Waiting for..

13.8K 449 9
                                    

Chapter 14

Digo beberapa kali menendang kerikil kecil dengan sepatunya. Tangan kirinya menggenggam erat ponsel dan tangan kanannya mulai mengacak2 kasar rambutnya..

"Men.. Tumben belum pulang?" tanya fred yg datang brsama martin
"Nunggu jemputan" jawab digo datar tanpa menoleh ke arah fred dan martin
"Whatt? Nunggu? Sejak kapan seorang mendigo louise menunggu?" ledek martin dengan candaan khasnya..
"Jaga tu mulut sebelum gue lebur pakek besi panas" balas digo dengan nada serius tapi bercanda

"Bebyyy" panggil siena yg berlari kecil ke arah digo
"Brengsekk" gumam digo kesal
"Eh.. Beby siena kesayangannya kkak martin" goda martin
"Apaan sih lo.. Nggak banget" jawab siena cuek dan bergelayut manja pada lengan digo..

Digo tak membalas tapi juga tak menolak
'Gue anggurin lo' batin digo

"Beby.. Kerumah aku yukk.. Aku nggak ada temennya drumah" ucap siena manja yg umurnya satu tahun lebih muda dari digo
"Temenin kkak martin sama kkak fred aja ya" bujuk martin
"Ogah!!" jawab siena kasar..
"Nggak bisa beby, kita mau jemput erik di rumah sakit" balas digo tanpa ekspresi
"Aku ikut" ucap siena langsung tanpa menanyakan persetujuan digo..
Anehnya digo mengangguk dan memberi kode fred untuk mengambil mobil

Selang bbrpa menit fred sudah menghentikan mobilnya didepan digo dan siena yg menunggu..
Martin menurunkan kaca mobil dan menebar senyum kearah siena membuat siena mual2..
Karena takut ditinggal siena buru2 masuk ke mobil lebih dlu..
Digo meraih ponselnya dan menekan tombol..
"Tunggu gue ada telepon" ucapnya sambil menutup pintu mobil
Matanya melirik ke arah fred dan lagi2 memberi kode yg dibalas kedipan sebelah mata oleh fred #iiiyyuuhhh
Dengan sigap fred menginjak gas dan menjalankan mobilnya meninggalkan digo yg pura2 menerima telepon..
Siena tampak memukul2 kaca mobil sambil mewek
'Sukurin lo'
"Ssssshhhh DAMPP!!! Kenapa dia nggak angkat telepon gue" ucap digo kesal dan menendang batang kayu didepannya..

*tin tin..
Bunyi klakson mobil mengagetkan digo..
'Mobil reno???!!!!' batin digo bingung..

Reno keluar dari mobil porsche miliknya dengan senyum khas yg melubangi kedua pipi..
Membuat bbrpa siswi yg lewat berteriak histeris..

"Kakaknya mendigo yg pengusaha itu.."
"Kyaaaaa mobilnya keren.."
"Ganteng dan kharismatik banget"
Beberapa ocehan yg terdengar gatal ditelinga digo..

Sisi berjalan gugup kearah digo..
"Ngapain lo dateng sama reno?" tanya digo dengan ekspresi kesal yg tidak bisa dsembunyikan lagi..
"Kamu nunggu lama? Maaf banget ya.. Aku sama reno ada perlu tadi" jelas sisi dengan dada berdebar2..
'Takut digo marah'

Reno tersenyum remeh dengan ekspresi kemarahan digo..
Seperti sudah hafal dengan tingkah adiknya..
Digo melirik tajam kearah reno dan menarik tangan sisi sedikit menjauh dari tempat reno berdiri
"Ngapain aja lo seharian sama reno?" tanya digo menatap garang kearah sisi..
"Cuma .." kata2 sisi terpotong amarah digo
"Jangan deket2 sama reno.. Atau gue bilang aja klo kita pacaran?" ancam digo tersenyum  sinis..
"Digoo!!! Tutup mulut kamu" sisi membungkam mulut digo dengan tangannya sambil tersenyum canggung kearah reno..
'Dasar si keparat digoo'
Mata digo terbelalak melihat ulah sisi..
Digo melepas paksa tangan sisi dan menahan emosi..
"Sekali lagi lo seenaknya sama gue .. Gue bakal bilang reno kalau kita pernah ciuman" ancam digo lagi.. Kali ini dengan nada pelan tapi menusuk
Sisi menatap mewek kearah digo seolah memohon2.. #cuiiihhh
"Digo please jangan!! Bisa mati berdiri aku gara2 malu" ucap sisi setengah berbisik dan merengek..

*tulululut tulululut..
Ponsel reno berbunyi..
Dirogohnya ponsel itu dalam saku celana dan menatap layar ponsel yg membuat reno mengernyitkan dahinya heran..
Digo dan sisi hanya diam menatap reno..
#kepo nih digo sama sisi.. Hahaha

"Hallo.. Iya!! Oh.. Kenapa nggak minta jemput supir kamu atau taksi aja?" tanya reno ke arah telepon
"Digo?" reno melirik kearah digo membuat digo semakin penasaran ..
'Telepon dari siapa itu?'
"Ya.. Tunggu dsana setengah jam lagi aku sampai.. Jangan sembarangan ngobrol sama orang asing" ucap reno mengakhiri ponselnya..

Saking penasarannya digo mengabaikan sisi dan berjalan mendekat kearah reno..
"Siapa?" tanya digo selidik
Reno menoleh dan malah tersenyum kearah digo
"Gianna" kata2 reno membuat mata digo melotot lebar..
"Dia pulang ke indo.. Sekarang dibandara minta dijemput" digo sperti kejatuhan ribuan batu bata bahkan ponsel yg sedari tadi digenggamnya erat jatuh begitu saja..
*deg..
Jantungnya berdegup kencang.. Mulutnya seperti terganjal segulung roti holand yg super besar..
"Gianna?? Siapa dia?" gumam sisi pelan yg menatap punggung digo gemetaran dan berkeringat dingin..

Vote vote vote n coment please..
Semoga makin kepo..
Hehehehe

love like this, last forever (digo & sisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang