Chapter 15
Digo membuka pintu mobil reno yg ternyata terkunci
"Ren.. Mana kunci mobil? Biar gue yg jemput gianna!" ucap digo dengan ekspresi tak terbaca..
"Kita jemput sama2..! Ayo si" panggil reno ke arah sisi yg membuat sisi tersentak kaget
"Kok..??? Nggak jadi ke kantor? Gagal lagi gagal lagi!! Lama2 gue culik tu anak!!" gerutu sisi kesal dan mengambil ponsel digo yg terjatuh..
'Siapa sih gianna? Bahkan digo melupakan ponselnya'
"Nih ponsel kamu" ucap sisi sambil menyodorkan ponsel yg langsung dsahut oleh digo tanpa menoleh ke arah sisi kemudian masuk ke dalam mobil..Di dalam mobil sama sekali tak ada percakapan..
Sisi yg duduk dibelakang sendiri hanya diam menatap digo dan reno bergantian..'Tumben digo diem aja? Biasanya dia paling berisik!! Memangnya siapa sih gianna itu? Kok kayaknya digo kaget banget' batin sisi memperhatikan digo sesaat menoleh ke arah reno.. Reno menatapnya dari balik kaca mobil dan tersenyum manis ke arah sisi membuat hati sisi meleleh..
Kyaaaaaaa...
'Reno selalu bkin hati tenang' batin sisi kegirangan sambil senyum2 sendiri menatap reno..Sesampainya dibandara digo langsung membuka pintu mobil dengan cepat dan berlari masuk ke dalam..
Mencari2 makhluk hidup yg bernama gianna .. Nafasnya terengah2.. Bola matanya berputar kesekeliling..
Setiap hembusan nafasnya yg kasar bahkan seolah menyebut nama 'gianna'
Sisi menatap heran ke arah digo.. Dan celingukan ikut mencari2 gadis yg bernama giannaMata digo menyorot tajam ke arah seorang gadis dengan hotpants super ketat dan tanktop yg dibalut jaket kulit berwarna hijau terang milik diane von furstenberg yg cocok dikulitnya..
Digo brjalan pelan menghampiri gadis yg berdiri santai menatap lalu lalang orang yg memiliki kepentingan di bandara, jalannya tampak ragu.. Kemudian menarik tangan gadis itu hingga tubuhnya berbalik menghadap digo ditatapnya gadis itu lekat2.. Sesaat gadis itu menatap heran kearah digo, kemudian tersenyum manis.. Membuat digo meraih tubuhnya dan memeluknya erat..
Pelukan yg penuh emosi..Sisi tiba2 menghentikan langkahnya.. Matanya menatap lurus pemandangan didepannya..
*deg..
Jantung sisi berdegup kencang.. Nafasnya terasa sesak..
'Kenapa? Kenapa gue kyak gini? Padahal yg dipeluk bukan gue! Knpa gue nyesekk banget..' batin sisi meremas dadanya yg terasa sakit..
Air matanya menggenang dan siap tumpah..Bian yg baru selesai memarkir mobilnya berjalan menghampiri sisi yg berdiri mematung membelakanginya
Dengan lembut ditepuknya bahu sisi..
Membuat sisi terlonjak kaget.. Matanya terbelalak..
'Tidak sisi tidak! Jangan menangis dsini! Jangan menangis sekarang!bodoh bodoh bodoh'Saat air matanya menetes saat itu juga sisi membalikan badannya menempelkan wajahnya yg tepat dibahu reno.. Membuat reno tak kalah kaget
*deg..
Jantung reno berdetak tak beraturan.. Semakin memburu.. Dan tanpa sadar tangannya berusaha meraih punggung sisi.."RENO!!" panggilan itu mengagetkan reno dan juga digo yg benar2 meresapi setiap detik2 pelukannya dengan gianna..
Gianna melepaskan pelukan digo dan brlari kecil menghapiri reno dengan senyum mengembang dibibir tebalnya..Reno melepas lagi tangannya.. Sisi yg sadar suara langkah itu langsung melepaskan tubuhnya yg menempel pada reno, dan tanpa menoleh berjalan meninggalkan reno..
'Nggak boleh ada yg tau kalau gue nangis tiba2 tanpa sebab'Belum sempat reno menghentikan langkah sisi gianna sudah memeluknya erat..
"Reno.. Aku kangen sama kamu" ucapnya manja dengan mata terpejam dan senyum yg tak ada habisnya..Digo masih dengan nafasnya yg memburu diam mematung dengan tangan yg masih meregang tanpa bergerak sedikitpun.. Tatapannya kosong seolah tak percaya..
"Hei... Nggak enak dilihat orang. Kamu baik2 aja kan?" ucap reno ramah dan melepaskan pelukan gianna..
"Aku nggak baik!! Kamu jahat nggak pernah balas email, telepon atau bahkan sms aku" ucapnya masih dengan gaya manjanya..
"Tadi kan udah aku angkat telepon kamu" jawab bian tersenyum
"Itu msih untung.. Cobak dicuekin.. Aku nggak bakal pulang klo nggak kamu yg jemput" ucapnya lagi dan kembali memeluk reno..
Membuat reno tak tau harus berucap apa lagi.. Reno hanya trsenyum santai dan tak membalas pelukan itu ..Sisi dduk dikursi tunggu sambil meneguk minuman isotonik..
"Kenapa gue kyak gitu? Ah.. Bodok ah!! Yg jelas misi gue harus berhasil demi mama dan luna" gumam sisi pelan
"Ngomong apa lo?" suara berat itu membuat sisi melonjak kaget..
Ditatapnya digo yg mengempaskan tubuhnya di tempat dduk sebelah sisi dan menghembuskan nafas kasar..
*deg...
'Matik gue!!! Dia denger nggak ya?' batin sisi ketakutanNext nggak? Kalian suka nggak? Votenya semakin menurun.. Huhuhu :'( yg coment juga jarang..
Jadi bingung mau nglanjut apa nggak..
KAMU SEDANG MEMBACA
love like this, last forever (digo & sisi)
Fiksi Penggemaraku lebih dewasa dari kamu, aku harap kamu menghormatiku meskipun aku bawahan kamu -sisi- aku menyukai gadis yg lebih dewasa dariku.. dan mampu menuruti semua mauku -digo-