Flashback On~
Yerin Pov~
Saat aku masih berumur 4 tahun aku sangat menginginkan bayi yang ada di dalam kandungan ibuku untuk segera lahir, aku selalu menyayangi nya hingga aku terus menunggu waktu yang cukup lama agar melihatnya lahir ke dunia, setelah ia mulai masuk kedalam kehidupan ku bersama dengan keluarga ku awalnya sangatlah bahagia, tapi kedatangan Eunha membuat ku merasa terancam karena saat itu ibuku mulai memperhatikan Eunha dibandingkan diriku, kasih sayangnya kepadaku mulailah berkurang, disitulah rasa iri dan kebencian ku kepada Eunha mulai muncul
Beberapa tahun kemudian kami berdua tumbuh bersama dengan kasih sayang yang berbeda, Ibu dan ayahku mulai sibuk bekerja hingga tidak ada waktu lagi untuk berkumpul seperti dulu, tapi kedua orang tuaku selalu memanjakan Eunha tanpa memperdulikan diriku yang bahkan masih ingin perhatian dari mereka, aku pikir dengan mempunyai adik akan sangat menyenangkan, namun sebaliknya dialah yang membuat ku seperti orang asing dirumah ini
Setiap kali ada acara disekolah ku ia selalu menyuruh sekretarisnya untuk menemani ku, bahkan ibuku mengekang ku untuk tidak banyak berteman dengan orang asing sehingga aku selalu sendirian dan gak punya teman, namun untungnya aku masih punya sahabat yang selalu menemani ku yaitu Cha Eunwoo
Setelah aku berumur 15 tahun aku masih membenci Eunha dan keluarga ku sendiri, dari kecil Kim Biseo lah yang telah merawat ku dan menjadikan ku sebagai adiknya, tapi aku juga membenci nya karena terus berbohong kepadaku, bahkan setiap melakukan sesuatu aku harus mendapatkan izin dari Ibuku dan setiap saat aku merasa tidak nyaman dengan dunia ku sendiri yang selalu diatur atau dikekang olehnya, bodyguard suruhan ibuku selalu mengikuti ku kemanapun aku pergi, ketika aku memikirkan semua itu hidup ku terasa berada didalam penjara, rumah itu bahkan terasa penjara bagiku disetiap sisi rumah terdapat bodyguard yang terus menjaga ku, apa itu masih bisa disebut dengan kehidupan? Bahkan aku seperti tahanan yang berjiwa hidup namun perlahan akan mati, maksud ku adalah apa ada orang yang bertahan menjadi diriku jika terkurung didalam rumah? Tidak ada yang akan bertahan, perlahan akan membuat seseorang mati frustasi
Dari kejadian itulah aku memutuskan untuk kabur dari rumah, aku benar-benar muak dengan sifat orang tua ku yang bahkan tidak mendukung ku dalam segala hal, walaupun sekitar rumah begitu ketat penjaganya tetapi aku mampu keluar dari sana tanpa diketahui, aku pun segera pergi dari sana dan berlari sejauh mungkin, hingga matahari mulai tenggelam dan malam pun menghampiri
Tanpa ku sadari aku telah tertidur didalam bus dan berakhir di halte yang bahkan seisi jalannya begitu sepi dan jalan pun terasa gelap, aku mulai kebingungan harus kemana aku tertuju, aku tidak punya teman untuk bisa ku hubungi dan jika aku kerumah Eunwoo mungkin aku akan kembali kerumah itu, kakiku terasa sakit karena terus berjalan semalaman, aku pun beristirahat di pinggir jalan sambil memikirkan tujuan ku selanjutnya
"Jika aku tau bahwa Ibuku akan lebih menyayangi Eunha, aku akan memilih menjadi anak tunggal tanpa seorang adik menemani ku, setidaknya aku bahagia daripada harus menjadi seperti ini berjalan tanpa tujuan" Kataku yang menyesalinya
Tak lama terlihat seseorang yang menghampiri ku, dari tampangnya saja seperti seorang pria dewasa yang sedang mabuk, aku pun berdiri sedikit menjauh darinya ketika ia mulai mendekati ku
"Yakk adik kecil sedang apa kau disini? Mau ikut om pulang?" Ucapnya yang mencoba menarik ku untuk ikut dengan nya
"Yakk lepaskan tanganku! Seseorang tolong aku, jebal" Aku pun panik ketika ia tidak membiarkan aku pergi
Jalanan begitu sepi jadi wajar saja jika tidak ada orang yang akan menolong ku disini, tapi setidaknya aku harus bisa terlepas dari pria ini
"Aishh lepaskan tanganku pak tua! Kau sudah tua untuk apa membawa ku bersama mu?" Tanya ku kepadanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally In Love⚠ | END [REVISI]
RandomCast : - JUNG YERIN - KIM TAEHYUNG - JENNIE KIM "Seseorang yang pernah terlahir di dunia ini, pasti menginginkan kebahagiaan. Tapi, kenapa dunia ku terasa begitu suram? Tidak ada kebahagiaan yang benar-benar bahagia. Bahagi...