Chapter 4
Sisi memainkan heelsnya .. Terkunci, berdua dengan anak atasannya tak pernah trbayangkan sedikitpun..
Digo msih mnahan sakit di perutnya..
'Tadi kenapa gue nggak dengerin reno..' batin digo..
Digo mengeliat dan tak sengaja ujung sikunya menyentuh pipi sisi..
"Aduh.." ucap sisi pelan..
"Eh.. Sorry sorry!!" ucap digo mengusap2 pipi sisi..
Sesaat usapan itu terhenti dan beralih menjadi tatapan..
"Tante.. Eh.. Kamu.. Maksud gue.. Nama tante siapa?" tanya digo mencairkan suasana yg sempat hening..
"Emh.. Sisi.. Panggil aja sisi" ucap sisi tersenyum mnatap lembut mata digo..
"Oh.. Sisi.. Nama yang manis" gumam digo pelan
*ceklekkkk
Pintu terbuka membuat digo dan sisi berdiri dan menghampiri pintu..
"Lho.. Kok ada mbak carlise" ucap tukang bersih2 yg biasa membersihkan kantor pak rudi
"Oh.. Pak marto.. Iya nih.. Tadi aku buka pintunya tapi nggak bisa.. Yaudah ya pak kita keluar dulu.." ucap sisi buru2 dan memakai sepatunya kembali berjalan menuruni tangga darurat..
Digo mengikuti sisi dr belakang.. Pak marto yg belum jelas maksud sisi hanya menatap penuh tanya..
"Kok buru2 knapa?" tanya digo
"Kadang ada bbrapa orang yg suka ngomongin orang lain klo lagi nggak banyak kerjaan" jelas sisi msih semangat memijak anak2 tangga yg tak terhitung jumlahnya..
"Knpa nggak naik lift aja sih?" tanya digo lagi yg mulai kelelahan..
Sisi berhenti dan berbalik membuat digo hampir trperosot..
"Klo naik lift.. Pas di tanya tuan digo mau jawab apa?" tanya sisi balik
"Dari atas" jawab digo ragu sambil mengacungkan telunjuknya ..
"Entar sisi yg kena marah ngajak tuan digo ke tempat yg nggak jelas.." jelas sisi membalikan badannya lagi dan melanjutkan pijakan kakinya yg trdengar jelas di telinga digo..
'Makin suka sama tante sekertaris' digo trsenyum menatap punggung sisi"Sisi..!! Lo bawa kemana aja anaknya pak rudi?" tanya riana begitu melihat sisi datang..
"Baju lo knpa?" agnes menghampiri sisi dan menghentikan langkahnya..
"Nggak papa kok cuma tadi.." belum sempat sisi menyelesaikan penjelasannya.. Seisi kantor direktur langsung mengerumuni digo
"Aduh.. Tuan muda louise nggak papa?" tanya jesika lebay
"Bajunya kok kotor semua sih?" agnes menebas2 lembut kaos digo
"Keringetan ya.." tambah riana membuat sisi berbalik menoleh dengan tatapan melengos..
Digo merasa risih dengan para pegawai papanya yg perhatianya super berlebihan..
"Jangan pegang2 dong .. Muka keriput, tante tomat!! Ntr baju digo tambah kotor" ucap digo kesal dan msuk ke ruangan pak rudi
Sisi mengikuti digo dan mendapati sella sedang membereskan berkas acara rapat..
"Selamat sore tuan digo.. " sella menunduk ramah dan sopan..
Digo hanya trsenyum berat
"Tadi pak rudi pulang lebih dulu.. Ada teman lamanya yg mengajak pak rudi mkan bersama" jelas sella
"Ya.." jawab digo datar meraih ponselnya dr atas meja di depan sella..
Membuat mata sella bermain2 dengan sosok digo..
Sisi memberikan kode ke arah sella untuk berbicara dengannya di luar..Sisi menutup pintu pelan..
"Tadi pak rudi nyariin gue nggak?" tanya sisi panik
"Yaiyalah .. Menurut lo..? Klo naksir sama anak bos.. Jangan di bawa kabur juga keles.." jawab sella ketus
"Ya.. Ampun sell.. Nggak gitu kok.. Tadi.." sisi menghentikan penjelasannya.. Seolah tak ingin membuat msalah baru.. Sisi melupakan kejadian tadi begitu saja
"Tadi.. Dia banyak tanya.. Ya tau sendirilah anak kecil.. Energinya maksimal" jelas sisi stengah berbisik
"Cetarrrr.. Anaknya pak rudi bener2 ganteng ples berenergi.. Bkin gue tambah greget.." ucap sella lebay..
"Yee..dasar lo.." sisi trsenyum melihat tingkah sahabatnya sekaligus rekan kerja dan teman satu kuliah dulu..Di dalam ruangan direktur digo membuka ponselnya..
'10 panggilan tak terjawab dari cleo' mata digo terbelalak .. Buru2 digo meraih jaketnya dan keluar dari kantor melewati sisi dan sella yg asik mengobrol seolah tak melihat mereka..
"Lhoo.. Tuan muda mau kmna? Nanti ilang lagi lho.." teriak sella yg sama sekali tak didengarkan digo
Sisi hanya menatap digo yg semakin jauh.. 'Anak kecil mudah sekali lupa' sisi tersenyum dan berbalik lagi berniat kembali ke tempat dduknya..
Tetapi sebuah tangan kekar meraih pergelangan tangan kirinya..
Menarik sisi mengikutinya..
"Tuan digo.." ucap sisi pelan masih kaget dengan apa yg dilakukan digo
"Anterin gue.. Gue nggak bawa mobil, nggak bawa uang.. Tante yg jemput gue jadi tante yg harus nganterin.." ucap digo setengah berlari tergesa2
Sisi pasrah melemaskan tubuhnya agar mudah di tarik oleh digo..Sekitar 1 jam mereka sampai di depan sebuah bar vintage wine and grill
"Saya tunggu di mobil aja ya digo.." ucap sisi menebarkan pandangannya kesekeliling..
"Ikut aja" jawab digo datar keluar dr mobil dan membukakan pintu untuk sisi, seolah memaksa sisi agar ikut dengannya..
Sisi melangkah ragu mengikuti digo.. Dia bukan orang bodoh yg tak bisa membaca tulisan di depan.. 'Sebuah bar' batin sisi..
"Tante.. Jangan bilang papa ya soal ini.." ucap digo dengan nada sedikit mengancam
'Kekakan2an!!!' batin sisi kesal dan lelah seharian ini"Digo.." Fred teman sekolah digo melambaikan tangan ke arahnya..
Digo membalas lambaian itu..
Seorang gadis berdiri menghampiri digo dengan wajah kesal
"Lo kmana aja sih?" tanya gadis itu kesal..
"Beby cleo.. Jangan marah dong.. Tadi ada urusan sedikit di kantor papa" jelas digo meraih pinggang cleo.. Dan mencium bibir sexy cleo..
'Kampp!!' sisi mengumpat kesal.. Terbesit rasa tak percaya diri dalam dirinya menatap segerombolan anak muda di depannya.. 3 cwok dan 1 cwek..
Digo meremas pantat cleo dan berlanjut dengan ciuman yg lebih intens di depan mata sisi..
Sisi berdiri terpaku menatap penampilan cleo.. Hanya dia dan cleo perempuan diruangan ini..
Cleo mengenakan heels dengan tinggi 20cm tubuhnya terlihat menjuntai dengan tinggi sekitar 173cm. Badannya langsing dan lebih terkesan kurus mengenakan minidress super ketat yg mengekspos lekuk tubuhnya.. Sempurna dengan payudara big size B++ yg nyembul diantara tekanan branya..
"Siapa cwek itu? Selingkuhan lo?" tanya cleo yg baru menyadari kehadiran sisi..
Digo Melirik kesamping..
"Oh.. Itu.. Tante sekertaris papa.. Jangan mulai posesif deh" ucap digo agak malas menjelaskan ke cleo
'Selingkuhan???!!!! Dasar air mineral' umpat sisi kesal.. Tak sudi rasanya lama2 berada di dekat digo dan teman2nya
Digo melepaskan pelukan cleo dan berjalan mendekat ke arah sisi.. Menarik tangan Sisi , menyuruhnya duduk di sebelah teman2nya dan juga diapit olehnya Di ikuti cleo yg menempel terus pada bahu digo..
"Tante minum apa?" tanya digo..
"No alcohol.." ucap sisi datar..
"Disini surganya anggur.." balas digo tak kalah datar memilihkan bbrpa Minuman ..
Bar ini tidak melayani bir dam.. Tetapi mereka mempunya banyak pilihan anggur yg harganya benar2 fantastik'Bar yg private.. Sukses bikin gue bete, ngantuk, nggak nyambung sama obrolan mereka.. Ini temennya si kamprett terumbu karang pakek colek2 segala lagi.. Dia pikir gue cwek penghibur apa..' sisi mengeratkan giginya.. Muak menatap digo dan cleo yg tak henti bermesraan di depan sisi..
"Men.. Sekertaris bokap lo kayaknya bukan tante2 deh.. Wah lo ngledek nih.." ucap martin tertawa mengejek..
"Emang bukan.. Mata lo aja tu yg bengek" ucap digo
Sisi sama sekali tak memperdulikan teman jahil digo yg menatap nakal padanya..
Sisi menutup rapat2 kerah bajunya..
Pandangannya beralih ke cwok dsebelahnya.. Satu2nya temen digo yg alim .. 'Nggak tau aslinya alim beneran apa ngeflay' batin sisi..
Wajahnya lumayan lah.. Tapi memang jauh di bawah digo.. Jika semua cwok ganteng dibanding2in sama digo .. Mungkin komunitasnya benar2 minim.. Karena cwok blesteran jawa-belanda benar2 memiliki garis wajah dan tatapan yg mematikan
"Erik.. Lo knpa diem?" tanya fred tiba2
"Nggak kok.. Lagi males aja.." ucapnya berdiri meninggalkan teman2nya dan berjalan keluar..sesaat erik melirik ke arah cleo dan digo
'Mungkin hubungan cinta segitiga' batin sisi enteng menebak2 kebiasaan anak muda..Sisi keluar dr toilet merapikan baju dan mengikat tinggi rambutnya..
Mengurungkan niatnya kembali ke tempat dimana digo dan teman2nya asik sendiri.. Sisi berjalan keluar, mendapati erik yg berdiri menatap jauh ke depan. Kedua sikunya bertumpu pada pagar pendek..
"Hai.." sapa sisi ramah.. Seorang sekertaris menjadikannya mudah berkenalan dengan orang lain.. Tapi untuk akrab sisi terkadang suka pilih2..
"Oh. Hai" balas erik tersenyum melihat kedatangan sisi
"Teman sekelas tuan digo?" tanya sisi basa basi
"Iya.. .. Lo? Sekertaris papanya digo?" tanya erik balik..
"Yap.. " jawab sisi mantap..
"Nama lo?" tanya erik lagi..
"Sisi" jawab sisi tersenyum manis..
"Erik" balas erik mengulurkan tangannya..
"Udah tau kok" jawab sisi menjabat tangan erik.. Merekapun tertawa bersama.. Membicarakan bberapa hal yg membuat mereka nyambung.. Tentu saja topik pembicaraan mereka digo..
'Ternyata digo dan cleo baru jadian sekitar 3 hari.. Itupun cleo yg menempel terus pada digo membuat digo akhirnya mencoba untuk berhubungan dengan cleo.. Dan digo adalah seorang playboy..??!!'
Pembicaraan mereka terhenti saat tiba2 digo berdiri dengan wajah muram .. Di antara sisi dan erik..
KAMU SEDANG MEMBACA
love like this, last forever (digo & sisi)
Fanficaku lebih dewasa dari kamu, aku harap kamu menghormatiku meskipun aku bawahan kamu -sisi- aku menyukai gadis yg lebih dewasa dariku.. dan mampu menuruti semua mauku -digo-