ngeliat kakak kelas 12 di tarik ke gudang"
"Siapa namanya?"-Hyunjin.
Haechan, anak kelas 10 IPA itu mengangkat bahunya.
"Ciri ciri anaknya gimana?"-Hyunjin.
"Tinggi, putih, bibirnya kecil tipis, rambutnya hitam pendek"-Haechan.
Hyunjin mengangguk paham. Ia rasa, ia mengenal ciri ciri anak tersebut.
"Mau bantu saya?"-Hyunjin.
"Kamu kenal Mark?"-Hyunjin.
Haechan mengangguk.
"Kamu cari dia, nanti ketemu disini, bilang ke dia kalau Soobin disekap di gudang"-Hyunjin
"Iya pak"-Haechan.
Haechan mencari Mark, dan Alhamdulillah dia menemukannya karena dia sedang mengganti ban motornya yang tak sengaja di lepas orang gila.
"Kak Mark"-Haechan.
"Iya?"-Mark.
"Kak Soobin di culik di gudang"-Haechan.
"Hah? Ayo kesana"-Mark
******
Mark, Hyunjin, dan Haechan ke gudang ditemani dengan polisi.
"Nah disini nih tadi"-Hyunjin.
"Bentaran doang kok"-Matk
BRAAKKK!!!
"LEPASIN SOOBIN GUE"-Mark.
Mark mendobrak pintu dan datang bersama seseorang yang tak lain adalah Hyunjin.
"Wah wah"-Hyunjin.
"Mereka ini lah yang sudah membunuh guru mereka sendiri pak"-Hyunjin.
"WOI lari WOI"-Hwall.
Baru saja akan berlari, namun polisi menangkap mereka dan memasukkannya ke dalam penjara.
"Soobin gapapa?"-Hyunjin.
"Kamu di apain tadi?"-Mark.
Soobin masih menangis. Mark memeluk Soobin dan mengusap air mata di pipinya.
"Jangan nangis lagi ya"-Mark mengecup kepala Soobin dan mengusaknya.
"Ayo biar saya antar pulang ya, jangan takut, saya sekretaris Daddy kamu kok"-Hyunjin.
"Dia ga bohong kok"-Mark.
Soobin mengangguk.
"Ayo"-Hyunjin menggendong Soobin yang masih lemas
"Nah kamu jangan pulang ya dek, bantuin saya"-Mark.
"Ngapain kak?"-Haechan.
"Masang ban"-Mark
"Ga mau ah"-Haechan pergi meninggalkan Mark.
"Saya traktir mie ayam"-Mark.
"Ayo"-Haechan.
"Hahayuk"-Mark merangkul Haechan dan mengajaknya mengganti ban.
*******
Soobin membuka pintu rumahnya.
"Daddyyy"-Soobin berlari dan langsung memeluk Yeonjun.
"Eh kamu kenapa sayang? Rambut kamu kenapa?"-Yeonjun.
"Hiks . . . Daddy"-Soobin.
"Soobin tadi di bully lagi sama lima anak kemarin"-Hyunjin.
"Oh iya?"-Yeonjun.
"Kamu ke kamar dulu ya, biar Daddy sama pak Hyunjin ngobrol dulu"-Yeonjun.
Soobin mengangguk dan segera ke kamarnya.
******
Yeonjun masuk ke kamar Soobin dan duduk di pinggir kasur milik Soobin.
"Daddy"-Soobin memeluk Yeonjun.
"Kenapa?"-Yeonjun membalas pelukannya.
"Maafin Soobin udah nuduh Daddy, gapapa kok kalau daddy marah, gapapa juga kok kalau Daddy mau hukum Soobin di kamar mandi lagi"-Soobin.
"Gapapa sayang, sekarang kamu harus ikhlasin pak Jaehyun ya"-Yeonjun.
Soobin sudah ingin menangis.
"Jangan terus larut dalam kesedihan terus ya, ayo kita beli es krim"-Yeonjun.
"Es krim?"-Soobin.
Yeonjun mengangguk ribut.
"Ayo Daddy"-Soobin.
"Nah gitu dong"-Yeonjun.
"Ayo Daddy"-Soobin memeluk leher Yeonjun dari belakang.
"Eh ngapain?"-Yeonjun.
"Gendong"-Soobin.
"Hehe iya iya"-Yeonjun.
"Leggooww"-Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADOPTION (YEONBIN)
FanfictionYeonjun adalah seorang pria berusia 37 tahun dan belum pernah jatuh cinta. Karena ingin memiliki anak, maka ia mengadopsi anak laki laki bernama Soobin. namun seiring berjalannya waktu Yeonjun memiliki perasaan kepada Soobin. tapi perasaan tersebut...