42

434 51 4
                                    

"pak"

"Iya?"-Hyunjin.

"Tadi haechan ngeliat kakak kelas 12 di tarik ke gudang"

"Siapa namanya?"-Hyunjin.

Haechan, anak kelas 10 IPA itu mengangkat bahunya.

"Ciri ciri anaknya gimana?"-Hyunjin.

"Tinggi, putih, bibirnya kecil tipis, rambutnya hitam pendek"-Haechan.

Hyunjin mengangguk paham. Ia rasa, ia mengenal ciri ciri anak tersebut.

"Mau bantu saya?"-Hyunjin.

"Kamu kenal Mark?"-Hyunjin.

Haechan mengangguk.

"Kamu cari dia, nanti ketemu disini, bilang ke dia kalau Soobin disekap di gudang"-Hyunjin

"Iya pak"-Haechan.

Haechan mencari Mark, dan Alhamdulillah dia menemukannya karena dia sedang mengganti ban motornya yang tak sengaja di lepas orang gila.

"Kak Mark"-Haechan.

"Iya?"-Mark.

"Kak Soobin di culik di gudang"-Haechan.

"Hah? Ayo kesana"-Mark

******

Mark, Hyunjin, dan Haechan ke gudang ditemani dengan polisi.

"Nah disini nih tadi"-Hyunjin.

"Bentaran doang kok"-Matk

BRAAKKK!!!

"LEPASIN SOOBIN GUE"-Mark.

Mark mendobrak pintu dan datang bersama seseorang yang tak lain adalah Hyunjin.

"Wah wah"-Hyunjin.

"Mereka ini lah yang sudah membunuh guru mereka sendiri pak"-Hyunjin.

"WOI lari WOI"-Hwall.

Baru saja akan berlari, namun polisi menangkap mereka dan memasukkannya ke dalam penjara.

"Soobin gapapa?"-Hyunjin.

"Kamu di apain tadi?"-Mark.

Soobin masih menangis. Mark memeluk Soobin dan mengusap air mata di pipinya.

"Jangan nangis lagi ya"-Mark mengecup kepala Soobin dan mengusaknya.

"Ayo biar saya antar pulang ya, jangan takut, saya sekretaris Daddy kamu kok"-Hyunjin.

"Dia ga bohong kok"-Mark.

Soobin mengangguk.

"Ayo"-Hyunjin menggendong Soobin yang masih lemas

"Nah kamu jangan pulang ya dek, bantuin saya"-Mark.

"Ngapain kak?"-Haechan.

"Masang ban"-Mark

"Ga mau ah"-Haechan pergi meninggalkan Mark.

"Saya traktir mie ayam"-Mark.

"Ayo"-Haechan.

"Hahayuk"-Mark merangkul Haechan dan mengajaknya mengganti ban.

*******

Soobin membuka pintu rumahnya.

"Daddyyy"-Soobin berlari dan langsung memeluk Yeonjun.

"Eh kamu kenapa sayang? Rambut kamu kenapa?"-Yeonjun.

"Hiks . . . Daddy"-Soobin.

"Soobin tadi di bully lagi sama lima anak kemarin"-Hyunjin.

"Oh iya?"-Yeonjun.

"Kamu ke kamar dulu ya, biar Daddy sama pak Hyunjin ngobrol dulu"-Yeonjun.

Soobin mengangguk dan segera ke kamarnya.

******

Yeonjun masuk ke kamar Soobin dan duduk di pinggir kasur milik Soobin.

"Daddy"-Soobin memeluk Yeonjun.

"Kenapa?"-Yeonjun membalas pelukannya.

"Maafin Soobin udah nuduh Daddy, gapapa kok kalau daddy marah, gapapa juga kok kalau Daddy mau hukum Soobin di kamar mandi lagi"-Soobin.

"Gapapa sayang, sekarang kamu harus ikhlasin pak Jaehyun ya"-Yeonjun.

Soobin sudah ingin menangis.

"Jangan terus larut dalam kesedihan terus ya, ayo kita beli es krim"-Yeonjun.

"Es krim?"-Soobin.

Yeonjun mengangguk ribut.

"Ayo Daddy"-Soobin.

"Nah gitu dong"-Yeonjun.

"Ayo Daddy"-Soobin memeluk leher Yeonjun dari belakang.

"Eh ngapain?"-Yeonjun.

"Gendong"-Soobin.

"Hehe iya iya"-Yeonjun.

"Leggooww"-Soobin.

ADOPTION (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang