Chapter 2
Mendigo louise keluar dr kamar..
'Style bocah ini benar2 membuatku mual' gumam sisi yg lebih dari 1 jam menunggu digo di depan pintu
Digo mengenakan kaos polo berwarna hitam, celana jeans ripped panjang, sepatu cats warna merah dan menenteng jaket kulit warna coklat tua..
'Astaga ni anak mau ke kantor apa mau ke mall?' mata sisi melotot memperhatikan digo dr atas ke bawah..
"Kenapa tante? Ada yg salah?" tanya digo enteng dengan gaya kekanak2annya
"Tan.. Tante? Apa tampangku tuakk banget buat kamu?" ucap sisi yg ingin sekali melempar sepatunya ke arah wajah digo..
"Seumuran sama reno kan? Berarti emang tuakk" terdengar tawa kecil yg mampir ke telinga sisi
'Dia ngetawain gue? Kamprreeetttt!! rambutnya aja udah kayak terumbu karang, berani banget ngetawain angelina jolienya indonesia' sisi meremas jari2nya dan brjalan mengikuti digo..Di ruang makan..
"Sarapan dlu.. Ntr sakit perut lho.." ucap moreno datar sambil melahap sepiring nasi goreng di atas meja
"Nggak.. Gue nggak laper.." ucap digo ketus brjalan melewati moreno begitu saja
"Titip adekku ya.. Oh.. Nama kamu siapa?" tanya reno manis
"Sisi.. Sisi carlise" jawab sisi sopan
"Aku moreno.. Panggil aja reno.. Siapa tau kapan2 kita ketemu lagi.." ucap reno trsenyum dengan lesung manis di kedua pipinyaDi parkiran..
"Gue aja yg nyetir.." ucap digo memasanf kacamata hitamnya
"Nggak bisa.. Anak kecil mana boleh nyetir" balas sisi kesal
"Anak kecil? Buka mata tante lebar2.." digo merogoh dompet dr kantongnya.. Dibuka seraya menunjukannya tepat di depan wajah sisi
'Ni anak udah punya SIM? Usia berapa sih dia? Ya.. Anak orang kaya mungkin dengan mudah punya apa aja yg dia mau' sisi melengos dan menyerahkan kunci mobil pada digoDijalan..
"WaaaaaaaaAaaaaaa" digo membuka kaca mobil dan berteriak senang.. Seperti sudah lama tak mengendarai mobil sendiri
Jantung sisi rasanya mau copot.. Gaya nyetir yg ugal2an khas anak muda dipertunjukan oleh digo..
Sisi memejamkan matanya rapat2.. Tangannya menggenggam sabuk pengaman super erat
'Mendigo.. Dia benar2 anak kecil yg menyebalkan' batin sisi emosiSesampainya di parkiran kantor..
Digo memarkir mobilnya mulus.. Melepaskan sabuk pengamannya dan mematikan mesin mobil..
Digo melirik ke arah sisi yg masih gemetaran dengan mata terpejam..
Senyum tertarik di ujung bibir kanannya..
Digo mendekatkan tubuhnya ke arah sisi.. Begitu dekat bhkan nafasnyapun mampu dirasakan sisi..
"Tante takut ya?" tanya digo polos stengah mencibir
Membuat mata sisi trbelalak.. Mata bulatnya bertemu dengan mata digo.. Bbrpa detik mereka saling diam menatap..
*tiiikkkk
Bunyi sabuk pengaman yg trlepas..
Digo menarik tubuhnya kembali..
Dan keluar dr dalam mobil..
Jantung sisi rasanya berhenti berdetak.. Nafasnyapun tak berhembus.. Seolah tatapan digo barusan mampu menyerap seluruh oksigen dalam tubuhnya..
"Tante nggak turun" panggil digo dr kaca mobil di dekat sisi yg masih trtutup..
Membuat sisi menoleh dan menatap kaku mata digo..
Mereka diam.. Entah apa yg mereka pikirkan..
Tapi ini pertemuan pertama mereka saat sisi berusia 25tahun dan digo berusia 18tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
love like this, last forever (digo & sisi)
Fanficaku lebih dewasa dari kamu, aku harap kamu menghormatiku meskipun aku bawahan kamu -sisi- aku menyukai gadis yg lebih dewasa dariku.. dan mampu menuruti semua mauku -digo-