08

771 79 1
                                    


  Malam yang dingin juga angin malam yang menemani keheningan mereka, mereka hanya diam tanpa ada yang membuka suara,namun karena rasa penasaran Sana, dia pun memecah keheningan

Sana : "Emmm apakah kalian tidak merasa jangkal tentang kematian Jinjin?"

Semua matapun tertuju pada Sana

Joy : "Apa maksudmu kak?"

Karena Eunwoo sedang dipesisir pantai semua orangpun melirik Eunwoo yang sedang duduk menyendiri

Sana :"Ahh maksudku bukan aku mencurigai Eunwoo hanya saja kenapa Jinjin bisa terpeleset sedangkan Eunwoo tadi tidak berteriak atau meminta bantuan pada kita"

Yeri : "kasian kak Jinjin gue sedihh kenapa dia harus meninggal dengan cara seperti itu"(memeluk Seulgi)

Sooyaa : "Mungkin saja Eunwoo memang sudah meminta tolong tapi tidak ada siapapun disana"

Irene : "Iya bener kata Sooyaa mungkin emang kecelakaan,kalian liat sendirikan gimana  terpuruknya Eunwoo saat sahabatnya meninggal  kita seharusnya mendoakan dia agar ditempatkan di surga"

Jin : " iya Irene benar,kita harus mendoakan Jinjin" (semuapun menunduk untuk mendoakan Jinjin)

Jimin : “ udahlah apa kalian tidak lapar? Perut gue aja udah pada demo daritadi kenapa belum pada makan ayo makan bersama kalau tidak mau biar gue abisin semua ini” (memecah keheningan)

Hoseok : “Dasar lo makan terus yang dipikirin”

Jimin : “Yelahh bang emang lu gak lapar apa”

Hoseok : “Lapar sih, hehe”

Suga : “Udahlah gausah ribut kita semua bagi rata makanan ini,terus kalo gak abis simpan buat lusa”

Wendy : “Loh kok lusa kak entar basi dong ..(memelankan suaranya) kakak lucu sih” (tersenyum)

Namjoon : “Percaya aja lo sama Suga”

Merekapun membagi rata semua makanan, Sooyaa yang melihat Eunwoo terduduk di pesisir pantai pun menghampirinya

Sooyaa : “Ahh aku akan memberikan makanan ini pada Eunwoo” (berdiri dan berjalan pada Eunwoo)

Semua menganguki perkataan Sooyaa, karena memang hanya Eunwoo yang tidak ada disana, dia juga belum mendapatkan makanan.

Sooyapun berjalan kearah Eunwoo lalu memegang bahunya, Eunwoo pun melirik kearah Sooyaa, untuk mengetahui siapa yang menghampirinya

Sooyaa : “Woo, kamu kok diem disini kita makan bareng yuk” (ajak Sooyaa lembut)

Eunwoo : “Ahh kak Sooyaa, aku tidak lapar”

Sooyaa : “Jangan seperti itu kau juga harus makan oke, ini makanan jatah untukmu (memberikanya pada Eunwoo) meskipun kau bersedih tapi jangan lupakan juga kesahatanmu jadi makanlah”

Eunwoo : “Terimaksih kak Sooyaa” (sambil tersenyum ramah)

Sooyaa : “Sebaiknya kita kembali Woo mereka sudah menunggu kita” (berdiri pergi meninggalkan Eunwoo)

Eunwoo : “Baiklah” (mengikuti Sooyaa)

Sooyaapun kembali yang dikuti Eunwoo dibelakangnya

Lisa : “Lama banget lo kak, sini duduk gue mau bakar ubi nih”

Sooyaa : “Sejak kapan lo suka ubi lis?” (ledeknya sambil duduk disebelah Lisa)

Lisa : “Yeee sejak dinosaurus sekolah dikerajaan Firaun (sewotnya) gue laper kak jadi kepaksa deh makan ni ubi dari pada gue mati kelaparan kan ga aesthetic”

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang