LUCI

8 2 2
                                    

Kembali ke rutinitas kantor, reza sengan sibuk dengan papernya. Tiba –tiba ada telfon dari informasi bahwa ada tamu.

Reza
"tolong beri tahu kalau di minta menunggu di ruang tunggu"

Saat akan keluar kantor tiba-tiba melihat sekertarisnya sedang menahan seorang wanita yang memaksa masuk. Reza melihat kejadian itu lalu berkata.

"ada apa ini ?"

"Reza " kata Luci

"oh Luci ada apa ? jadi kamu . sini ke ruangan ku " kata Reza

"buatkan minuman untuk tamu ku " kata Reza pada assistenya

Luci melangkah dengan sangat sombong di depan sekertaris Reza

"ada apa Luci ?"

"aku mau ngajak kamu makan siang "

"oh makan siang, jam berapa sekarang . nanti satu jam lagi, kamu bisa tunggu aku di situ. Aku selesaikan pekerjaanku sebentar lagi"

Reza langsung kembali ke meja kerjanya dan mengutak-atik proyek yang harus segera ia kerjakan. Luci hanya bermain HP dan memandangi Reza

"ganteng and keren nih cowok , gak salah emang pilihan mamah . dan yang penting tajir" kata Luci dalam hati

Di rumah Reza menyiapkan banyak makanan . Banyak menu kesukaan Tiara yang di siapkan . Reza merasa peduli dengan Tiara yang beberapa hari ini lembur terus.

Pukul 22.15 Reza mendengar suara mobil Tiara kembali. Setelah melihat Tiara masuk dan berganti sandal rumah. Tiba-tiba Reza menariknya . memaksanya duduk di meja makan.

"ada apa ini ?" Tanya Tiara kesal Karen a baru pulang di tarik tarik.

"ayo makan "

"aku lelah , mau istirahat "

"iya tapi kamu harus makan dulu " sambil membuka tudung saji.

Didalamnya sudah berjejer banyak makanan.

"tumben ? ada maksud lain kah ?"

"maaf jangan pikir aku Reza yang dulu, aku hanya ingin melakukan makan malam dengan partner serumahku. Merayakan tinggal di rumah baru, kita belum pernah melakukannya. "

"Mari makan"
Reza mengambilkan lauk beberapa buat Tiara.

Tiara mengambil beberapa suap, dan menyelesaikan makanannya.

Kemudian ia segera kembali melewati tangga menuju kamarnya.

"dasar masih seperti dulu , bagaimana dia sekarang menjadi sekurus itu " gerutu Reza sambil memperhatikan Tiara berjalan .

Ke esokan harinya Tiara dan Reza sudah bersiap berangkat kerja. Reza sudah menunggu di ruang makan. Saat melihat Tiara sudah turun, Reza memanggilnya.

"sarapan dulu "

"apa si maksudmu .jangan coba-coba merayuku supaya aku keluar dari rumah ini . !"

"silahkan jika ingin pergi, aku baru menganti kunci rumah, jika kau ingin duplikatnya harus sarapan dulu " kata Reza santai

"huzz " Tiara duduk dan minum segelas susu

"mana kuncinya , aku tidak biasa sarapan besar, satu gelas susu cukup untukku "

"ini silahkan " Reza meletakan kunci di meja makan

Di rumah sakit dengan kesibukanya yang tidak selesai-selesai karena lonjakan pasien. Beberapa bidan senior atau junior menyarankan Tiara untuk mengambil libur. Dia sudah terlalu sering bekerja. Beberapa bidan pun mengatakan keluhannya ke dokter Zaky.

Siang hari Reza datang untuk mengajak  Tiara makan siang. Namun ketika berjalan di lorong ,ia melihat Zaky dan Tiara berjalan bersama. Zaky memaksanya makan siang di resto rumah sakit. Reza mengikutinya sampai ke resto dekat rumah sakit.
Zaky dan Tiara asik mengobrol dan santai.

"Akhir akhir ini pasien banyak sekali , tapi aku senang melihat bayi bayi mungil bermunculan" senyum Tiara

"okelah tapi kamu tetap harus jaga kesehatan "
"iya pak dokter "

"nih.  aku tadi mampir apotik ada suplemen bagus buat kamu"

"waaahhh, aku terlalu sering menerima kebaikan kamu "

"kalau mau balas budi bisa dengan traktir makan "

"oke besok ya kalau libur" kata Tiara samvil membuka suplemen vitaminnya

"sepertinya ada telfon "

"oh iya sebentar"

Zaky berbincang dengan  lawan di telfonya

"ayo selesaikan makannya . sepuluh menit lagi aku ada operasi Cito "

"pasien apa?"

"ibu pasien terlalu lelah mengeejan air ketuban sudah habis"

Terlihat Tiara tidak memberikan batasan pada Zaky. Senyum lebar Tiara hanya bisa dipandang Reza dari kejauhan.

Reza memata-matai mereka. Melihat Tiara yang terbuka cerita ke Zaky membuat Reza semakin cemburu. Seketika itu Reza pergi meninggalkan mereka berdua.

"apa-apaan kamu Reza". kata Reza menggerutu sendiri

"dasar ". sambil memukul setir mobilnya.

***
M

endengar suara handphone miliknya berdering.  Ternyata ibu nya. 

"dimana kamu, nak? "

"di luar mah,  lagi cari makan siang"

"mamah di kantormu,nak"

"mamah kog ngabarinnya mendadak, ada apa mah? "

"mamah hanya kangen sama anak mamah."

Ny. Soraya selama ini juga sempat mengirim mata-mata untuk mengamati Tiara. Jadi nyonya Soraya tahu bahwa Reza dan Tiara sering bertemu. Dan Reza mengunjungi tempat kerja Tiara. Membuat ibunya semakin kesal.

Tuk tuk tuk tuk sangat cepat

"ibu saya dimana? "

"menunggu di ruangan bapak" kata resepsionis sambil menunjuk ke ruangan kerja Reza

"mamah, sudah lama disini ?"

"sudah satu jam " jawab Ny. Soraya dengan elegan

"ada apa mah ? tumben ke kantor , biasanya mamah telfon dulu " kata Reza sambil menaruh hp nya di meja

Ny. Soraya meminum tehnya.

Kemudian ia memandang mata Reza dan berkata dengan tegas.

"kamu makan siang dimana ?"

Reza sedang berpikir untuk mencari nama Restoran tapi tiba-tiba di sela ibunya.

"Reza , mamah ingin kamu tunangan dengan Luci !" kata ny Soraya dengan wajah yang tegas

Reza kaget
"Apa mah?  tunangan? "

"iya kamu kan dah cukup umur.  udah 28 tahun, Kerja udah punya, tinggal jodoh aja "

"tapi mah"

" gak ada tapi,  jalani dulu yaaa "

Arsitektur CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang