TEMAN MASA LALU

7 1 0
                                    

Suara mobil terparkir di garasi terdengar. Reza sedang menunggu kedatangan Tiara. Ini hari minggu jadi Reza tidak bekerja. Saat sampai rumah Reza bertingkah kesakitan dan susah berjalan. Tiara yang penasaran mengeceknya. Menanyakan apa yang terjadi ,ternyata bekas luka dari heel membuat biru dan bengkak di kaki Reza. Segera Tiara mengambil kotak P3k dan mengambil air Es untuk mengompres lukanya.

Melihat Tiara begitu serius merawat luka kakinya membuat perasaan Reza kembali. Ia memandangi Tiara tanpa berkedip. Kemudian ia ingat rasa kesalnya dengan Tiara lagi. Lalu berniat mengerjainnya.

"udah ku beri salep ,udah ku balut"

"aaawwwwww"

Reza berdiri lalu duduk lagi, ia berpura-pura tidak bisa berjalan.

"apaan si ?"

"aduhhh sakit gak bisa jalan ,wah kalau aku gak bisa jalan gimana ini ?" Reza berbohong sambil megelus-elus kakinya.

"gak mungkin, ayoo sini ku bantu ke kamar "

Sehingga Tiara memapahnya ke kamar setelah duduk di tempat tidur tiba-tiba Reza memanggil dan berkata

"tapi aku harus gosok gigi dan pipis dulu " dengan kesal Tiara kembali memapah Reza ke kamar mandi dan memapah kembali ke tempat tidur.

Paginya Tiara menyiapkan makanan dan menyiapkan obat .

Namun Reza licik sengja ia tidak minum obat anti nyeri supaya tetap dapat perhatian dari Tiara.

Keesokan harinya saat berangkat bekerja Reza sudah menunggu di depan mobil Tiara.

"aku tidak bisa mengijak gas jika kakiku sakit ".

"huufff"
Piip
suara kunci mobil terbuka

"ayooo cepat masuk". Kata Tiara dengan kesal

Reza mengerjain Tiara dengan memutar-mutar arah ke kantor Reza. Tiara hampir emosi. Jam kerja Tiara sudah mau mulai. Tiba - tiba ada telfon kalau pasien ny.D akan segera lahiran bidan yang lain sedang ikut operasi. Mendengar kabar tersebut Tiara sudah tidak memperdulikan lagi Reza. Dia tancap gas ke rumah sakit dan segera menuju pasiennya. Reza di tinggal begitu saja oleh Tiara.

"hey !!!!"
Reza memanggil Tiara yang berlari meninggalkannya tapi tidak membalas.

Merasa di cuekin dan sudah tidak di pedulikan lagi. Reza memanggil taksi, di taksi memikirkan Tiara ketika ada pasien gawat dan perhatiaanya saat merawat dia. Sempat tersipu-sipu dan senyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba sekertarisnya datang.

"Selamat pagi pak, saya kira bapak belum datang, saya tidak melihat mobil anda pak ." sapa sekertaris

"Sudah gak usah banyak Tanya hari ini ngapain aja ?" Tanya Reza

"Ke proyek perumahan sama nanti ada klien mau kesini."

"oke " siapkan semuanya.

"oh ya pak. Klien yang waktu itu jadi nya gimana pak ?"

"oh wanita itu... emmmm ". Tiba-tiba berhenti bicara .

"sudah sana siapkan semuanya!" kata Reza mengalihkan pembicaraan
Reza pulang lebih awal dan masak, menyiapkan makan malam .Dia ingin makan malam dengan Tiara. Tapi mobil Tiara tak kunjung datang ,semalaman Tiara tidak pulang. Reza panik. Ia kembalike memori jaman dulu saat di goshting Tiara. Takut Tiara pergi dari hidupnya lagi .

Subuh-subuh Reza tancap gas pergi ke rumah sakit. Segera mencari Tiara. Dia melihat Tiara yang masih memakai seragam duduk di lorong rumah sakit .Nampak mukanya sangat lelah karena pasien yang melahirkan sepat kritis. Membuat harus Tiara melakukan pengawasan ketat.

Dari jauh Reza melihat Tiara yang sangat kelelahan. Dia duduk di salah satu bangku . Beberapa bidan yang lain memberitahunya untuk beristirahat. Karena pasien sudah stabil. Tiba-tiba Zaky datang mengenakan jaz dokternya. Sambil memberikan minuman ke Tiara. Tiara menerima dan mengucapkan terimakasih sambil tersenyum lebar. Zaky juga membalasnya dan mengatakan kamu harus sarapan dulu. Dan memegang tangan Tiara sambil berkata
"pasien itu sudah aman".

"syukurlah " kata Tiara sambil melepas tangan Zaky

Melihat kejadian serta kedekatan Tiara dan Zaky membuat Reza lega dan sekaligus cemburu. Ia bergegas ke mobil dan menuju kantor.

Di kantor Reza mengerutu sendiri
"ngapain juga kesana" sambil memegang kepalanya ke depan dan belakang

Dering telfon terdengar. Ny Soraya menghubungi putra kesayangannya. Memintanya untuk pulang sekaligus mau ada tamu di rumah. Reza hanya mengiyakan permintaan ibunya. Perjalanan ke rumahnya cukup satu setengah jam sampai 2 jam. Karena sudah ada tol. Sehingga lebih cepat.

Sesampainya di rumah kang Ujang segera menyambutnya dan membereskan tas serta jaketnya Reza.

"nyonya sudah menunggu di ruang makan. Silahkan ganti baju dulu den Reza. Baju sudah saya siapkan"Kata kang Ujang

"makasih kang " Sambil melonggarkan dasinya.

Segera ke kamar untuk berganti baju lalu pergi ke ruang makan. Ibunya sedang menata meja di temani asiten rumah tangga. Reza merasa aneh, menunya seperti tidak biasa. Seperti akan ada tamu yang datang. Reza duduk lalu mengambil gelasnya.

"gimana di jalan ? macet gak nak ?"

"gak kog mah , tadi lancar " Reza merasa ada yang aneh.

"mau ada tamu ya mah , kog piringnya banyak."

"iya temen papamu, sekarang panggil papamu di teras belakang"

"ya mah"

Reza berjalan menuju teras belakang. Terdengar suara orang berbincang. sepertinya papanya sedang bicara dengan temannya. Reza merasa asing dengan suara wanitanya.

"pa, sudah di panggil mama "

"oh Reza udah pulang nak !" sambil menepuk lengan Reza dan memeluknya.

"oh ya papa kenalin "

"ini temen papa dulu waktu bikin merintis bisnis di Malaysia. Dan ini Luci putrinya. "

"waktu kecil kalian sering main bareng di Malaysia "

"oh hai " Kata Reza menyapa Luci

"hai juga, sudah lama gak ketemu ya" jawab Luci sambil tersenyum lebar.

"mari makan Mr John, Ayo Luci "

Luci adalah teman masa kecilnya di Malaysia. Dulu ayah Reza awalnya berbisnis di Malaysia. Namun Karena kondisi nenek Reza memburuk , sehingga ketika Reza umur 8 tahun kembali ke kampung halaman. Dan membuat bisnis yang cukup besar di kampungnya. Beberapa produk juga di ekspor ke Malaysia.

Di meja makan mereka ngobrol banyak. Terutama tentang masa kecil mereka di Malaysia. Reza juga merasa biasa. Ia belum paham maksud dari ibunya memanggil kelurga Luci ke rumahnya. Ibu Luci asli Jakarta sehingga juga pandai bahasa Indonesia. Percakapan di meja makan pun cukup lama. Akhirnya keluarga Luci pamit. Reza sekeluarga mengantar kan mereka ke gerbang.

"Luci pamit dulu ya tante"

"Reza , menurut kamu Luci anaknya gimana ?" Tanya Ny. Soraya sembari menggoda

"Baik "

"iihh kog cuma baik " Ny, Soraya kesal sambil berjalan masuk rumah

Di kamarnya Reza mengingat masa-mas belajarnya dengan Tiara. Kemudian ia membuka kotak di bawah tempat tidurnya. Itu berisi buku-buku waktu dia SMA. Dan dia menemukan sebuah pulpen dengan karakter burung hantu. Ia mengambilnya dan menyimpanya di tas kerjanya.

Arsitektur CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang