Playboy

14.9K 463 11
                                    

Chapter 7

Pelukan itu cukup menenangkan sisi yg merasa bodoh,gila,malu karena telah membalas ciuman mematikan itu..
Digo benar2 tak ingin melepaskan pelukan ini..
'Pelukan tante sekertaris yg benar penuh, padat, dan wangi' batin digo tersenyum nakal
Sisi melepaskan pelukan digo dengan msih menatap ke bawah..
"Aku pulang.." ucap sisi datar berbalik dan meraih pengait pintu mobil
Digo menahan dengan melingkarkan lengan kanannya di perut datar sisi dan menghembuskan nafas buasnya di leher sisi
benar2 tak ingin mengakhiri ini begitu saja
Sisi menepis perasaannya yg trbawa oleh rasa nyaman dalam pelukan digo..
"Hari ini kita pacaran.." ucap digo lagi dan trsenyum kecil..
Kata2 itu seolah tak membutuhkan persetujuan apalagi jawaban
Cwok playboy memang tak mengenal kata penolakan..
'Seenak jidatnya sendiri kalau ngomong!!! Sabar sisi sabar..' sisi menarik nafas panjang..
Melepaskan tangan digo dan berbalik menatap digo..
"Tuan digo.. Jadwal anda bsok akan saya kirimkan melalui sms.." ucap sisi yg disalip oleh kata2 digo penuh desah..
"Emang punya nomer gue?"
'Anak kecil ini sakit jiwakkk' umpat sisi
"Saya permisi.." jawab sisi dengan nada kesal..
Digo mengecup singkat bibir sisi..
"Oke.. Hati2.. Klo lagi nggak di kantor panggil digo aja!!"
Pipi sisi memerah seketika..dan langsung masuk ke dalam mobil.. Menginjak gas dan meninggalkan digo yg trsenyum nakal menatap kepergian sisi
"Bodoh!! Bodoh!! Semakin gue diam dia akan semakin merdeka, seolah gue mainannya.. Seenak jidatnya dia memperlakukan gue yg tanpa henti menghormatinya karena pak rudi" sisi marah2 sambil menyetir meluapkan emosinya..
"Knpa juga gue seolah nggak sadar.. Dan menikmati setiap sentuhannya.. Sisi kampp yu!!! Nggak harusnya elo kemakan rayuannya..!!! Nggak bisa!! Gue bner2 nggak bisa nolak si brengsek itu.. Punya ilmu sihir kali tu anak" sampah serapah yg berapi2

Di depan sebuah sekolahan..
Sisi turun memakai kacamata hitam di ikuti mama untuk menjemput luna pulang sekolah..
"Sisi!!!! Mama!!!" teriak luna senang berlari menghampiri kakak dan mamanya
"Si kecil gue tambah tinggi aja.. Perasaan dlu pendek dekil knpa sekarang cantik gini" goda sisi..
"Yeeee... Emang gue lebih cantik dr elo.." balas luna dan merekapun tertawa..
'Si iblis mineral???' sisi melotot melihat cleo dengan seragam yg sama dengan luna keluar dari sekolah dijemput sebuah mobil mewah..
Sisi menyembunyikan wajahnya ..mengintip mobil cleo yg lewat di depannya..
'Syukur deh.. Bisa nggak aman klo dia tau luna adek gue' batin sisi
"Knpa sih lo? Kyak liat hantu aja" ucap luna mengagetkan sisi
"Liat iblis.. Eh nggak!! Maksud gue.. Panas nih.. Buruan yuk..ntr lo balik item lagi kayak dlu.."
"Sisiiiiii" rengek luna manja.. Merekapun tertawa..

Malam harinya..
"Habis dapat bonus dari bos lo ya? Tanya luna.. Mamapun ikut menatap selidik
"Luna mama.. " panggil sisi lembut..
Mama dan luna reflek mendekat penasaran..
"Em.. Karena sisi rajin sisi dapat fasilitas apartement dr kantor, jadi malam ini sisi bawa barang2 sisi buat pindah. Mulai bsok sisi sudah harus menempati apartement itu.." jelas sisi ragu karena stengah berbohong..
"Apartemennya dmana? Gue boleh ikut kan?" tanya luna antusias
"Sayang.. Apartementnya cukup jauh dr kantor.. Jadi jarak apartement ke kantor hampir sama jauhnya dengan jarak rumah ke kantor.. Sekitar dua jam klo harus ke sekolah kamu.. Belum macetnya.." jelas sisi lagi
"Terus apa keuntungannya buat kamu?" tanya mama serius.. Agak kurang setuju dengan keputusan sisi yg trlalu mendadak
Sisi bingung harus berbohong yg sperti apa lagi..
"Mama hargai keputusan kamu si.. Mungkin kamu punya alasan lain.. Mama rasa kamu lebih dewasa dan tau mana yg terbaik buat kamu.. Mama setuju kok" mama trsenyum dan memeluk sisi begitupun luna..

Skitar pk 22.00 sisi mengendarai mobil menuju apartement dengan barang yg biasa dia pakai.. Selebihnya.. Mungkin akan dia ambil lagi saat berkunjung pada waktu hari libur..
Berat rasanya harus berpisah yg benar2 meninggalkan rumah, bukan sekedar menginap dirumah teman atau mnyelesaikn pekerjaan kantor sampai pagi..
Sisi membuka pintu apartement pelan.. Benar2 takjub.. Pak rudi tak pernah main2.. Bahkan fasilitas mewah rela dia keluarkan demi penerus louisewijayagroup
Apartemen yg benar2 luas.. Tempat tidur empuk.. Dapur bersih, meja makan yg elegant, ruang tamu sekaligus ruang menonton tv yg benar2 luar biasa.. Cat dindingnya dipenuhi Warna2 soft.. Sisi banget..
Sesaat kesenangan itu berubah saat sisi teringat mama dan luna..
Sisi duduk bersimpuh di samping tempat tidur dan menangis tersedu2..

Keesokan harinya
Sisi menghentikan mobilnya di depan rumah digo pagi2 sekali..
Dengan penampilan yg tak serapi biasanya.. Sisi malah mengenakan flower skirt dan atasan blouse lengan pendek berbahan twiscone.. Dipadukan dengan heels warna nude dan rambut yg dibiarkan terurai yg bagian bawahnya stengah dikeriting..
Sisi brjalan masuk ke dalam..
"Tuan digo sudah bangun bi?" sapa sisi begitu mendapati bibi yg sedang sbuk menyiapkan masakan..
Bibi menggeleng kuat.. Sperti tidak mungkin digo bangun sendiri sepagi ini..
Sisi naik keatas dan masuk ke kamar digo ..
Dibukanya pintu pelan.. Sisi berjalan mendekat ke tempat tidur dan mendapati digo masih pulas memeluk guling..
"Pagi.." sisi mencoba membangunkan digo..
"Pagi.. Tuan digo.." sisi bersuara lebih keras tapi digo sama sekali tak berkutik..
Sisi menarik selimut digo..
"Bangun tuan di.. Aaaaaaaaaa" sisi berteriak saat tiba2 digo menariknya kedalam pelukan..
"Digo lepasin.." ucap sisi kesal..
Mata digo masih terpejam dan trsenyum
"Akhirnya kamu manggil aku digo juga " ucap digo manis seraya melepaskan pelukannya dan beranjak bangun meninggalkan sisi yg masih dengan posisi berbaring dtempat tidur..
Saat trsadar dr lamunannya sisi geragapan bngun dan brlari keluar sesaat kmudian kembali dan menulis memo yg ditempelkan di pintu lemari pakaian digo..

Selesai mandi digo langsung menghampiri lemari pakaian.. Tepat sesuai tebakan sisi digo membaca memo itu.. Senyum gemas menyungging dbibirnya..
'Pulang sekolah kita ke kantor.. Jangan lupa bawa baju ganti'

Digo langsung menghampiri sisi yg sudah mondar mandir di depan mobil..
"Pagi tante sekretarisku" sapa digo jahil..
'Ishhhh kekanak2an' batin sisi berbanding terbalik dengan raut wajahnya yg membalas senyuman digo..
Sisi membukakan pintu untuk digo..
"Sebenernya papa nyuruh kamu apa? Jadi penguntit?" tanya digo sinis..
Tak ingin berdebat sisi hanya diam..
Bukannya digo yg masuk mobil tapi malah memaksa sisi masuk ke dalam mobil..
Digo masuk dari pintu sbelah kanan
"Gue yg nyetir..!!" ucap digo keren..
Sisi yg sudah tau gaya menyetir digo langsung memasang sabuk pengaman dan mnatap lurus kedepan..
'Anak ini sbenernya lebih cocok pkek seragam'

Digo menyalakan mesin mobilnya.. Tiba2 beranjak dr tempat dduknya dan mengecup singkat bibir sisi..
"Ciuman pagi.." ucap digo dengan senyum puas..
Pipi sisi memerah antara kaget, kesal dan marah yg trpendam..
Sepanjang perjalanan digo mencuri pandang ke arah sisi.. Di perhatikannya penampilan sisi dari atas ke bawah..
"Aku suka penampilanmu hari ini, santai dan nggak trlihat tuak" ucap digo membuat sisi geram
'Whatttttt??? Tuakkkkk???' sisi hanya bisa marah dalam hati..
Segala sesuatu yg berada didalam hati dan tak bisa diungkapkan itu menyakitkan..

Mobil terparkir dengan mulus..
Digo keluar dr mobil dan langsung dhampiri teman2nya..
"Men, kmna aja lo kmren?" tanya fred bersandar di depan mobil..
"Cleo cariin lo.. Dan dia maksa2 gue terus" ucap erik datar tanpa menatap ke digo ..
"Ah.. Lagian cleo nggak 1 sekolah sama kita.. Santai aja men" balas martin sambil sibuk tepe2 ke para cewek yg sedang brjalan di depan mereka.. Kebanyakan dari para cwek itu meneriaki kagum ke arah digo..
Sisi membuka pintu pelan dan keluar dr mobil.. Semua menoleh ke arahnya..
"Selamat pagi.." sisi menunduk ramah..
"Tante sekertaris ya?" ucap martin dan fred yg seolah tak bgitu mengenali sisi karena penampilannya yg jauh dr kemarin
Sisi trsenyum lebar.. Membuat martin dan fred melongo tak henti mnatap sisi
'Asli dalam hati pengen gue lucek2 tu muka mereka'
"Sisi.." sapa erik langsung menghampiri sisi
"Hai ..erik" balas sisi benar2 ramah dan seolah akrab
Erik meraih tangan kanan sisi..
"Kmren pulang dengan selamat kn? Gue mau nanya nomer hape lo.. Tapi keburu pergi aja" ucap erik trtawa kecil..
"Maaf ya rik kmren nggak sempat pamit.." sisi ikut trtawa kecil..
Seolah yg diobrolkan mereka lucu..
'Aslinya enggakkkkk!!! Apanya yg lucu, Sama gue aja nggak pernah kyak gitu..' digo memasang wajah geram..
"Sayyyyyy..." seorang gadis tiba2 menghampiri digo dan memeluknya..
"Hay beby siena.." balas digo mengecup bibir siena tanpa ragu dan sedikit melirik ke arah sisi yg berdiri terpaku menatap kelakuan 'si keparat digo' sisi menggenggam tangan kirinya kuat2.. Memeras darah yg ingin sekali disiramkan ke wajah digo..

love like this, last forever (digo & sisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang